The Laskar Bunny

174 6 0
                                    

Setelah tidak lama berkumpul akhirnya the laskar Bunny pun mengadakan acara untuk kumpul lagi, Senja sebagai ketua genk yang super sangat sibuk sekali,Aura sebagai wakil ketua yang kadang ada kadang tiada,Misha sebagai sekretaris yang paling aktif dan selalu heboh,Raisya sebagai bendahara yang terkenal galak,tentu dengan anggota Shanum,Ajeng,Laras,Diana,Yasinta,Nala,Fika,Gia.

"Pengantin baru loh ini, akhirnya ibu ketua sayang juga" suara siapa itu? Iya itu adalah Aura memang setelah menikah Senja tidak pernah berkumpul lagi, tentunya ia akan bisa.

"Makasih loh udah datang semua,seneng lihatnya" sebagai seorang ketua geng tidaklah mudah untuk Senja bisa menempatkan dirinya, apalagi harus tau satu-persatu karakter teman-temannya disini.

"Oh ya gimana kalau kita ngadain camping bareng, nginep di villa lah barengan sama suami atau pacar kalian gimana?"usulan Misha akan dipikirkan lagi, tapi kelihatannya seru ya.

"Oke boleh juga, apakah yang lainnya setuju?untuk tempat silahkan opsi nanti kita pilih yang terbanyak ya kan "

Akhirnya mereka akan berlibur di kota x, apakah Dario akan mau ikut dengannya, mungkinkah Dario akan menolak ajakannya.

"Ceritain dong beb,kok bisa kamu dinikahin sama pak Dario"Ajeng kali ini bersuara,iya mungkin mereka berpikir ketika harusnya ia menikah dengan Aydan.

"Ya aku kan pacaran sama Aydan, dan aku gak tau kalau Aydan adik dari Mas Dario, ceritanya Mas Dario itu ngikutin aku kerumah kan, nah mama kira itu itu pacar aku, eh malemnya dia bawa keluarganya aku kaget dong,disana ada Aydan,aku kira akan Aydan akan melamar aku, nyatanya aku dilamar oleh kakaknya,saat itu hubungan aku dengan Aydan hancur, Aydan mengira aku selingkuh dengan kakaknya, padahal saat itu aku tidak mengenalnya, tapi entahlah kemungkinan memang aku dan mas Dario berjodoh" siapa yang tidak mengenal suami Senja, Dario yang terkenal kaya raya,duda keren tiba-tiba menikahi Senja.

"Kamu gak hamil duluan kan beb, masak tiba-tiba menikah gitu aja sih kan jadi dicurigai maaf ya hehehehe"tanya Laras

"Boro-boro hamil, sampai sekarang aja belum di unboxing hehehe aku belum siap banget" benar kan banyak yang mengira bahwa Senja hamil duluan, nyatanya tidak memang Dario lah yang menginginkan pernikahan dipercepat.

"Wah lumayan kalau kamu dapat anak dari pak Dario, secara kan dia kaya raya"

"Kita fokus kepada anak-anak terlebih dahulu, ya gatau lah jika rezeki ya alhamdulilah disyukuri aja" Senja juga tidak menunda-nunda,ia juga berharap mempunyai seorang anak dari Dario, apalagi anak laki-laki yang selalu dinantikan oleh Dario.

"Gak bayangin gimana bibit pak Dario mix Senja ya kan pasti tampan banget "kali ini Shanum bersuara, bahkan tidak hanya itu, Senja juga berharap jika memang iya berikan kepercayaan maka secepatnya.

Senja berpikir apakah ia kurang menggoda bagi Dario, hingga Dario tidak mau menyentuhnya,Dario masih normal kan tapi jika tidak bagaimana.

Hidupnya terasa tenang ketika Reva tidak mengusiknya,entah dimana sekarang Reva tidak ada kabarnya lagi, Reva sudah tau salah masih saja menganggap perbuatannya benar.

Sedangkan dirumah, Dario yang pulang terlebih dahulu pun mencari dimana keberadaan Senja, dikamar tidak ada, dapur juga tidak ada, ia berjalan menuju garasi ternyata mobilnya juga belum ada,kemana dia ya.

"Zela, dimana mami nak apa belum pulang " sebagai seorang suami tentunya khawatir jika istrinya sampai kenapa-kenapa,kata Delizea belum pulang Dario segera menelfon Senja dan dijawab olehnya.

Dario berbicara di telfon dengan istrinya,Senja lupa jika Dario pulang terlebih dahulu pasti akan mencarinya, berhubung Senja masih diluar .

"Kamu dimana?kenapa sampai sore belum pulang atau kamu lembur,mau aku jemput?"

"Eh mas, maaf tadi aku gak pamitan aku masih sama temen-temen ini kemungkinan bentar lagi pulang,maaf ya mas baru sempet ngabarin tadi pulang kerja langsung,mas barusan pulang atau daritadi "

Teman-temannya justru iri, bagaimana tidak pada saat bertanya pun Dario lembut kepada Senja,tipikal suami idaman banget, beruntung Senja menikah dengan Dario yang selalu mengerti dirinya.

"Oke gpp, santai aja hati-hati kalau pulang ya, jangan malem-malem,kirain kamu ada dimana kok dirumah gak ada, hehehe yaudah lanjutin" Dario menutup telfonnya, Senja hanya tersenyum ketika ia lupa pamit dengan suaminya tapi lain kali ia harus berpamitan.

"Hebat loh,jarang ada laki-laki kayak pak Dario yang sabar, apalagi kelihatan dari nada bicaranya yang selembut itu, astaga suami idaman banget"

"Senja beruntung karena memiliki suami seperti pak Dario, tips dong beb ada teman pak Dario yang jomblo gak kasihkan ke aku dong, aku mau juga jadi istrinya"

Dario pun segera mandi, lalu ia pergi tidur kenapa karena mau gimana lagi,istri sedang bersama teman-temannya ya ia tidur aja.

Nanti malam rencananya mereka akan triple date,Dario mengirimkan pesan kepada Senja, ya semoga saja dibaca dan dibalas.

Senja membaca pesan masuk itu "nanti triple date kamu mau, kalau gak ya gpp"

Senja pun mengiyakannya,toh untuk pertama kalinya ia akan berkumpul dengan sahabat suaminya sekaligus istrinya.

Akhirnya acara pun selesai,sore mereka sudah pulang Senja tidak lupa membeli makanan untuk mereka berempat,ia tau anak dan suaminya pastinya lapar.

Sesampainya dirumah Senja segera memanggil kedua anaknya,dan mereka pun turun lalu makan, sedangkan Senja memanggil Dario, itu Dario habis dari taman.

Senja segera mencium tangan Dario,Senja mengajaknya untuk makan bersama,mau tidak mau Dario harus mau kan.

Mungkin Dario kira Senja tidak akan sedewasa ini, nyatanya ia salah, Senja dewasa walaupun umurnya belum genap dua puluh lima, tapi ia kekanak-kanakan hanya di depannya saja, kadang gemas juga ketika Senja sedang marah, ngambek, atau kemauannya tidak dituruti oleh Dario.

Tidak salah Dario memilih seorang istri sekaligus ibu untuk anak-anaknya,kadang Senja menyesuaikan dimana ia berada, dari cara berpakaian juga ia selalu seperti itu.

"Mas udah mandi,tumben udah wangi aja hehehe" Senja mencium bau badan suaminya,sudah wangi saja ya, Dario tersenyum kali ini senyumannya manis membuat Senja meleleh.

"Wangi ya, gak kayak kamu bau nih, mami kalian belum mandi sayang jadi bau ya"

"Eh kan belum mandi mas, hehehe ya gimana lagi kan,sayang kalau udah naik ya ke atas"

Setelah kedua putrinya naik, Senja barulah mencubit perut Dario, bagaimana tidak Dario sengaja menggodanya di depan anak-anak.

"Sakit, aduh kamu ya awas aja nanti hmm"

"Eh mau ngapain mas, jangan mendekat mas nanti ada yang melihat loh" Dario mendekatkan wajahnya, membuat keduanya sangat dekat dan tidak berjarak, lalu datanglah Mama dan Aydan membuat Senja segera menjauh dari Dario.

"Mama datang diwaktu yang tidak tepat ya, astaga kalian kenapa kalau bermesraan di meja makan, di kamar dong takutnya dilihat anak-anak" kali ini pipi Senja menjadi merah, seperti kepiting rebus,emang ya Dario sengaja sepertinya.

Rahim TitipanWhere stories live. Discover now