19 | Mau Sama Naura

1.6K 102 5
                                    

TANGAN yang semula sedang memijat itu mengambil air mineral yang terletak di meja UKS, rasanya ia juga ikut pusing hanya saja tidak separah Kai yang memang sudah terlalu lelah apalagi Naura tau semalam Kai dalam kondisi mabuk.

Naura merasa pegal, lelah, dan kepalanya sedikit berputar-putar tapi ia tidak boleh ikut tumbang karena saat ini Kai sedang membutuhkannya. Naura meletakkan kembali gelas tersebut, lalu melanjutkan memijat Kai.

"Hahaha anjing." Naura memberhentikan aksinya karena mendengar suara beberapa orang yang berjalan mendekat. Ia menoleh ke belakang dan ternyata semua teman Kai yang ia tahu datang ke sini.

Mereka tampak kaget dengan keberadaan Naura, dan Ghea sahabat Kai langsung berjalan cepat menghampiri untuk melihat siapa yang sedang terbaring di samping Naura.

"Kai?" suara Ghea cukup keras sampai teman-temannya yang lain langsung beranjak menghampiri. Namun dokter jaga menahan mereka, "Kalian ngapain ramai-ramai kesini?"

"I-ini dok, disuruh pak Bimo buat nengokin Kai temen kita," jawab Reno dan langsung menghampiri Kai dan di susul oleh Biyan, Alvi dan Ari. Alasan mereka sebelumnya adalah untuk pura-pura sakit bersamaan agar bisa istirahat di UKS namun siapa sangka mereka malah melihat sahabatnya pingsan disini.

"Kai kenapa?" tanya Ghea.

"Kecapekan karena dihukum pak Bimo kak," jawab Naura seraya bangun dan berdiri agar Ghea dapat melihat Kai lebih dekat.

Ghea menyentuh kening Kai dengan punggung tangannya, lalu duduk di kursi Naura tadi. "Kecapekan Ghe, bukan demam," celetuk Alvi yang menghampiri bersama ketiga teman lainnya.

Ghea memutar bola matanya malas, "Ya siapa tau emang udah sakit sebelumnya. Lagian baru kali ini Kai di hukum sampe pingsan begini."

"Emang disuruh ngapain sama pak Bimo?" tanya Reno pada Naura penasaran.

"Keliling lapangan sampai jam istirahat selesai," jawab Naura seadanya.

"BJIRR."

Semuanya tampak kaget, pasalnya mereka sudah langganan dihukum pak Bimo tapi biasanya pak Bimo hanya menghukum membersihkan toilet atau taman sekolah, tapi kali ini hukumannya jauh berbeda.

"Kayaknya pak Bimo lagi badmood dah," ucap Alvi seraya mengelus dagunya.

"Pantes jing pingsan begini, ah si Bimo lagian ngasih hukuman kuno banget. Yang kerenan dikit kek sekali sekali," ujar Reno yang kini beranjak menidurkan dirinya di brankar sebelah Kai.

"Eh jangan berisik naiknya goblok! Nanti dokter kesini ," omel Ari seraya menepuk bokong Reno yang sudah berbaring itu.

Sementara Ghea kini sedang memijat-mijat pelipis Kai pelan, berharap sahabatnya itu segera sadar.

"Duduk, Naura?" Biyan menarik dan menawarkan kursi dari brankar sebelah agar Naura bisa duduk di sisi sebelah kanan brankar Kai, bersebrangan dengan Ghea. Gadis itu menggeleng, "Gak usah kak."

"Duduk aja, lo pasti juga cape," ucap Ghea sambil melihat Naura tanpa memberhentikan pekerjaannya memijat kening Kai lalu berganti memegang lengan Kai.

Naura pun duduk, "Makasih."

Suasana sempat hening, dan mereka hanya diam sambil melihat Kai yang padahal masih belum bangun.

"Kata gue Kai sadar setengah jam lagi," celetuk Reno tiba-tiba.

Ari menengok dengan ekspresi ngajak ribut, "Yang bener aja lo, masa ngedoain Kai bangunnya lama kayak gitu?"

"Cepet itu setengah jam, ga percaya banget sama gue."

"Menurut gue nih ya, Kai bangun 5 detik lagi," jawab Ari dengan nada serius, mereka berdua malah main ramal-ramalan. Sementara teman-temannya hanya menghiraukan kelakuan 2 orang ini yang suka random secara tiba-tiba. Di detik itu Naura kembali memilin-milin jemari Kai dan menatap Kai tanpa putus.

A Wrong Feeling [GxG]Where stories live. Discover now