🐰chapter 05🐰

611 22 0
                                    

🐰halooo🐰

NARAGA up

Happy reading

🐰🐰🐰🐰

Siang berganti malam jam menunjukkan pukul 20.10, di ruangan hanya tersisa Raga, Nara, dan juga Gio karna Kean dan Vani baru saja pulang ke rumah saat mendapat info bahwa anak mereka menangis.

Nara menatap bunda Raga yang sudah tertidur beberapa menit yang lalu, ia mengingat kejadian siang tadi di mana ia menerima lamaran Raga karna menepati janji tiga tahun yang lalu.

Cukup lama ia merenung hingga ia tersentak saat merasa sebuah jari menusuk - nusuk pipinya dengan pelan, Nara menoleh dan mendapati Raga yang tersenyum manis ke arah nya, tunggu, kapan cowok di depannya ini menjadi suka senyum ke arahnya?

"Ikut gue," Raga menarik tangan Nara dan menggenggam jemarinya,

"mau kemana?," Tanya Nara bingung

Raga tak menjawab, "Gio, titip bunda ya," ucap Nara yang sudah hilang dari ruangan karna tarikan dari Raga

Gio mengangguk mantap lalu kembali fokus ke handphone, cowok itu tampak serius bermain game sambil memakan cemilan yang tadi di beli oleh Kean dan Vani sebelum pulang ke rumah.

Nara menundukkan kepalanya di sepanjang jalan, entah kemana cowok ini akan membawanya, mereka berdua menjadi sorotan di sepanjang lorong rumah sakit.

Dari kejauhan Raga dapat melihat pasien yang sepertinya korban tabrakan, Raga menarik Nara untuk menepi, karna bingung Nara hendak mendongak namun ia di kejutkan saat Raga dengan tiba - tiba memeluknya, menenggelamkan mukanya di dalam pelukannya.

"Tutup mata," bisik Raga dengan nada berat

Entah ada apa namun Nara menurut, ia menutup mata dengan cepat karna mendengar keributan dari kejauhan, dapat ia tebak bahwa ada Pasian yang baru saja datang dengan luka - luka di tubuhnya, saat keributan itu dekat, ia menyembunyikan kedua tangannya di depan dada Raga, mencengkram Hoodie yang di kenakan cowok itu, membuat Raga mengusap punggung serta rambut Nara berusaha menenangkan.

"Sstt, ada gue," bisik Raga saat merasa Nara semakin menyembunyikan dirinya serta cengkaram di Hoodie nya semakin kuat

Setelah pasien yang di yakini korban tabrakan karna terdapat banyak darah di sekitar muka dan juga kaki, Raga melepas pelukannya karna juga sudah terdengar beberapa pekikan manusia yang mengarah ke mereka berdua.

Raga menatap sekitar dengan raut wajah datarnya

Ganggu. Kesalnya dalam hati lalu menggenggam jemari Nara.

Mereka berdua kembali berjalan, lebih tepatnya Raga yang memimpin kemana mereka akan pergi, bertanya pun kayaknya tidak akan di jawab, jadi Nara memilih untuk diam dan ikut saja.

Setelah beberapa menit berjalan mereka berdua kini memasuki area kantin rumah sakit, di sana terlihat sedikit ramai karna memang jam segini para keluarga Pasien baru keluar untuk cari makan, setelah memesan keduanya berjalan ke arah bangku yang kosong.

"Kak," panggil Nara

Raga menautkan alisnya, "kamu masih mau sama aku?"

"Maksud Lo?," Tanya Raga

"Aku kan pernah nolak kamu tiga tahun lalu, siapa tau kamu udah gak mau sama aku lagi" lirih Nara

"Jalani aja dulu," balas Raga namun sepertinya bukan jawaban ini yang di mau oleh Nara

NARAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang