Triple Date

375 6 0
                                    

Ketika kedua sahabat Dario sudah datang,Dario dan Senja masih dijalan,kenapa karena memang Dario suka telat jika janjian dengan sahabat.

"Baru datang ya,kalian janjian jam berapa datang jam berapa" kata Revan

"Maklum lah pengantin baru,jadi ya lama ya kan" timpal Sean

"Aduh maaf,istri baru saja pulang ya nungguin istri dulu lah,ya kali berangkat sendiri "

Erina adalah istri Revan dan Aulia adalah istri Sean mereka sangat ramah-ramah, apalagi mereka tau bahwa istri Dario lebih muda.

"Hai mbak pak, salam kenal Senja" Senja duduk disampingnya Dario,serasi bukan iya dong jelas saja.

"Salam kenal kembali,cantik ya pak Dario istrinya " Erina,Aulia dan Senja cepat akrab sepertinya cocok ya kan.

"Gimana rasanya jadi istri Dario nih,enak gak" Revan sengaja menggoda Senja, ya enak gak enak mau gimana lagi.

"Senja gak tertekan kan menjadi istri Dario, kalau tertekan bilang loh"

"Apa sih kalian bisa-bisanya begitu, jangan di dengerin agak gila"

"Asli tertekan pak, ya gimana lagi ya kan adanya mas Dario seperti ini, mau ditolak juga terlanjur menikah"

Setelah acara Triple date,Dario dan Senja memutuskan untuk jalan-jalan,mereka mengelilingi kota layaknya orang yang sedang pacaran,dan duduk di taman sambil menikmati camilan yang ia beli.

"Aydan akan segera menikah, Sabtu besok dia akan melamar kekasihnya" Senja yang sedang makan telur gulung pun hampi saja terdesak,Dario melihat bagaimana ekspresi istrinya.

"Hmm,bagus dong kalau begitu, orang mana calonnya mas"

"Kamu gak sedih, dia kan mantan kamu" Senja dan Aydan, memang bukan mudah untuk saling melupakan tapi mereka harus bagaimana.

"Mas untuk apa aku sedih, sedangkan Aydan sekarang menjadi adik ipar aku dan aku istri kamu, kalau Aydan bahagia ya aku bahagia dong,kami memang mempunyai masa lalu mas,tapi setidaknya kini aku sudah fokus dengan kamu dan anak-anak, selebihnya itu adalah dulu"

"Mau tau undangan lamaran gak, keknya Aydan kemarin mengirim undangan deh"

"Boleh mas,oh ya tentang baju bisa kita samaan gak sih, sama anak-anak gitu sekeluarga nanti papa mama sama Audrey juga biar samaan "

"Boleh juga,coba kamu tanya mama terlebih dahulu "

Senja pun menelfon Mama mertuanya,dan tentunya mengiyakannya,hal yang bagus ia harus bisa menjadi diri sendiri.

Senja langsung mengirim pesan ke asistennya, untuk menyiapkan baju untuk kedua keluarga, untuk Dario sekeluarga warna merah dan hitam, untuk papa mertua sekeluarga warna hijau.

"Mas, temen-temen aku ngajakin kita liburan nah mas berkenan ikut atau tidak,mereka membawa pasangannya masing-masing bagaimana mas" Senja kali ini bersandar pada bahu Dario, banyak yang mengira mereka adalah ABG yang sedang berpacaran tapi nyatanya mereka suami istri.

"Boleh, kapan nih kita nanti persiapkan semua biar gak mepet juga"

"Minggu depan mas, jadi itu kan kita dua belas orang belum sama pasangannya atau sama anak-anak yang punya anak,ada yang bawa mobil pribadi ada yang naik bis, anak-anak mau ikut gak ya kira-kira kalau hanya Delisa yang diajak kasihan Delizea gak sih mas" Senja menyuapi makanan Dario, kali ini kencan pertama kali setelah menikah,iya anak-anak memang dirumah tidak mereka ajak.

"Bawa mobil pribadi aja,kita bebas mau kemana kan kalau bawa sendiri,biar temen-temen kamu naik bus"

"Pulang yuk mas, dilihatin orang tuh"

Diperjalanan menuju pulang, tiba-tiba Delizea telfon meminta untuk dibelikan martabak telur, oke senja pun membelikan dua box untuk mereka.

Delizea belum tidur ia malah nonton tv dirumah tamu, menunggu Mami dan Papinya.

"Loh Zea belum tidur,kirain mami udah tidur sayang"Senja langsung memeluknya, seperti adik kaka k bukan.

"Mami papa, Zea ada study tour ke kota x apakah boleh ikut ,jika boleh besok mami ke sekolah ya karena ada yang mau dibicarakan juga sekaligus membayar biayanya" Dario pun mengizinkannya, jika Delizea study tour maka Delisa akan mereka ajak untuk traveling bersama.

"Siap nanti Mami yang datang ya, yaudah dimakan dulu, adik mana sayang, apa sudah tidur"

"Sudah mami, tadi mengerjakan tugas langsung setelah itu tidur, hehe "

"Tapi jangan macem-macem Zea disana,oh ya apa seluruh kelas" Dario memang melindungi Delizea walaupun badai menerjang tapi jika jauh bagaimana.

"Kali ini hanya kelas dua saja papa, selebihnya tidak"Delizea menikmati makanan kesukaannya itu, kenapa ya Delizea tidak ingin bersama mamanya, padahal mereka belum sama sekali berkumpul.

"Mas, aa ayo buka mulutnya "

"Kenyang sayang, jangan dong"

"Ayolah, buka mulutnya " akhirnya Dario menerima suapan itu dari Senja, ketika Senja mempublikasikan keluarga barunya banyak yang komen, karena selama ini Senja tidak ada publikasi dengan Aydan.

"Bukankah ulang tahun kalian sama, iya kan" apakah iya ulang tahun Delizea dan Senja sama, kalau iya sepesial dong.

"Apakah benar mas,aku gak tau "

"Iya sama-sama 17 September semua" Senja baru ingat bahwa sekarang adalah bulan Agustus, bisa samaan gitu ya dengan anaknya.

"Hore kita samaan ya mami"

Hari pun sudah mulai larut malam, dan Delizea sudah tertidur,Dario mengajaknya untuk masuk kamar,ketika Senja sedang berada di depan cermin,Dario justru memeluknya dari belakang, rasanya geli geli gimana apalagi dia hanya mengenakan baju tanpa lengan.

Dario mengeratkan pelukannya,hangat sekali Senja menyukai ini, Senja memutar badannya dan sekarang ia berhadapan dengan Dario, Senja memeluk Dario menenggelamkan wajahnya di dada bidang Dario.

"Aku suka bau parfum kamu, candu rasanya tapi aku tidak mau memasakkan agar kamu memberikannya "

"Eh mas, Senja gak nolak kok lakukanlah kalau mas mau"

"Apa kamu serius baby,gak nyesel ngasih itu ke aku"

"Mas mana ada istri yang menyesal melayani suaminya sih,gpp toh mau sampai kapan Senja melarang mas untuk melakukannya,lagian kita sudah suami-istri wajar kan"

"Baiklah jangan menyesal besok jika kamu tidak bisa berjalan sayang"

Dario pun meminta haknya,ini kali pertama bagi senja dan benar saja rasanya sakit sekali,Dario ingin menghentikannya tapi Senja tidak ingin membuat Dario kecewa karena permainan hanya sampai ditengah jalan.

Tidak hanya satu ronde sampai tiga ronde dan mereka pun kelelahan, sungguh luar biasa Dario membuat Senja kewalahan, apalagi umurnya yang sudah kepala tiga masih saja semangat.

Dario memeluk istrinya, mengecup keningnya jujur saja ini hal yang terindah yang pernah ia dapatkan, karena sewaktu dengan Reva dia diberikan bekas orang lain.

Tidur di dalam satu selimut yang sama,Dario semakin yakin benihnya akan cepat tumbuh, apalagi istrinya yang dalam masa subur,Dario sangat mengharapkan itu semua karena apa,ia ingin memiliki anak laki-laki dari Senja.



Rahim TitipanWhere stories live. Discover now