32. Akhirnya Menikah

42.4K 1.4K 3
                                    

"Akukan udah bilang! Saat itu aku yang salah! Aku yang bohong!" Delin terisak di depan orang tua dan tetangganya yang kebetulan tidak pergi bertani.

Darka mengusap lengan Delin agar berhenti dan dia yang mengambil alih.

"Bu, pak.. Jika saja saya tahu, saya akan langsung tanggung jawab, sungguh! Keluarga saya sudah banyak ke sini, itu tanda keseriusan saya.."

Ayu melirik sang suami untuk menyudahi semuanya. Dia meminta untuk percaya saja pada sang anak.

"Bapak tetap kecewa! Kamu tahu apa yang ditanggung, Delin? Beruntungnya semua warga mau menerima tidak mengusir Delin!"

Darka menerima semua emosi yang dilenparkan padanya.

"Sekali lagi bapak tanya ke kalian! Apa ini tidak ada unsur paksaan? Khususnya Delin, apa Darka memaksa agar kamu mengaku salah?"

"Pak! Aku yang salah, aku bohong saat itu, bapakan tahu posisi kak Darka dan keluarganya, aku terpaksa bohong,"

Kabar pun sampai pada hampir seluruh warga desa. Dari mulut ke mulut dengan begitu cepat. Semua yang kesal pada Darka mulai normal kembali.

Bagaimana pun, jasa Darka di desa cukup besar.

"Di mana, Ella?" tanya Deril.

Darka menatap Deril tajam namun detik berikutnya biasa saja. Di sini Deril banyak membantu Delin dan Ella. Bukan musuhnya lagi.

"Walau pun bantu besarin, tetep panggilnya om!" tegas Darka.

"Iya, om kok.." Deril tersenyum samar. Dia sudah tahu banyak tentang Darka dari cerita-cerita Delin.

"Dia di rumah, Delin lagi kasih dia ASI,"

Deril pun urung melihat Ella, dia memilih duduk di samping Darka yang tengah menatap gedung yang dulu dia buat.

"Gimana bisnis Delin?" Darka membuka percakapan sambil menyesap rokok santai.

"Lancar, sekarang udah masuk ke pemasaran di China.." Deril menatap banyak pegawai yang hilir mudik.

Keduanya jadi terlihat akur. Deril juga menjelaskan bagaimana pasang surut bisnisnya berjalan.

Mendengar semuanya membuat Darka mengucapkan terima kasih dengan tulus tanpa gengsi dan mendahulukan ego.

Tanpa Deril mungkin mimpi Delin akan pupus. Harusnya dia yang berada di samping Delin tapi takdir tidak mengizinkan.

"Apa kesalah pahaman selesai?" tanya Deril.

Darka mengangguk. "Hampir diusir tapi beruntungnya mereka percaya," jawabnya santai.

***

Semua warga desa begitu bergembira di acara pernikahan Delin dan Darka. Semua berjalan dengan lancar dan megah.

"Ella sama bunda?" tanya Delin.

Darka mengangguk. "Dibawa ke rumah duluan," jawabnya.

Delin menatap Darka lalu tersenyum, Darka pun tersenyum walau tipis.

Setelah satu bulan yang panjang, penuh pertengkaran dan hampir batal pada akhirnya semua lancar.

Darka masih merasa mimpi. Di tengah kesibukannya dalam bekerja pada akhirnya dia bisa menikahi Delin dan kelak akan membawanya ke kota bersama Ella tentu saja.

"Aku janji, aku akan berusaha bahagiakan kalian.."

Delin tersenyum tulus nan haru lalu mengangguk.

"Maafkan aku yang dulu. Aku akan berusaha menebus dengan kebahagiaan mulai ke depannya,"

Dark Obsession (TAMAT)Where stories live. Discover now