🐰chapter 02🐰

835 25 0
                                    

Haloo
Semoga betah yaa

Jangan lupa vote dan komen nya kakak

🐰 Happy reading 🐰

Pukul 20.05 mereka sudah sampai di kediaman keluarga angkasa, setelah cekcok di perjalanan akhirnya Nara memilh untuk mengalah karna bukannya Raga membawa dirinya bertemu bundanya, ini malah mengajaknya pulang ke rumah untuk mandi.

Nara mengedarkan pandangannya menatap sekeliling rumah sambil berjalan mengekori Raga yang berjalan di depannya. Matanya terus meneliti benda benda pajangan yang ada di taman rumah mewah itu, sampai matanya tertuju pada satu titik yang membuat nya menatap dengan binar lalu berjalan ke arah yang membuatnya tertarik.

"Hai kelincii" Nara mengambil kelinci itu ke dalam gendongannya.

Nara mencium gemas kelinci dengan bulu putih serta warna hitam sedikit di sudut matanya."kamu gemuk banget"

ia mengelus elus lembut kelinci yang anteng di dalam gendongannya sambil kembali berjalan ke arah Raga yang sepertinya belum sadar bahwa dirinya tidak ada di belakang cowok itu.

Raga membuka pintu utama, sedikit kaget karna ternyata Nara tidak ada di belakang nya, ia menghela nafas lalu berjalan keluar untuk mencari gadis yang akan di jodohkan dengannya.

Ia menghentikan langkahnya saat melihat Nara yang berjalan ke arahnya sedang asik mengelus elus dan mengajak hewan yang ada di gendongannya.

Saat sampai di hadapan Raga, Nara tanpa beban tersenyum manis ke arah Raga yang menatapnya datar "liat, aku Nemu kelinci," ia mengelus elus kan kelinci itu di pipinya

"Lucu ba__'" Nara menghentikan ucapannya saat Raga mengambil alih kelinci dari gendongannya lalu masuk ke rumah tanpa menghiraukan teriak kekesalan Nara padanya.

Di dalam rumah tepatnya di ruang keluarga, Raga menatap tajam ketiga cowok yang agaknya sedikit mempunyai masalah, mereka bertiga saling menyalahkan satu sama lain, sepertinya ketiga cowok itu belum menyadari keberadaannya.

Raga berdehem namun mereka sepertinya belum sadar akan kehadiran Raga, saat ingin melangkah ke arah mereka bertiga, suara teriakan Nara membuat Raga memejamkan mata lalu berbalik menatap Nara dengan tajam, bahkan teriakan Nara juga membuat ke tiga cowok itu mengalihkan pandangannya.

Mereka cukup terkejut melihat Raga yang berdiri membelakanginya, namun saat melihat Nara, raut wajah terkejutnya berubah berkali kali lipat terkecuali salah satu di antara mereka tersenyum jail.

"Sini kelincinya, aku yang Nemu tadi," Nara merebut kelinci itu dengan paksa dari gendongan Raga, setelah berhasil ia ingin berjalan melewati cowok itu namun terurung karna melihat tiga cowok yang menatap ke arah nya.

"Itu feya kaf" bisik Marven di balas anggukan oleh kafka sementara Nara berjalan ke belakang Raga

Raga menarik pergelangan tangan Nara untuk duduk di karpet berbulu,"Jelasin"

"Lo berdua aja yang jelasin ya bang," kedua cowok itu molotot, yang menghilangkan siapa, yang di suruh jelasin siapa.

"Kapan datang nya kak?" Tanyanya menghiraukan tatapan penuh permusuhan dari kafka dan Marven

"Beberapa jam yang lalu," jawab Nara dengan senyum manisnya.

Mereka berdua terus mengobrol, melupakan kafka dan Marven yang di introgasi oleh Raga, Nara mengalihkan pandangannya ke arah Raga, sepertinya cowok itu sedang menahan emosi, dapat di lihat dari ekspresi dan tatapan tajam seperti ingin membunuh temannya itu.

NARAGAOnde as histórias ganham vida. Descobre agora