Huru-hara

321 8 0
                                    

Untuk pertama kalinya setelah menikah Senja, menginjakkan kakinya dirumah Dario, karena setelah acara resepsi dirumah mereka langsung saja menuju ke kampung halaman Dario.

Hari ini adalah Senja akan kembali bekerja,ia akan ke kampus terlebih dahulu dan Dario langsung pergi ke kantor dan katanya akan ke proyek juga.

"Mami, Zea bareng ya nanti pulangnya Zea biar jemput om Aydan aja" karena selama ini yang antar jemput putrinya adalah Aydan.

"Oke sayang, sarapan terlebih dahulu ya baru kita berangkat" kedekatan sebagai seorang ibu, mungkin tidak pernah Senja sangka akan sedekat ini walaupun ia baru menikah dengan Dario ya baru satu bulan.

Satu bulan memang tidaklah mudah,dari dua orang yang asing sekarang menjadi satu, dipersatukan dalam ikatan pernikahan.

"Delisa bareng papa aja ya,biar nanti dijemput sama km Aydan gimana" Dario memberikan Senja fasilitas mobil, dan barang-barang lainnya,bagi Senja memakai barang mewah untuk acara saja,ya seperti arisan atau kondangan selebihnya tidak.

Dimana rumah yang sebagai mahar? Rumah mewah itu yang Dario beli khusus untuk Senja, bahkan designnya adalah dari Dario sendiri, Senja belum melihatnya kemungkinan jika ada waktu longgar mereka akan melihat.

"Kamu masak dek,atau ibu Lulu ya memasak?" ibu lulu ini adalah asisten mama dia juga merawat si kembar dari kecil hingga besar dan gantian mereka juga merawat kedua putri Dario

"Apa enggak enak ya mas, aduh maaf kalau gak enak" harusnya Senja tidak memasak,ia tau Dario tidak akan pernah cocok dengan masakannya.

"Ini enak, sama rasanya kayak masakan mama kamu pintar masak ya ternyata" Dario memuji masakan istrinya, syukurlah jika Dario menyukainya.

"Best deh mami ya kak, pintar masak" kali ini Delisa yang berbicara, setelah selesai sarapan bersama Senja membersihkannya lalu berangkat.

"Aku berangkat terlebih dahulu ya mas" Senja mencium tangan suaminya,ia berpamitan kepada Dario, dan Dario mencium keningnya,lalu bergantian dengan Delizea.

Senja menatap mobil dan motor sport itu, memang garasi mobil milik Dario sangat luas, bahkan ia mempunyai lima mobil sepertinya ada yang khusus ini.

"Pakailah sesuka kamu yang mana" tak lupa Dario memanasi mobil terlebih dahulu,lalu Senja memilih mobil yang berwarna hitam itu.

Sesampainya di sekolah, Delizea segera turun lalu Senja langsung saja, di kampus ia ada jam mengajar hanya dua mata kuliah hari ini.

Kadang juga banyak mahasiswanya yang mengajaknya untuk pacaran bahkan menikah, ada-ada saja bukan seharusnya mereka fokus eh malah seperti itu.

"Sekian perkuliahan hari ini, kalau ada yang ditanyakan silahkan bertanya di grup nanti saya akan membalasnya terimakasih"

"Bu Senja bagaimana tawaran saya, bagaimana ibu mau kan menjadi istri saya" dia adalah Raka, seseorang yang mengejarnya mengajaknya untuk menikah, dan selesailah Senja langsung menuju ke kantor .

Besok Senja akan ikut ke kantor suaminya, entah ada acara apa disana tapi Dario memaksa agar ikut dengannya.

Sampai di kantor banyak karyawan yang menyapanya, mengucapkan selamat atas pernikahannya dan banyak hadiah juga.

"Bu gimana udah isi apa belum" dia adalah Farah asisten pribadiku,dia juga sahabatku sangat kece bukan.

"Apa sih, orang unboxing aja belum masak dah isi" kenyataannya Senja tidak siap jika harus di unboxing sekarang oleh Dario.

"Lah dianggurin aja pak Dario,gimana sih harusnya kan sat set biar jadi baby kan" gila emang Farah, gak semudah itu juga, kini mereka fokus kepada keduanya kan.

"Gak semudah itu, Mas Dario punya anak dua otomatis kita harus fokus kepada mereka "

"Serius pak Dario udah punya anak dua, apalagi udah kepala tiga tapi kok kelihatan muda banget ya"

"Makanya cepetan nikah, diajakin kemana-mana tapi gak dinikahin"

"Gatau nih, bingung juga"

Sedangkan Dario,Revan, Sean kini berada di ruangan yang sama, Sean tidak menyangka bahwa Dario menikahi adik temannya, padahal ia tau bahwa Dario tidak akan pernah mau menikah lagi.

"Bro lo gak jatuh cinta kan sama istri Lo" kali ini Revan menanyakan hal itu, Dario tidak menjawabnya tujuan menikah hanya untuk memiliki seorang anak,tapi melihat dia tulus kepada putrinya kenapa tujuannya berbeda.

"Gue gak tega,mau jadiin dia hanya rahim titipan sedangkan dia tulus sama anak-anak,gue akui dia perempuan baik, tulus, walaupun gue merusak kebahagiaan, harusnya dia bahagia dengan Aydan tapi gue merebutnya, gue egois tapi gue gak mau lebih egois ketika memaksanya untuk menjadi rahim titipan,mama juga gak mau gue gagal dalam berumahtangga untuk yang kedua kalinya,dan kali ini gue selamanya akan berumah tangga dengan Senja, gue mau merubah mindset gue,gue terima Senja seperti dia menerima gue, walaupun gue gak yakin akan bisa,tapi sama dia gue adem bahkan saat kedatangan mantan istri gue"

"Senja perempuan baik,polos dan Lo sampai tega habis lo sama abangnya dijamin "

"Seperti yang lo tau gue sekali serius bagaimana kan"

Apakah kehidupan Dario akan berubah,Dario yang suka ke club malam, bahkan suka mabuk-mabukkan, apakah akan berubah, bagaimana kedepannya?.

"Gas triple date,gimana?" Revan mengajak mereka untuk Triple date, keduanya pun menyetujuinya berati nanti malam oke Dario akan mengajak Senja nantinya.

"Asik pengantin baru nih Yee, setelah tujuh tahun sendiri akhirnya Lo tidur ada yang nemenin,asyik Dario junior akan segera launching nih ditunggu bro"Sean menggoda Dario, emang dari wajahnya Dario lebih semangat dan Auranya berbeda kenapa ya.

"Apa sih biasa aja ya, ya kali lo nungguin sih"

"Gue berharap banget Dario melepas masa duda nya dan benar tujuh tahun hidup sendiri sekarang berani hidup bersama istrinya, asyik Dario memang best"

Tujuh tahun setelah ia berpisah dari Reva, Dario memilih untuk hidup sendiri,ia tidak memikirkan untuk mencari istri walaupun banyak yang mendekatinya,ia memang sering dekat dengan perempuan tapi sebatas teman tidak untuk serius.

Jika ada kata selebihnya untuk melanjutkan hidup itu salah bagi Dario ia akan melanjutkan hidup bersama keluarganya, mencintai istrinya dan anaknya karena bersama istri pertamanya ia tidak mencintainya,hanya delapan tahun mereka bersama lalu berpisah,delapan tahun apakah Dario mencintai Reva, tidak ia hanya butuh Rahim titipan, setelah Reva melahirkan ia ingin menceraikannya tapi Dario tidak tega dengan Delizea akhirnya mereka tidak berpisah namun, ternyata ia salah Reva memilih laki-laki lain yang lebih dari Dario.

Semenjak itu Dario melepaskan Reva, ia membenci Reva tidak mau mendengar namanya, Dario bangkit dari keterpurukannya hingga menjadi Dario yang sesukses ini.

Sedangkan Delizea kini sedang duduk, menikmati jajanan ya beli kantin tadi, datanglah kakak kelasnya laki-laki sepertinya ia menyukai Delizea.

"Buat kamu, dimakan ya semoga suka"

"Eh kak,ini apa ya"

"Sudah buat kamu pokoknya"

Delizea juga sedang dekat dengan laki-laki yang berusia tujuh belas tahun dia kelas tiga SMA, Delizea mengenalnya saat dia masih kelas satu SMA saat itu Delizea baru lulus SD.

"Pulangnya aku jemput ya, tunggu disana" mereka seling suka namun tidak berani pacaran,iya Delizea yang tidak berani untuk pacaran.

Dulu masih sekolah Dario menjadi primadona, bahkan kadang bukan Dario terlebih dahulu ya mengajak pacaran melainkan perempuan-perempuan itu.

Rahim TitipanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang