SagiGav ^5^ 🦕

2.3K 232 22
                                    

Ini hanya imajinasi ku, tidak ada sangkut paut dengan visual yang aku gunakan. Bila tidak suka, silahkan berhenti baca dari sekarang. Untuk menghindari adanya komentar buruk kedepannya.

Anak menggemaskan sedang duduk di sofa ruang tamu kekasih tampannya, menunggu kekasihnya mandi

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Anak menggemaskan sedang duduk di sofa ruang tamu kekasih tampannya, menunggu kekasihnya mandi. Ia duduk sambil memakan biskuit milna dan susu pisangnya.

"Ishh... Kakak ini lama sekali," ucap Gavrill yang sudah mulai bosan. Gavrill berdiri dari duduknya, meletakkan susu pisang dan biskuit milna nya di sofa. Lalu berjalan kearah kamar Sagi.

Gavrill membuka perlahan pintu kamar Sagi. Untung saja pintunya tidak di kunci, jadi Gavrill tidak perlu berteriak untuk memanggil kekasihnya.

Gavrill melihat sekeliling kamar Sagi. Sangat banyak foto dirinya yang terpajang di dinding. Yang bersama Sagi ataupun hanya fotonya sendiri. Anak gemas duduk di sisi kasur Sagi, sembari menunggu kekasihnya selesai mandi.

"Hum... Kakak sangat sayang dengan Adek, dan Adek juga sangat sayang dengan Kakak. Dari lama-lama kecil Adek sudah sayang Kakak," gumam Gavrill, matanya sesekali tertuju kearah kamar mandi.

Sagi keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pada pinggangnya. Satu tangannya mengusak kepalanya yang basah menggunakan handuk kecil.

"Kenapa Kakak tampan sekali," ucap Gavrill pelan. Sagi sedikit terkejut melihat kekasih menggemaskanya duduk di kasurnya. "Eh sayang, kelamaan nunggunya?" tanya Sagi pada Gavrill.

"Lama sedikit." Gavrill berucap dengan nada yang lucu. "Beneran gak lama kan sayang?" tanya Sagi memastikan dan Gavrill menggeleng menanggapi ucapan Sagi.

Mata anak menggemaskan itu terfokus pada perut sixpack kekasih besarnya. "Kakak, Adek ingin pegang, boleh?" tanya Gavrill cukup pelan.

Sagi mengangkat sebelah alisnya bingung. "Pegang apa sayang?" tanya Sagi, belum paham apa yang di inginkan oleh pacarnya itu.

"Ishh, Kakak ini!" Gavrill sangat kesal kepada Sagi. Sagi benar-benar tidak peka. Sagi mendekat kearah Gavrill, lalu duduk di sebelah kekasihnya.

"Mau apa sayang? Coba berbicara yang jelas, agar Kakak paham apa yang Adek mau," ucap Sagi lembut. "Mau itu," cicit Gavrill pelan, matanya tertuju pada perut Sagi.

Sagi sedikit tertawa setelah paham apa yang di maksud kekasihnya. "Pegang aja, gak usah minta ijin." Sagi membawa tangan Gavrill ke perut sixpack nya.

"Keras sekali perut Kakak." Gavrill berucap, dengan mata yang berbinar melihat perut sixpack Sagi. Tangan satunya menyingkap bajunya sebatas dada, memperlihatkan perut Gavrill yang sedikit gembul, membuat Sagi gemas. "Kenapa berbeda, Kakak?" tanya Gavrill polos.

Sagi berfikir sebentar untuk mencari kata-kata yang pas untuk di pahami otak cantik anak menggemaskan. Jika tidak, kekasihnya itu tidak akan paham. "Adek jarang olahraga, kan? Adek mam terus kerjaannya, jadi perutnya embul gini. Tapi Kakak suka sama perut Adek." Sagi mengusap perut Gavrill.

Fall For You (END) Terbit ✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon