SagiGav ^19^ 🦕

1.4K 203 17
                                    

Hari ketiga liburan sekolah sangat membosankan bagi anak gemas yang suka pergi ke sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ketiga liburan sekolah sangat membosankan bagi anak gemas yang suka pergi ke sekolah. Setelah ujian kenaikan kelas selesai, Mereka di liburkan selama dua minggu, dan tiga hari di rumah saja Gavrill sudah bosan bila tidak bersama Sagi.

Sagi terkadang tidak ada di rumah karena teman-temannya mengajak nongkrong, sedangkan Gavrill tidak di perbolehkan Ayahnya ikut dengan Sagi. Sagi hanya pergi sebentar Bila dia di ajak oleh teman-temanya. Sagi tidak bisa meninggalkan pacar gemasnya terlalu lama.

Dan baru saja tadi Sagi pergi, Gavrill sudah sangat bosan, membuat Gavrill keluar komplek tanpa sepengetahuan sang Bunda.

"Meow pus-pus disini dengan Mama Cat besar-besar?" Anak gemas berada di pinggir jalan, sedang mengelus anak kucing yang baru saja dia temui.

"Kasihan sekali, pasti Meow pus-pus di tinggal Mama cat besar-besarnya. Gavi mau bawa pulang, tapi Kakak tidak ijinkan Gavi untuk memelihara Meow pus-pus," Gavrill berucap dengan sedih, Gavrill ingin sekali membawa anak kucing itu, tetapi pasti di kembalikan lagi oleh Sagi.

Sebuah motor sport berhenti tepat di samping Gavrill membuat Gavrill mendongakkan kepalanya melihat siapa yang berhenti. "Eumm? Siapa?" Tanya Gavrill karena wajah orang itu itu tertutup helm, membuat Gavrill tidak bisa mengenali pria yang menepikan motornya di dekat Gavrill.

Si pria membuka helmnya, dia sedikit berjongkok melihat anak gemas itu. "Gemes banget, mau di culik gak?" tanya pria itu membuat Gavrill mengerutkan alisnya bingung.

"Gavi punya Kakak, Bunda, Ayah, Papa dan Mama, jadi Gavi tidak ingin di culik," jawab Gavrill fokusnya kembali kepada anak kucing.

"Meow pus-pus, terakhir Mama cat besar-besar lihat dimana?" Gavrill berbicara pada anak kucing tetapi anak kucing itu hanya bisa mengeong saja, Gavrill jadi sedikit kesal.

"Kakak boleh culik Meow pus-pus, dia tidak punya Mama, karena Mama cat besar-besar pergi." Gavrill menyerahkan anak kucing itu kepada si pria.

"Bawa kamu aja gimana? Nanti Kakak kasih apa aja kalau mau ikut," pria itu sedikit bercanda tetapi Gavrill menganggapnya serius. "Gavi tidak boleh di bawa pergi, Nanti pasti Kakak nangis sekali bila Gavi pergi. Bunda, Ayah, Mama, dan Papa juga pasti akan sedih dan nangis bila Gavi di bawa," jawaban dari Gavrill malah membuat pria itu semakin gemas.

"Gak mau tanya nama Kakak? Kita kenalan dulu, mau?" tanya pria itu dan Gavrill hanya mengangguk. "Arvaren, bisa panggil Kak Varen," ujarnya memperkenalkan diri.

"Gavrill Arkana, Kakak boleh panggil Gavi." Gavrill ikut memperkenalkan diri. "Namanya indah, boleh Kakak kasih panggilan lain? Kakak mau panggil Kana sepertinya bagus," ucap Arvaren membuat Gavrill menggeleng ribut.

"No! Tidak boleh di panggil Kana, yang boleh memanggil Kana hanya orang yang dekat dengan Gavi. Teman-teman Gavi juga memanggil Gavi, bukan Kana," Gavrill menolak tegas nama panggilan dari Arvaren, karena panggilan itu khusus untuk orang terdekatnya.

Fall For You (END) Terbit ✓Where stories live. Discover now