🐰chapter 03🐰

676 23 0
                                    

🐰Halo🐰

Happy reading

🐰🐰🐰🐰

Mendengar suara alaram dari handphone nya Nara meraba kasur untuk mencari sumber suara itu, ia mematikan alaram itu lalu mulai membuka mata secara perlahan, ia bangun dan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.

Nara menatap sekeliling kamar, sedikit ngeleg karna sepertinya ini bukan kamarnya, sedetik kemudian ia melototkan matanya, ia buru-buru menuju kamar mandi sebelum Raga selesai bersiap siap karna kalo Raga sudah selesai dan dia belum bersiap siap, ia akan di tinggal ke rumah sakit.

20 menit kemudian, ia sudah keluar dari kamar mandi lengkap dengan pakaian yang akan ia pakai ke rumah sakit nanti, ia tersenyum sambil berjalan ke arah cermin, ia menatap dirinya di pantulan cermin saat selesai dengan aktivitasnya dandan tipis tipisnya, Nara senyum sambil memakai tas selempang kecil berwarna coklat senada dengan dres nya.

Ia berjalan ke arah pintu untuk membuktikan kepada Raga bahwa ia tidak akan telat sedikit pun, namun saat membuka pintu, Nara terkejut akan kehadiran cowok itu , "kak Raga?"

Raga memutar bola matanya malas "Lama," ia menggenggam jemari Nara lalu berjalan ke bawah membuat Nara tersadar dari keterkejutan nya.

"Kak, lepas,"

Raga menatap Nara dengan tajam "Diem!"

Nara pasrah, ia tak lagi memberontak melainkan ia memilih untuk mengamati jemarinya yang tenggelam dalam genggaman Raga.

"Mau kemana kalian?" Tegur Gio yang memunculkan sebagian tubuhnya di pintu kamar, ia menguap menatap sepasang anak Adam dan hawa itu bergantian.

"Astaga Gioo, kamu gak ke sekolah?," Tanya Nara

Gio menguap, "Sekolah kok kak, kan ini masih jam enam,"

Nara mengangkat jari kirinya untuk melihat jam "Apa an jam enam?, Ini udah jam tujuh Gio,"

Gio mengangguk namun tak lama kemudian ia melototkan matanya, "WHAT?, KOK KALIAN GAK BANGUNIN GUE ?"

"Buruan siap-siap," perintah Raga lalu menarik Nara, meninggalkan Gio yang misuh-misuh sendiri.

Raga mengendarai mobil dengan kecepatan sedang, perjalanan menuju rumah sakit berlangsung dengan keheningan, hanya ada suara musik dan juga kendaraan yang berlalu - lalang, Nara mengerutkan keningnya saat Raga menepikan mobilnya di dekat pedagang kaki lima.

"Makan dulu," ucap Raga lalu keluar meninggalkan Nara di dalam mobil.

"Ini dia gak nanya gue mau makan apa?" Gerutu Nara tak ayal mengikutin Raga

Dia tau dari mana gue suka bubur ayam?. tanya Nara dalam hati saat melihat Raga memesan 2 bubur ayam di antara pedagang kaki lima lainnya.

Tak jauh dari tempatnya berdiri Nara mengamati Raga yang berjalan ke arah kursi dan meja yang telah di sediakan oleh para pedagang masing - masing, Raga mengisyaratkan Nara untuk duduk tepat di depannya.

Setelah duduk di depan Raga, Nara menatap di sekeliling dengan menyipitkan matanya sebab matahari sudah semakin tinggi dan memancarkan sinar terangnya, meskipun cuaca terang, udara pagi ini cukup dingin, angin kencang membuat rambut yang Nara gerai beterbangan mengikuti arah angin.

Setelah puas mengamati lingkungan sekitar, Nara berbalik ke arah Raga yang tengah sibuk mengotak Atik handphone nya, "Kak Raga,"

Raga berdehem singkat, ia meletakkan handphone nya ke dalam kantong Hoodie nya lalu mendongak sambil menatap Nara dengan tatapan bertanya

NARAGAWhere stories live. Discover now