37. Do'a yang bersautan

61.9K 3.9K 161
                                    

"Sholawat lebih utama dari istigfar, jika engkau memperbanyak sholawat maka ALLAH mengampuni dosa dosa mu dan ke dua orangtuamu lebih cepat dari air yang memadapkan api"

[Habib Umar Bin Hafidz]

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى عليّ سيدنا محمد


HAPPY READING❤️

•••

Setelah melewati drama semalem, Zia bisa tertidur nyinyak rasanya baru memejamkan mata tapi sudah di suruh bangun lagi.

"Humaira bangun,"

"Hm nanti dulu masih ngantuk," jawabnya dengan masih menutup matanya.

Cup.

Gus Syafiq mencium pipi Zia "nanti boleh tidur lagi, bangun dulu yu kita sholat," ajak Gus Syafiq dengan lembut.

Gus Syafiq adalah definisi laki-laki yang langka, malem jadi Bayi, tapi kalo pagi-pagi gini Beliau berubah lagi jadi laki-laki dewasa.

"Aku masih ngantuk Mas," rengek Zia.

"Iya Mas tau, kita sholat dulu sebentar,"

Padahal Gus Syafiq juga tidur sebentar tapi entah kenapa beliau kalo jam 2 bangun matanya sudah segar lagi.

"Mas duluan ambil wudhu nanti aku nyusul," ucapnya sembari menaikan selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.

Gus Syafiq tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Aaaa, Mas kenapa di gendong," kaget Zia.

"Kalo ngga di gendong ngga bakalan bangun, yang ada malah tambah pules tidurnya,"

Sesampainya di kamar mandi Gus Syafiq mendudukan Zia di pinggiran wastafel.

Bukanya membuka mata Zia masih menutup matanya dengan tangan yang masih memeluk leher Gus Syafiq.

Cup.

Cup.

Mata Zia langsung terbuka lebar saat Gus Syafiq mencium ke dua matanya.

"Udah seger?" tanya Gus Syafiq.

Zia tidak menjawab melainkan tanganya yang satu di gunakan untuk mengucek mata, yang satunya lagi untuk menggaruk kepalanya rambutnya yang memang sudah berantakan semakin berantakan.

Melihat pemandangan itu Gus Syafiq bukannya merasa ilfil malah terkekeh, karna hampir setiap pagi Zia akan seperti ini bedanya hari ini cuman di gendong saja.

"Udah matanya jangan di kucek terus," ucap Gus Syafiq sambil menyingkirkan tangan Zia.

"Sini rambutnya Mas kuncir,"

Zia sedikit menunduk untuk mempermudah Gus Syafiq.

"Udah," ucap Gus Syafiq.

Zia memutar kepalanya untuk melihat pantulan dirinya di cermin.

"Nih," ucap Gus Syafiq menyodorkan sikat gigi yang sudah di kasih odol.

CINTA DALAM DO'A    Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang