4

4.8K 136 1
                                    

[TENTANG ALDO!!!]

Sehabis dari arena balap gue langsung pulang ke rumah tanpa pergi kemana mana.

Gue ini berasal dari keluarga yang bisa di bilang berkecukupan.

Keluarga gue mendidik anak anaknya begitu keras, hingga gue sendiri tak berani menentang sang ayah.

Gue kelelas X IPA 2 sekarang. Gue ikut kelompok arkan karena ia menjanjikan sesuatu yang emang gue butuh waktu itu.

Kalian taukan fisik gue, yang memiliki wajah cantik dan bukannya tampan, gue sering di rundung sejak masuk sekolah ini.

Nah saat itu gue ketemu sama arkan yang memang kating gue, dia janjiin gue kalau gue mau ikut gabung kelompok dia, dia bakal pastiin gak ada yang berani nge rundung gue. Gue pun setuju karena memang waktu itu gue butuh.

Gue udah di dalem rumah sekarang, baru juga masuk udah di suguhi pemandangan bokap yang marah, gue tau ini sasarannya pasti siapa.

"Inget pulang kamu, gak sekalian tidur di jalan" Itu papa gue namanya Erwin, orangnya disiplin dan tegas.

"Aldo abis main pa" Kata gue yang udah sedikit gemetaran melihat bapak Erwin ngamok gak ketulungan itu.

"Main? Main ada batasnya Aldo, kamu liat ini jam berapa?, main apa kamu sama temen temen kamu, balapan hah" Kata papa gue.

Gue hanya bisa menunduk dan mendengarkan ocehan papa, gue masih bisa bersyukur karena papa gue bukan tipe orang yang main tangan.

"Kamu itu salah pergaulan, kamu cuma jadi bumbu taruhan balap sama temen kamu"

"Besok kamu pindah sekolah, papa bakal urus berkasnya, sragam sekolahnya juga udah mama kamu taroh di lemari" Kata papa gue yang udah mereda marahnya.

"Kamu kekamar, jangan gadang besok kamu ke sekolah baru"

Gue nurut dan langsung ke kamar, jujur aja gue seneng karena papa tau gue salah pergaulan dan marah akan hal itu, bukan apa apa, gue juga udah muak sama tingkah arkan yang seenaknya sendiri ke anak buahnya.

Namun dengan pindah sekolah gak akan menjamin kehidupan gue bakal lebih baik atau tetap atau bahkan seperti dulu lagi.

Gue mah bodo amat, gue bakal adepin apa yang ada nanti, gue pun tidur tanpa memikirkan pikiran gue tadi.

______________________

[NORMAL POV!]

Sedangkan rizky kini tengah menatap langit langit kamarnya yang bernuansa biru laut dengan senyum senyum sendiri.

Ia memikirkan hal yang menimpanya malam ini. Ia memejamkan matanya sesaat namun bibirnya masih tersenyum.

"Gila tadi cakep anjer, manis gitu, diks gue harus dapetin" Batin rizky.

Ia teringat akan perkataan nya ke Aldo, ia pun mengambil ponselnya dan mengetik nama 'aldo' namun tak ada.

Ia pun men scrol sampai bawah dan benar saja tidak ada bahkan jumlah kontak yang ia punya masih sama, seketika senyuman yang terukir di wajahnya memudar.

SEBASTIAN [AND]√Where stories live. Discover now