17

2.3K 92 3
                                    

Astaga udah 57 vote banyak bener anjai , gue pikir pada gak suka, thanks lah buat para readers, makasi sekebon.

_______________________________

Gue udah gak tahan lagi liat pemandangan di depan gue, gue pun berlari ngambil ancang ancang buat nonjok terus gue tonjok, simpel tapi sakit.

Damar yang gue tunjuk itu meringis kesakitan orang rahang nya yang gue tonjok mbeh ngilu itu pasti.

"Bangsat lo"

[Sebastian pov and]

Bughh!!

Karna tak Terima damar ikut memukul rahang Sebastian tak kalah keras.

Bughh!!

Ganti Sebastian sekarang posisinya damar yang dibawah dan Sebastian yang diatas, di pukul lah bertubi tubi si damar di bawah sana sama Sebastian, tak kenal ampun lah udah terlanjur marah ini.

Tiga curut damar juga ikut mukul punggung Sebastian, loyo bentar lalu tetep ngehajar damar.

Gak elite kalau dewa nan rizky diem aja mereka juga ikut gebukin tiga remaja itu.

Damar udah tergeletak lemas tak ada tenaga sedikit pun bahkan curut curutnya juga.

Mata Sebastian meliar mencari keberadaan dua cewe yang duduk santai tadi tapi nihil itensinya tak melihat cewe itu.

Beralih ke ciel yang udah nangis sesegukan sambil duduk itu Sebastian menghampiri nya lalu memeluknya sangat erat disertai kalimat penenang .

Di lain orang rizky tengah menginjak nginjak punggung salah satu curut damar yang masih sedikit sadar.

"Siapa yang nyuruh lo" Nada yang begitu dingin, yang tak pernah di lihat kan ke sembarang orang.

"Gak ada"

"SIAPA YANG NYURUH LO BANGSAT" sekali lagi dengan nginjak semakin keras, kalau sudah gini rizky tak punya rasa kemanusiaan bukan?

"D-dua cewe"

Dewa mendekatkan dirinya ke muka remaja itu, ia menaikan dagu cowo itu supaya menatapnya. "Siapa namanya hem"

"G-gak tau dew"

"Siapa nama lo" Tanya dewa dengan nada dinginnya.

"C-cio"

"Gue ulang sekali lagi siapa yang nyuruh lo berempat" Dewa

"G-gak tau dew"

Rizky semakin geram sendiri sekarang "jawab kontol atau mau lo mati disini" Rizky mencabut kalungnya yang memang mainannya sebuah celurit kecil, tapi jangan salah kecil gitu tapi tajem.

Cio gagap sendiri jadinya "i-iya ini g-gue kasih t-tau"

Senyum miring terlihat jelas di muka dua badboy sekolah itu.

______________________________

Sekarang mereka berempat berada di rumah Sebastian, tadinya mau di antar ke rumah ciel aja tapi kata tetangga ciel bunda sama papanya lagi pergi ke luar kota mungkin telat ngasih info kali ya. Alhasil ciel tidur di kamar Sebastian, dan Sebastian berada di ruang tengah dengan sohib sohibnya.

"Udah tenangan an" Kata dewa yang tengah ngemil kue buatan Rio.

Sebastian ngangguk, "tadi jadi lo telpon ambulance" Lagi lagi Sebastian mengangguk menjawab pertanyaan rizky.

"Gila aja si anjer si damar nekat cuk, eh ky tadi ada rekamannya gak" Tanya dewa.

Rizky memandang dewa malas "eh bangsat otak kalau udah setengah ya gini, gue bukan kameramen tolol"

SEBASTIAN [AND]√Where stories live. Discover now