🐰chapter 09🐰

560 21 0
                                    

🐰halo🐰

Happy reading

🐰🐰🐰🐰

Terhitung sudah seminggu Nara berada di daerah keluarga Raga, selama seminggu Nara sudah tidak canggung lagi jika berbicara ke keluarga Raga, begitu juga dengan Nara dan Raga, dua hari setelah tunangan sedikit demi sedikit Raga menunjukkan sifat aslinya, berbeda 180° dengan sifat yang ia kenal.

Pengumuman hasil snbp Nara keluar hari ini, Raga mengajak cewek itu untuk ke kampus bersama karna ia mempunyai satu kelas di sore hari, Nara sempat menolak karna ia bukan salah satu mahasiswi di universitas itu, tetapi setelah di bujuk dan kebetulan Nara ingin melihat sekitar kampus memilih untuk mengalah dan ikut bersama Raga.

Nara menatap takjub saat mobil memasuki area universitas impiannya, ia menatap beberapa mahasiswa yang sedang bermain basket dan juga volli, ada juga mahasiswi yang sedang berkumpul belajar bersama di taman taman

Raga memarkirkan mobilnya di area khusus mobil, ia melepas sabuk pengaman dan bersiap untuk keluar, saat hendak menutup pintu, matanya menangkap Nara yang sepertinya enggan untuk keluar

"Mau di situ terus?," Nara menatap Raga yang bertanya ke arahnya.

"Banyak orang kak, aku malu," Raga terkekeh mendengar jawaban Nara

Ia menutup pintu lalu berjalan ke kursi penumpang, membuka pintuk untuk Nara keluar

"Gapapa, ayok " ajak Raga menarik lengan cewek itu agar segera keluar

"Astaga kak, kamu gak malu?," Ucap Nara membuat Raga mengerutkan kening lalu menggenggam jemari Nara, berjalan dengan santai di tengah mahasiswa dan mahasiswi menatap ke arah mereka

Nara mendengar beberapa pekikan cewek yang memuji ketampanan Raga, ia berusaha melepas genggaman tangan Raga tapi cowok itu malah semakin mengeratkan genggamannya

"Kak malu," Cicit Nara menundukkan pandangannya

Raga tak menghentikan langkahnya iabterus berjalan menghiraukan tatapan orang ke mereka "Why?,"

"Mereka natap kita," jawab Nara

"Mereka punya mata," balas Raga

"Udah diem, gak usah di ladenin," lanjut nya

Nara patuh, ia berjalan samar - samar mendengar suara yang memuji tunangan serta memuji dirinya yang katanya imut.

Sial, tau gini gue gak ngajak Lo Ra. Geram Raga dalam hati

Langkah nya membawa Nara ke arah kantin fakultas teknik, dimana fakultas itu dominan cowok, Raga memang goblok,  ia tidak mau Nara menjadi sorotan cowok - cowok, tapi ia malah membawa Nara ke kantin fakultas teknik.

Nara duduk di kursi kantin matanya menatap ke sekitar memperhatikan setiap anak anak fakultas yang bercengkrama sambil makan, ada juga yang sendiri memakai earphone lalu membaca buku, ia tersenyum membayangkan dirinya yang sebentar lagi akan masuk ke univ ini, semoga.

Raga kembali membawa nampan yang isinya makanan, minuman serta buah sebagai penutup, ia meletakkan nampan itu lalu duduk di sebrang Nara

"Bentar lagi gue masuk, Lo tunggu di sini jangan kemana - mana sebelum gue balik okey?!," Perintah Raga

Nara mengangguk sambil mengunyah makanaan yang di bawa oleh Raga, "buat kamu mana?,"

Raga menggeleng pelan, "Lo aja,"

"Kamu kan belum makan?," Ucap Nara

"Lo aja yang makan," tolak Raga dengan lembut

"Mau coba punya aku gak?," Tanya Nara berusaha membujuk Raga

NARAGAWhere stories live. Discover now