3

5.4K 153 0
                                    

Ciel sekarang berada di ruang kepala sekolah karena ia tadi di panggil ke sana. Untuk Sebastian ia cabut ke beskem biasa ia bolos dengan teman temannya.

"Ada apa pak" Ucap Ciel yang sudah berhadapan dengan kepala sekolah.

"Sebentar lagi ada Olimpiade sains, bapak ingin Sebastian mengikuti Olimpiade itu, kamu tolong bujuk dia ya,soalnya kalau bapak yang bujuk yang ada dia nolak terus" Ucap kepala sekolah itu, manatap Ciel dengan pandangan berharap.

"Iya Pak nanti saya coba bicara dengan anaknya" Ucap Ciel mantap.

"Ya udah terimakasi nak Ciel, kamu boleh pergi" Ucap kepala sekolah mempersilahkan.

"Permisi" Ucap Ciel, ia berdiri dan pergi dari ruang kepala sekolah.

Sebastian berada di kelas XI IPS 2, ia itu sebenarnya pintar namun ia lebih memilih ke IPS dibandingkan IPA kalau ditanya pasti jawabannya selalu sama,yaitu "kalau bisa yang mudah kenapa harus yang susah, hanya orang bego yang suka mempersulit hidupnya" Itu jawabannya.

_______________

Sekarang Sebastian berada di kantin bersama teman temannya, sudah ada makanan yang terhidang di sana.

Mereka manyantap makanan mereka, pandangan itu tak lumput dari para gadis yang mengagumi mereka, siapa si yang gak suka cogan secara kan teman temannya Sebastian cogan semua cok.

Srekk!

Suara kursi ditarik ke belakang, suara itu berasal dari samping Sebastian, reflek temen temen Sebastian juga menoleh ke arah suara itu.

"Anjer gue kira siapa El" Ujar rion yang memegang dadanya sok kaget.

"Hilih gitu aja kaget, baperan banget jantung lo" Cibir Ciel yang sudah duduk di samping Sebastian.

"Mau makan apa" Tawar Sebastian yang manatap ke Ciel.

"Gak ada" Ucap Ciel, mulut bilang gitu tapi tangannya mengambil sisa porsi Sebastian yang tinggal setengah. Ia makan dengan Lahab saat itu.

"Elah el, di tawarin mau apa malah minta sisa orang" Bibir Liam sambil menyendok bakso pesanannya.

"Orang? Dia pacar gue! " Ucap Ciel.

Sebastian berasa ingin salto sekarang, perasaannya begitu senang, siapa yang gak seneng di bilang seperti itu, kalau kalian yang ada di sana pasti juga salting bukan? Atau cuma Sebastian yang lebay?.

"Udah el makan aja, kasihan mukak ian udah merah" Ucap rizky yang memang benar wajah sebastian sudah memerah.

Selesai makan pun Ciel manatap Sebastian "kok gak pedes? " Tanya nya.

"Emang pernh aku di bolehin makan pedes? " Bukannya menjawab ia malah kembali bertanya.

Ciel tau jika Sebastian ini anak dari CEO terbesar di kota, semua anaknya mereka manjakan jadi tak heran jika Sebastian tak pernah di bentak dan sangat terjaga pola makannya.

Ciel pun manggut manggut mengerti.

"Oh ya an, sebentar lagi ada Olimpiade sains kamu ikut ya" Ucap Ciel memohon.

"Gak bisa, cari anak lain aja" Tolak Sebastian.

"Tapi kepala sekolah mintanya ke kamu" Ucap Ciel.

"Gak mau" Lagi lagi sebastian menolak.

Tak ada cara lain ia pun mendekatkan bibirnya ke telinga Sebastian dan membisikkan sesuatu.

Mata Sebastian terbuka lebar sementara si pelaku udah lari duluan.

_________________

Sekarang Ciel dan Sebastian berada di rumah Ciel.

Karena karin sempet ngambek juga ke Ciel karena ia malah di jemput sopir bukannya di antar Sebastian pulang.

SEBASTIAN [AND]√Donde viven las historias. Descúbrelo ahora