🐰chapter 20🐰

255 10 0
                                    

Hai
Apa kabar ?

Happy reading

🐰🐰🐰🐰

Nara bangkit dari tidurnya secara perlahan, memastikan cowok di sampingnya tidak terusik lalu berjalan ke arah jendela untuk melihat kendaraan seseorang yang dari tadi ia tunggu

"kak Raya lama banget,"

"Dia gak akan datang,"

Nara sedikit tersentak kaget lalu menatap ke arah Raga, berjalan menghampiri cowok itu, menyipitkan mata curiga pada tunangannya, "kamu ngancem kak Raya ya kak ?

"Enggak,"

Nara duduk di samping Raga, "kamu belum bisa maafin kak Raya?," tanya Nara

Raga menatap langit langit kamar lalu mengedikkan kedua bahunya.

Raga menatap ke arah Nara saat tangannya di genggam dengan kedua tangan tunangannya

"Kejadian itu udah lama loh kak, aku nya juga gak kenapa - Napa kan?, aku juga udah inget sama kamu, dan yang paling penting, aku masih di samping kamu ?,"

"Bukan itu masalahnya Ra, gue takut Raya balik cuma buat celakain Lo lagi,"

Nara tersenyum, menyisir rambut tunangan nya yang berantakan, lalu mencium pipi Raga.

Raga menegang, menatap Nara dengan kondisi muka yang masih kaget.

"Kak Raya udah berubah kak, kak Raya juga udah minta maaf sama aku,"

Tak mendapat respon, Nara menekan nekan hidung Raga "Kak,"

Raga tersadar, ia tersenyum menatap Nara "Siapa yang ngajarin, hm?"

"Apa?," tanya Nara

"Yang tadi"

"Kamu biasanya nyium aku kalau mau nenangin aku, aku coba ke kamu,"

"Gue takut Raya balik cuma buat celakain Lo lagi,"

Nara menghela napas pelan, bagaimana lagi ia harus meyakinkan tunangannya agar bisa percaya pada dirinya dan raya?

"Kak Raga,kak Raya itu kembaran kamu loh, adik kamu, harusnya kamu bisa percaya sama kak Raya, dia waktu itu usil doang dorong aku ta__,"

"Hm usil, usil sampe Lo ketabrak trus lupa sama gue," potong Raga kesal

Nara terkekeh pelan, "kak Raya gak tau kalau ada mobil yang bakal nabrak aku,"

"Semerdeka Lo sayang, kalau ngomongin soal Raya, Lo gak pernah belain gue,"

Nara tersenyum mengacak gemas rambut Raga, "kamu lucu banget kak,"

"Kak Raga," panggil Nara di jawab deheman oleh Raga

"Bunda bilang bulan depan kita nikah," ucap Nara pelan

"Hm,"

"Itu beneran?," tanya Nara

Raga mengangguk, "harusnya kita nikah setelah Lo lulus SMA, tapi gue undur agar Lo bisa belajar buat tembus PTN dulu,"

"Makasih kak Raga, aku sayang kamu,"

Raga terkekeh pelan "Gue tau,"

"Kak Raga,"

Raga berdehem menatap Nara, "telpon kak Raya buat kesini,"

Raga menggeleng "gak mau,"

"Yaudah aku aja yang kesana,"

Raga menghela nafas pelan "Lo belum sepenuhnya tau daerah sini, Ra,"

NARAGAWhere stories live. Discover now