|02| Siang Bolong

29 6 0
                                    

Hai Hai semuanya👋👋

Gimana nih, pada nungguin gak? :)

Tapi aku mau nanya

Tau cerita ini dari mana?

Chapter 2 udah update. Jangan lupa vote dan komen, apalagi jangan lupa follow aku alias authornya ya biar aku rajin update lhooo.

Terima kasih orang baikk💕❤

NB:

Cerita ini hanya fiksi. Jika ditemukan kesamaan atau ada unsur sensitif, itu semua tidak bermaksud menyindir/menjelekkan maupun hal buruk lainnya. Semua murni kebutuhan jalannya cerita. Terima kasih

Selamat membaca

Chapter 2Siang Bolong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 2
Siang Bolong

◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇

"Katanya nih ya, semenjak kebakaran dua bulan lalu, ada hantu cowok mulut sobek yang sering gentayangan. Sering ganggu juga," jelas Ian sepanjang melewati koridor bersama dengan Sadam. Kedua insan tersebut berjalan santai di tengah ramainya murid. Sedari tadi Ian menjelaskan hal-hal berbau mistis termasuk kejadian mengerikan di sekolah mereka.

"Oh, jadi itu alasannya kenapa kau memutar balik saat kita hendak melewati gedung D tadi?" Sadam menatap lekat Ian. Mata Sadam menajam kala menatap Ian, seakan ingin tahu sekali.

Ian sendiri hanya menyengir seraya menggaruk kepala tanpa membalas tatapan sang teman. "Lagian, kalo lewat gedung D takutnya kita diganggu. Yaaa, walaupun ke kamar mandinya jadi jauh karena lewat sini. Sebenarnya, aku takut ke kamar mandi sendirian, hehe," kata Ian memelankan suara di akhir kalimat. Sadam sendiri hanya melempar seutas senyum tipis sambil menggeleng.

"Kau sangat lucu ya, Ian. Suka hal-hal mistis, tapi penakut dan minta ditemani," balas Sadam melontarkan tawa kecil yang membuat Ian tertawa kikuk sembari menggaruk kepala sekali lagi.

Kedua remaja lelaki ini mempercepat langkah kaki ketika merasa gedung tempat buang air sudah nampak. Ian mengajak serta menyuruh Sadam agar cepat melangkah. Namun, tanpa mereka sadari seorang gadis berambut pendek sebahu berjalan cepat hingga menabrak Sadam. Alhasil, mereka berdua terjatuh bersamaan, sementara Ian menolong temannya untuk bangkit lalu menolong gadis tadi.

"Makasih, Kak. Aku bisa sendiri," hardik gadis berbando merah muda sambil menepis uluran tangan Ian tanpa menatap mereka berdua. Ia bangkit cepat lalu bergegas jalan cepat meninggalkan kedua lelaki itu.

"Ck, sombong banget. Setidaknya minta maaf karena udah nabrak!" gerutu Ian memandang kesal pada gadis yang perlahan menghilang dari pandangan mereka. Sedangkan Sadam hanya menatap lekat sosok gadis itu tanpa berkedip sekalipun.

SIURUPANWhere stories live. Discover now