|18| Keadaan Darurat

12 2 0
                                    

Halo semuanya

Gimana nih kabarnya? Udah siap untuk baca?

Hehe, sebelum baca aku mau ingetin agar jangan lupa vote, komen, dan follow aku ya. Biar aku juga rajin update dan jejak kalian bikin aku senang banget lhooo

Hehe,

selamat membaca

selamat membaca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter VIII

Keadaan Darurat

◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇




Rentetan air dari satu benda mengucur deras menghujam lantai dan tubuh seseorang. Setiap tetes air bergerak melewati dan membersihkan tiap inci tubuh pemuda yang sedang berada di bawah shower air.

Ketika pria muda berkumis tipis itu selesai membaluri tubuh dan membersihkan dengan air, ia kembali meraih sabun. Kemudian tangannya bergerak menyapu tubuh dengan sabun. Setelah itu ia kembali menghilangkan busa sabun serta membersihkan tubuh di bawah guyuran air. Namun, hal yang sama kembali diulangi pemuda itu. Ia membaluri tubuh dengan sabun lalu menyeka dengan guyuran air sampai kesadaran mulai muncul. 

"Ko-kok, aku merasa udah sabunan, ya?" gumam pria itu usai mematikan keran air, kemudian menatap tubuh sendiri. 

"Perasaan juga badan ini kok makin capek?"

Lama pemuda itu berkutat dengan sejuta pikiran di kepala. Alhasil lamunannya buyar kala suara ketukan pintu menggema di gendang telinga. Lantas, ia segera menoleh ke arah pintu dengan tatapan seperti orang polos nyerempet bodoh. 

"Roy, kamu ngapain aja di kamar mandi? Lama banget, Nak?! Orang sakit gak boleh lama lama mandi, lho."

"Bentar, Ma. Ini udah mau siap, kok?"

Segera pria bernama Roy ini menyelesaikan kegiatan membersihkan badan. Tangannya memutar keran air agar cairan bening itu mengalir keras. Roy langsung berdiri di bawah guyuran air sambil menggosok badan agar busa-busa dan semacamnya menghilang dari tubuh. 

Sesudah mematikan keran dan melilitkan handuk di pinggang serta menggunakan handuk lain untuk menutup bahu, Roy keluar. Kesan pertama dari sosok wanita alias sang ibu menaruh tatapan penuh heran kepada sang putra. Sedangkan yang ditatap sedang membuang pandangan ke sembarang arah sambil menggaruk bagian belakang kepala. 

"Kamu kok lama di kamar mandi, Roy? Udah hampir tiga jam lho kamu di kamar mandi?"

Jawaban sang ibu membuat mata Roy membola besar. Mulut pria itu terbuka lebar. Sejenak ia terdiam dan mencerna apa yang baru saja ibunya bilang. 

"Beneran, Ma?"

"Iyalah, bener. Tuh kamu lihat jam! Kamu masuk kamar mandi jam satu, ini udah mau jam tiga," jawab si wanita. 

SIURUPANWhere stories live. Discover now