8. Darka Tega Dan Mengantar Delin

79K 2.4K 32
                                    

    Darka mengulum bibir Delin dengan rakus, membelitkan lidahnya lalu mengabsen setiap jajaran gigi yang rapih dengan dua di depan seperti kelinci itu.

Darka hisap bibirnya atas bawah lalu sapukan lidahnya dan terus saja dia ulangi sampai oksigen menipis barulah dia lepaskan.

Keduanya terengah.

Darka menatap Delin lekat, sedangkan Delin mencoba mengalihkannya dengan gugup. Darka menghisap leher Delin dan bermain di atasnya cukup lama.

"Oke, sekarang lo turun!" Darka menjauh dari atas Delin. "Gue mau suruh beresin terus lo bisa nginep di sini,"

Darka menyambar boxer, memakainya lalu menyugar rambut. "Lo turun!" tegasnya dengan alis bertaut galak.

"Sa-sakit," jujur Delin.

"Itu karena lo tegang dan ga nikmatin! Resiko lo, turun!"

Delin memejamkan mata sesaat sambil perlahan turun. Delin terpaksa turun dari kasur yang berantakan itu dengan tertatih. Dia menahan kebenciannya dengan mencoba sabar.

Darka sudah menyakitinya, membuat tenaganya habis tak bersisa dan dengan tidak punya hati menyuruhnya turun dari kasur.

Darka meraih lengan Delin dan menyeretnya ke kamar mandi. Delin meringis dengan kedua mata berkaca-kaca tanpa bisa melawan. Lemah sekali jiwanya memang.

Darka menghempas lengan Delin. "Lo bersihin diri, jangan keluar sebelum gue suruh!" lalu pergi.

Delin menatap semakin benci dan berderai air mata punggung Darka yang menjauh. Dia hanya bisa berani dibelakang memang.

Delin menepuk jantungnya dua kali, mencoba menyemangati diri. Darka tak lama lagi akan bosan. Delin hanya perlu menunggu.

Suara Darka yang memerintah pelayan terdengar. Delin berhenti menangis, dia segera membersihkan diri dengan masih tertatih.

Delin menggosok lama tubuhnya. Dia merasa benci pada tubuhnya karena mau menerima dan kadang menikmati setiap sentuhan Darka.

Delin pun memilih berhenti. Dia tidak mau Darka masuk di saat dia belum selesai. Bisa saja monster itu mengamuk.

***

Darka memainkan rambut panjang Delin yang tidak dikepang seperti biasanya. Kali ini digerai dan cukup panjang ternyata. Sepinggang gadis itu.

Darka mengusap dan memelintirnya sesekali sambil mengunyah beberapa buah yang sudah diiris.

Mereka tengah menonton televisi di ruang keluarga.

Darka mendapat kabar orang rumah akan pulang, jelas saja dia harus berjaga-jaga agar mereka tidak berpikir aneh walau memang melakukan hal salah.

"Ck!" Darka berdecak saat semangka jatuh mengenai kaos rumahannya.

"Ma-maaf-maaf!" panik Delin lalu dengan cepat meraih tissue hingga kotaknya sampai terjatuh. Terlihat sekali betapa ceroboh Delin karena penyakit paniknya.

Darka menatap Delin kesal. Kenapa harus sepanik itu?

Delin mengusap jejak air semangka itu dengan tangan bergetar. Tatapan Delin semakin menunduk takut saat Darka menyorotnya tajam.

"Berhenti!" Darka mencekal lengan Delin dan agak menepisnya jengkel.

Delin meremas tissue bekas itu dengan kepala menunduk. Dia memang ceroboh, dia hanya terkejut merasakan jemari Darka mengusap lututnya.

Dark Obsession (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang