26 | Masuk Paksa Apartement

1.1K 78 20
                                    

"Kak Kai lagi sama siapa?"

Naura hampir menjatuhkan air matanya, terkejut akan pesan mencurigakan yang dikirim Kai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naura hampir menjatuhkan air matanya, terkejut akan pesan mencurigakan yang dikirim Kai.

Perasaannya sangat menolak jika Kai akan mengirim pesan seperti itu sehingga Naura berusaha tenang dan tidak berburuk sangka tentang Kai terlebih dahulu.

Berdasarkan perasaannya itu, Naura tergerak untuk memastikan sendiri. Mungkin terdengar lancang dengan ukurannya yang bukan siapa-siapa Kai sehingga harus terlibat lebih dalam, tapi Naura tidak ingin diliputi banyak asumsi yang berputar di pikirannya sendiri.

Naura mengusap air matanya dengan cepat lalu segera keluar dari rumah setelah menarik hoodie dari tumpukan baju secara buru-buru.

Sementara itu, di apartement Kai.

"Lo bukan Naura," ujar Kai seraya menyipitkan matanya karena masih sangat mabuk.

Posisi mereka berdua kini sudah kembali di atas tempat tidur, dengan Kai yang terus mendorong April namun April yang terus menggoda agar gadis mabuk itu mau menyentuhnya.

"Tapi aku April Kai, aku yang ada disini. Kamu jangan nyari yang gak ada," jawab April memegang kedua tangan Kai.

Tangan April di hempas begitu saja oleh Kai, ia berdesis kesal, "Gue mabuk, tapi gue masih bisa mikir. Gue gak akan mau sama lo, kak," ucap Kai menegaskan dengan mata yang kabur.

April sebenarnya merasa jengkel dengan sikap Kai ketika mabuk seperti ini, sangat bawel dan kasar. Tapi dia tetap harus merayu Kai agar tidak terus mengabaikannya.

"Sttt udah ih, lagi mabuk gaboleh banyak ngomong. Bobo aja yuk?" ajak April berusaha tenang.

Menyadari April yang terus denial, Kai menjadi muak dan sudah tidak tahan lagi. "Hp gue dimana?" tanya Kai sembari melihat kanan kiri dan menghiraukan ajakan April.

April yang sedari tadi mengambil alih handphone milik Kai jelas pura-pura tidak tahu, ia menyimpannya di balik bantal. "Nanti aja, jangan mikirin handphone. Emang mau ngapain sih," ujar April.

"Nelfon Naura. Karena lo dateng kesini, gue jadi harus ninggalin dia tadi," kata Kai tidak sadar. April menggertakkan giginya kesal setelah mendengar ucapan Kai itu, 'Oh ternyata mereka berdua habis jalan.'

"Kai, udah ah. Jangan bikin aku kesel. Ayo tidur aja!" gerutu April yang tidak tahan nama Naura terus saja terlibat. Ia mendorong tubuh Kai agar berbaring di tempat tidur, berhubung energi dan kesadaran Kai yang naik turun, gadis itu akhirnya tidak menolak.

Kai memijat pelipisnya sendiri karena merasa pusing padahal ia yakin hanya minum satu kaleng saja.

Di waktu yang bersamaan, kini Naura sedang berada di perjalanan. Ia menggunakan taksi online karena sekarang hampir larut malam. Ia terus -terusan memikirkan pesan yang Kai kirim kepadanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Wrong Feeling [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang