20 [ AND ]

3.4K 79 1
                                    

Flashback on

"Kak ini bagus mana" Sebastian menunjukkan sebuah cincin ke lizy yang tengah menonton drakor.

Lizy menoleh "buat siapa kalau cewe yang putih ini bagus, kalau yang cowo mending yang ini aja".

Sebastian mengangguk " Yaudah nih yang putih buat kakak aja, adek butuhnya yang hitam"

"Buat apa emang dek? " Ini aiden yang bertanya .

"Lamar ciel"

"Hah! Masih kecil gak boleh! " Larang Rio.

Sebastian langsung memeluk Rio "kan cuma tunangan pa, nanti kalau udah lulus sekolah adek halalin dah si ciel"

Rio menghela nafas, entah dari mana sifat batu anaknya ini.

"Yaudah serah kamu"

Flashback off

Sekarang sudah hari-H, dimana Sebastian mengikuti Olimpiade sains nya. Tak lupa juga pendamping ada bu lisa dan Ciel.

Bahkan aiden juga ikut mendampingi, bukan apa apa takutnya kabur aja ni anak.

Mereka menaiki mobil dan pergi ke tempat itu, saat sampai mbeh rame banget yang dateng.

"Semangat aja ya kak, pasti menang kok" Kata ciel.

Wajah Sebastian yang dingin dan cuek sekarang menjadi lebih lembut karena menatap ciel.

"Makasih manis" Kata Sebastian dengan mancolek dagu ciel, yang membuat ciel bersemu.

Sebastian memasuki ruangan itu, dan menjawab semua pertanyaan pertanyaan dengan cepat dan jawaban itu benar sampai sampai lawannya menjadi gugup sendiri karena tak kunjung menjawab.

Acara selesai dan di butuhkan waktu sekitar 1 jam untuk menentukan pemenangnya, sampailah emsi acara menaiki panggung dan di nyatakan Sebastian juara pertama.

Sebastian menarik tangan ciel menuju hadapan aiden.

"Sesuai janji" Aiden langsung memberikan sebuah kotak merah ke Sebastian.

Sebastian mengajak ciel ke mobil, lalu pergi.

"Mau kemana kak? " Ciel

"Ke suatu tempat" Sebastian

"Btw tadi kak ian hebat loh, bisa bisanya bener semua" Ciel.

"Itu juga dukungan kamu, kalau enggak mbeh males dah aku" Sebastian.

Mereka lanjut bicara sampai ke suatu tempat, pinggir danau dan ada beberapa lampu, meja makan, tak lupa sama kursinya, dan hidangan yang begitu romantis. 

"Kakak yang siapin ini" Kata ciel saat di tengah tengah kharangan bunga berbentuk I love you.

"Iya! Dan gue mau putus sama elo"

Mata ciel melebar, hal yang ia tukuti terjadi. "Enggak... Enggak mau!! " Ciel menggeleng ribut.

Sebastian terkekeh pelan "gue mau putus sama lo, dan gue mau lo jadi tunangan gue mulai sekarang"

Sebastian berjongkok, membuka kotak itu yang isinya cincin hitam tapi ada mutiara mutiara nya kecil.

"Gue gak bisa romantis kalau ngomong, gue juga gak bisa jadi pasangan yang kuat buat lo selama ini, dan gue harap lo gak bosen sama gue. Jadi intinya Will you marry me ? "

Mata Ciel bebinar melihat ini. "Gimana sih ngajak nikah kok gak romantis, gak! "

Sebastian lesu seketika mendengar kata tidak dari ciel.

"Why beby? "

"Not denying the meaning dear"

"Thanks" Sebastian berdiri lalu memakaikan cincin itu di jari tengah ciel. Lalu mereka berpelukan.

_____________________

Singkat cerita sekarang udah malem , dan mereka berdua baik ciel ataupun Sebastian udah bersiap siap tidur, namun yah.

"Hei, kamu gak lupa soal perjanjian kita bukan? " Kata Sebastian yang memandang ciel.

Ciel menoleh "enggak, jadi apa permintaan mu"

Senyum miring terlihat jelas di wajah Sebastian "satu malam 10 ronde"

"Hah? "

"Gimana? Cuma itu! "

"Ya udah ayok"

Dan biar lah malam ini menjadi malam panas bagi pasangan yang baru resmi tunangan itu, belum nikah, kawin dulu jadi lah.

SEBASTIAN [AND]√Where stories live. Discover now