SagiGav ^9^ 🦕

1.7K 216 11
                                    

Pagi-pagi sekali, Sagi sudah siap menjemput kekasihnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi-pagi sekali, Sagi sudah siap menjemput kekasihnya. Pria tampan itu menunggu di ruang tamu rumah kekasih menggemaskannya. Sagi menunggu Gavrill sambil memainkan game yang ada di ponselnya.

"KAKAK!" teriak Gavrill tepat di telinga Sagi. Membuat Sagi sedikit terkejut. Sagi mengelus pelan dadanya. "Astaga, sayang.  Kenapa teriak di telinga Kakak?" tanya Sagi, telinganya terasa berdengung sehabis diteriaki anak menggemaskan itu.

"Hihi... Kakak lucu sekali tau," ucap Gavrill, anak manis itu menarik tangan Sagi. "Ayo Kakak, kita berangkat." Gavrill berucap lagi karena merasa Sagi tidak mengikutinya.

"Mam dulu! Kemarin Adek gak sarapan sakit. Kakak gak mau ya Adek sakit terus. Jangan bikin Kakak khawatir sayang," diakhir kalimat, ucapan Sagi melembut. Pria tampan itu benar-benar tidak sanggup bila harus melihat sang kekasih terus sakit. Karena, dalam seminggu ini, pacar gemasnya sudah sakit dua kali. Dan Sagi tidak ingin lagi kekasihnya sakit.

"Kakak bentak Adek," lirih Gavrill. Kepalanya menunduk, tidak berani menatap Sagi membuat Sagi menghela napas pelan. "Bukan bentak, sayang. Kakak khawatir. Maaf ya, sayang," ucap Sagi lembut.

Gavrill memberanikan diri menatap Sagi. Mata cantik Gavrill mengerjap lucu, anak menggemaskan itu langsung berhambur ke pelukan kekasih tampan nya.

"Maaf juga sudah membuat Kakak khawatir," bisik Gavrill di telinga Sagi. Sagi langsung menggendong kekasihnya ala koala. "Tuh, makin ringan kan bayi gembul Kakak ini. Kakak gak mau Adek kurusan." Sagi membawa Gavrill kedapur. Di Dapur, sudah ada Yumna yang menata sarapan.

Sagi mendudukan Gavrill di kursi. Gavrill mendongakkan kepala melihat kearah Sagi. "Kakak... Adek benar ringan ya, Kakak?" tanya Gavrill pada Sagi.

Sagi mengelus surai sang kekasih. "Ringan dikit, sayang. Mam nya banyakin lagi, biar makin embul pacar Kakak ini," jawab Sagi, mengecup pipi gembul Gavrill.

"Ish Kakak ini, padahal kan Adek ingin badan seperti Kakak loh." Gavrill memanyunkan bibirnya lucu, ia sekarang kesal dengan Sagi.

"Gak, gak ada kaya gitu, Kakak suka badan Adek kaya gini aja. Enak Kakak peluknya. Udah mam dulu," Sagi ikut duduk disebelah Gavrill.

"Kalian ini ngomongin apa sih. Bunda bingung dari tadi dengernya," ucap Yumna yang akhirnya mengeluarkan suara, setelah mendengar obrolan Sagi dan Gavrill.

"Kakak tadi bilang Adek ringan, Bunda. Padahal kan pas memeriksa berat badan, malah bertambah kan, Bunda?" pertanyaan dari Gavrill berhasil membuat Sagi yang sedang minum tersedak. Gavrill menatap Sagi dengan alis menukik tajam. "Ish! Kakak berbohong!" Gavrill memukul kepala Sagi dengan sendok.

"Sayang, kenapa dipukul." Sagi mengusap kepalanya pelan. "Sendok sialan!" umpat Sagi. Sagi benar-benar sudah menjadi budak cinta pacar gemasnya. Padahal yang salah Gavrill, tapi malah mengumpat pada sendok.

"Sudah-sudah, makan aja kalian. Nanti terlambat sekolahnya," ucap Yumna yang sudah mulai pusing dengan tingkah Gavrill.

🦕🦕🦕

Fall For You (END) Terbit ✓Where stories live. Discover now