23. Kesabaran Gus Syafiq

73.6K 4.3K 115
                                    

"Sholawat lebih utama dari istigfar, jika engkau memperbanyak sholawat maka ALLAH mengampuni dosa dosa mu dan ke dua orangtuamu lebih cepat dari air yang memadapkan api"

[Habib Umar Bin Hafidz]

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى عليّ سيدنا محمد


HAPPY READING❤️

•••

Setelah kemarin semua santri menikmati liburannya dan waktunya sudah harus balik ke pondok akhirnya hari ini kegiatan di ponpes mulai berjalan kembali, mulai dari yang sekolah, ngaji, hafalan, semuanya sudah berjalan tanpa terkecuali.

Gus syafiq dan zia sepakat untuk membagi waktu kapan zia di ndalem dan kapan zia di asrama. Jadi mereka membuat jadwal 3 hari zia tidur bareng gus syafiq 4 hari zia tidur di asrama, sebenarnya gus syafiq merasa keberatan masa waktu untuk di asramanya lebih banyak timbang bareng dengan dirinya, belum lagi kalo jadwal zia ada di ndalem cuman dari habis ngaji malam sampai pagi hitunganya cuman numpang tidur saja jadi tidak ada waktu untuk berdua.

Saat ini zia dan kawan-kawan kecuali tiara sedang ada rapat antar pengurus atau lebih tepatnya pergantian pengurus. Zia yang awalnya keamanan di ganti menjadi khusus mba ndalem saja, memang sebelumnya zia juga mba ndalem tapi itupun kalau di minta tolong sama umi kalo sekarang zia bakalan lebih sering di ndalem walaupun tanpa di mintai tolong sama umi, misalnya nanti setiap pagi zia harus menyirami tanaman-tanaman umi, mencuci baju dan memasak yang pastinya zia ngga sendiri.

"Hadeh aku jadi sekertaris males banget harus nulis ini nulis itu,"keluh hani.

"Aku juga malah jadi seksi perlengkapan, bayangin aja semua fasilitas di sini harus aku cek setiap minggunya,"timpal azkia.

"Mau tukeran sama aku,"tawar zia.

"NGGA,"jawab hani dan azkia barengan.

"Makasih atas tawaranya zi tapi aku malah dari mulai rapat selalu berdoa semoga aja aku ngga dapet bagian ndalem,"

"Hm sama aku juga, pokonya mending ini aja,"

"Ko gitu,"

"Ya kamu juga nawarin ke kita sebenernya ngga mau juga kan,"

Zia tau alasan mereka menolak, karna ya nemang harus siap. Jadi kan biasanya di ndalem selalu ada tamu entah dari teman abah, umi, kerabat atau guru-guru abah dan umi yang berkunjung soan pasti sebagai mba ndalem ikut menyambut, biasanya dari mereka secara terang-terangan akan meminta atau meminangnya untuk di nikahi dengan anak-anaknya.

Kalau memang abah setuju ya mau ngga mau kita juga harus setuju walaupun abah ngga memaksa tapi kan kita sebagai santri biasa merasa segan untuk menolak keinginan sang guru apalagi ini kyai.

"Aku ngga mau nikah dulu, masih mau ngejar wisuda sama alfiyah,"ujar azkia. Dan hanipun mengangguk menyetujui.

Dalam hati zia berkata. "Lagian aku udah nikah juga kalo nanti ada yang mau minta aku itu tanggung jawab gus syafiq, kecuali kalo gus syafiq mau di madu,".

"Dih kenapa senyum-senyum sendiri,"tanya hani sembari menyenggol lengan zia.

"Hah, en-engga engga papa,"

CINTA DALAM DO'A    Where stories live. Discover now