Pentas Seni

182 8 0
                                    

Senja dan Dario diminta hadir oleh Delizea agar menyaksikan bagaimana nantinya Delizea di pentas seni, Senja memang sengaja meluangkan waktunya untuk hadir begitupun dengan Dario.

Sesampainya di sekolah Dario langsung di sambut oleh salah satu guru sepertinya sekitar usianya dua puluh delapan tahun,iya dia menyukai Dario dan berharap menjadi istrinya.

"Bapak Dario apa kabar, silahkan pak lama tidak bertemu" sapa ibu Elok, iya namanya Elok Ayunda Safira.

"Baik Bu Elok,kenapa ya"

"Tidak pak, bapak makin tampan deh" sesuatu hal yang biasa bagi Dario, Dario melirik gadis yang berada disampingnya ini.

Dario langsung menuju Aula, Senja menggandeng lengan Dario, ternyata mereka punya tempat khusus yaitu di depan, banyak orang tua murid yang heboh akan kedatangan mereka, apalagi ada salah satu orang tua murid yang sepertinya menyukai Dario.

Dario dikenal memiliki beberapa persen saham di sekolah ini, makanya dia memiliki tempat yang berbeda dengan yang lainnya.

"Serius itu orang tuanya Delizea,masih muda banget ya tapi tumben Duren bawa gandengannya" kata ibu ibu di belakang, yang sedang menggosipkan mereka.

" la itu kan memang suami-istri gimana sih kalian" jawab ibu yang satunya, sedangkan Senja kini berfoto bersama Dario mereka mengenakan baju yang santai tidak terlalu formal.

"Masih muda ya,mamanya aja cantik banget,dan artis kan aduh beruntungnya pak Dario ya,saya sih mau juga"

Dario sengaja memasang foto mereka berdua,banyak sekali yang komentar tentang mereka, apakah sangat cocok Dario dan Senja?

"Mas kayaknya kamu disukai ibu-ibu di belakang deh" Senja menggoda suaminya,Dario hanya tersenyum saja tapi memang bisa jika Dario hadir sendirian maka banyak yang menggodanya.

"Lalu kenapa dek? Kamu cemburu atau bagaimana dek?" Dario menggenggam tangan istrinya,memang rasanya berbeda ketika kemari bersama istri ya kan.

"Dih cemburu apa deh, gr banget ya jadi orang gak baik terlalu pede mas" Senja mencubit perut Dario, Dario hanya tersenyum apakah Dario akan marah, jawabannya tidak.

Dalam pentas seni ini Delizea menang ia mendapat juara satu,menyanyi dan menari, sangat bagus bukan maminya seorang penyanyi pasti Dario akan membuat studio musik.

Dario sudah berada di mobil terlebih dahulu, sedangkan Senja masih menunggu Delizea,iya anak itu sedang mengambil tasnya, tiba-tiba saja ia dihampiri oleh guru laki-laki muda seperti,yang bernama Farhan Tristan Alif, ada apa ?.

"Maaf,ibu ini ibunya Delizea "

"Iya pak, ada apa ya? Apakah Delizea membuat masalah" sepertinya mereka seumuran, terlihat dia sangat kikuk, ternyata Farhan menyukai Delizea namun Delizea menolaknya astaga bisa-bisanya.

Di perjalanan Senja menggoda Delizea, bagaimana tidak di usianya mungkin banyak yang sudah memiliki kekasih tapi kenapa Delizea tidak, padahal Dario tidak melarangnya asal tidak melampaui batas.

"Ada yang disukai pak Farhan nih, kenapa sayang gak mau sama pak Farhan" Senja melepaskan sepatunya ternyata capek juga, Dario memang tidak pernah memaksakan Senja untuk dandan seperti apa, karena Dario menyukai Senja bagaimanapun Senja dandan seperti apa,tapi Dario lebih menyukai ketika Senja tidur lebih natural.

"Ih mami, ya kali sama pak Farhan jadi bahan gosip dong"

"Mami sih setuju kalau memang jodoh ya kan mas, lihatlah Delizea mempunyai kekasih gurunya sendiri "

"Oh ya, apakah itu benar sayang papa kenalin dong"

"Tidak mami, bohong papa"

Ternyata pagi harinya,Farhan telah sampai dirumah Delizea,ini bukanya weekend kenapa ada Farhan disini, ternyata Farhan adalah tetangga baru.

"Permisi, pak ibu" sapa Farhan, lah Senja pun langsung membukakan pintunya, ia menyuruh Farhan untuk masuk.

Delizea yang melihat adanya pak Farhan pun langsung berbalik arah, ada apa dia kemari maunya ingin joging berhubung ada dia tidak jadi.

"Loh sayang, katanya mau joging kenapa balik lagi eh sini dulu ada pak Farhan" Delizea dengan terpaksa duduk disampingnya,benar saja Delizea terlihat cantik jika tanpa makeup, Dario menuruni anak tangga ia melihat putrinya yang sedang berbicara dengan siapa mungkinkah itu guru muda itu.

"Hmm berduaan aja, awas jangan melewati batas Zea" peringatan Dario kepada putrinya, jika emang ingin berpacaran oke silahkan tapi tau batasannya.

"Pagi bapak, mari kita joging"

"Belum jadi bapak mertua kan, yaudah gpp semoga aja cepetan jadi menantu "

"Papa apaan sih, ada-ada aja deh bisa-bisanya seperti itu" Delizea pun kesal akan ulah papanya,kini Delizea dan Farhan tengah berada di taman, lihatlah Delizea tidak seperti gadis yang berusia empat belas tahun,karena memiliki perawakan yang tinggi nan cantik menjadikan ia dewasa.

Farhan memang seseorang yang ketika ia belum mendapatkan yang ia mau tidak akan melepaskan begitu saja, apakah selamanya Farhan akan membuat Delizea luluh.

Sedangkan dirumah Senja sedang memasak,tapi Dario terus saja mengganggunya,Dario memeluk Senja dari belakang bagaimana tidak ? apakah Dario akan meminta haknya sekarang?.

Menjadi istri Dario tidak pernah Senja bayangkan,karena mereka tidak saling kenal, dan hanya dua orang asing,kenapa Dario senekat itu melamarnya.

Senja memanglah istri yang baik dibandingkan Reva dulu, kenapa? Bahkan dulu Reva tidak mau memasak untuk mereka,Reva selalu membelinya walaupun keadaan kita dulu sangat pas-pasan.

Dario beruntung menikahi Senja, walaupun dia memiliki karir yang bagus, sukses namun kesederhanaannya yang mampu membuat Dario terpikat.

Pernah Dario memberikan jatah bulanan dan beberapa kartu ia berikan,namun dia malah berkata kenapa harus sebanyak ini mas, padahal itu sudah jatah bulanannya.

Senja sampai saat ini belum mencintai Dario bahkan sebaliknya,selama ini Dario menjadi suami yang baik di depan siapapun dan sebaliknya,Dario melindungi Senja saat ada seseorang yang akan menyakitinya,Dario garda terdepan jika ada yang ingin menyakiti istrinya maupun anaknya.

Dulu Dario selama tujuh tahun menjadi laki-laki yang cuek, hanya sering gonta-ganti perempuan,masuk ke club,kedua sahabatnya sudah mencarikan beberapa perempuan untuk Dario nikahi, tapi tetap saja tidak ada yang cocok,jika dewasa lebih dewasa perempuan yang hanya selisih empat tahun dengan Dario.

Tapi justru Dario memilih Gadis kecil untuk ia jadikan istri, beruntung sekali bukan menjadi Senja, memiliki seorang suami yang menjadi primadona, apalagi hidup yang tidak serba kekurangan.

Hidup Dario berubah menjadi lebih berwarna ketika ia menikahi Gadis kecil itu,kenapa karena mungkin mereka memiliki pemikiran yang berbeda,diantara keduanya harus ada yang mengalah,tapi Dario mencoba memahami istrinya,Dario tidak ingin kehilangan untuk yang kedua kalinya, baginya menikah tidak untuk main-main sekarang walaupun awalnya ia mencari Rahim Titipan bukan mencari seorang istri.

"Mas minta tolong dong,bantuin masak sini" Senja memanggil Dario dengan lembut,lalu Dario menghampirinya.

"Masak apa dek, mas gak bisa masak loh masak suruh masak sih dek"

"Mas mau makan apa emang,mau ayam atau mau masak daging aja mas, sekali-kali sayuran gpp kan"

"Boleh deh, jangan daging terus dek bosen mending tempe sama tahu ya, ada kerupuk kan"

"Boleh bantuin mas, hehehe biar cepat selesai " akhirnya mereka berdua berkutik di dapur, pertama kalinya Dario membantu Senja untuk memasak, kali ini tidak masak yang lama, karena Dario menginginkan masakan yang simpel aja.

Makanan pun selesai,Dario,Senja dan Delisa pun sarapan terlebih dahulu,karena Delizea belum pulang entah kemana anak itu.

Rahim TitipanWhere stories live. Discover now