|10| Pertemuan

17 2 0
                                    

Halo semuanya 👋👋

Bertemu lagi nih dengan aku
Aku mau nanya nih

Tau cerita ini dari mana?

Hehe, jangan lupa vote, komen, dan follow ya

Nb: SEMUA TOKOH DI CERITA INI SALING BERSINAMBUNGAN DAN ADA MISTERI DAN RAHASIA DI DALAMNYA. JADI, DIHARAPAKAN BACA SEMUA PART YA:) TERIMA KASIH

Selamat Membaca

Chapter XPertemuan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter X
Pertemuan

◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇




"Mbah, apa-apaan ini? Kata Mbah sosok itu nggak akan pernah ganggu, tapi ini masih ganggu. Malahan murid-murid saya mengadu banyak penampakan!"

Seorang pria berkumis tipis duduk bersila menghadap pria tua serba hitam. Di wajahnya tersirat akan rasa takut penuh khawatir. Peluh juga menghiasi dahi pemuda itu.

Si Pria tua menyalakan dupa dan menengadahkan tangan di atas mangkuk berisi air. Sejenak ia memejam mata dengan mulut komat-kamit. Seolah merapalkan mantra, pria tua itu semakin gencar menerawang.

"Hmmm," geram si pria tua bersorban hitam, "dia semakin kuat. Bukan hanya amarah dan dendam yang ia miliki yang membuat ia menampakkan diri, tapi ...." Pria tua itu membuka kelopak mata seraya menatap lekat ke arah pria muda tadi.

"Ada yang membantu sosok itu!"

Seketika suara guntur menggelegar di langit. Tak ada hujan maupun fenomena alam lainnya. Kilatan petir pun mulai berhamburan mewarnai langit. Angin malam seolah menjadi utusan dari alam itu sendiri sebagai pertanda.

Hal tersebut tentu mengundang keterkejutan si pria muda. Lantas ia bertanya pada "mbah" terkait sosok yang dibahas.

"Hanya ada satu yang dilakukan saat ini ...," ucap pria tua itu menatap sinis pria muda di depannya.




Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





"Selamat pagi, Anak-anak."

"Selamat pagi, Pak Roy."

SIURUPANWhere stories live. Discover now