56. Amnesia

40.6K 4.5K 1.1K
                                    

"Sholawat lebih utama dari istigfar, jika engkau memperbanyak sholawat maka ALLAH mengampuni dosa dosa mu dan ke dua orangtuamu lebih cepat dari air yang memadapkan api"

[Habib Umar Bin Hafidz]

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى عليّ سيدنا محمد


HAPPY READING❤️

•••

Mata yang sudah lebih satu minggu ini selalu terpejam perlahan terbuka, bergerak ke sana kemari menyesuaikan cahaya yang masuk, tubuhnya yang lemas tidak bisa di gerakkan hanya jari-jarinya saja yang bisa ia gerakan.

Melihat itu Dokter Herman yang memang sedang mengecek kondisi Gus Syafiq di buat terkejut sekaligus merasa senang.

Awalnya Dokter Herman menggoyang-goyangkan telapak tangannya di depan wajah Gus Syafiq untuk mendapat perhatian
"Hallo bisa dengar suara saya?" ucap Dokter Herman.

Gus Syafiq diam dan hanya memandang Dokter Herman, mengetahui hal itu Dokter Hermanpun kembali bersuara.

"Ikuti intruksi saya yah, jika jawabanya iya kamu bisa mengedipkan satu kali kedipan matanya tapi kalau tidak berarti dua kali kedipan,"

"Bisa denger suara saya?" ucap Dokter Herman mengulangi.

Gus Syafiq pun mengikuti perintah yang dokter ucapkan, beliau mengedipkan matanya satu kali kedipan yang tandanya beliau mendengar apa yang Dokter ucapkan.

"Baik. Bisa melihat saya dengan jelas?"

Gus Syafiqpun mengedipkan satu kali kedipan matanya.

"Baik. Apa ada bagian tubuh yang terasa sakit?"

Lagi-lagi Gus Syafiq mengedipkan satu kali kedipan matanya.

Mengetahui itu Dokter Herman tidak terlalu kaget, karna itu hal yang wajar dan biasa terjadi kepada pasien yang baru saja sadar dari komanya.

"Kamu tau diri kamu sendiri?"

Gus Syafiq mengerutkan keningnya tipis, dan mengedipkan matanya dua kali.

Dokter Herman sedikit melebarkan matanya "Maksud saya kamu inget nama kamu?"

Gus Syafiq mengedipkan satu kedipan matanya. Melihat itu Dokter Herman menghembuskan nafasnya lega.

"Mi-minum," ucap Gus Syafiq lirih.

Dokter Herman mlongo, kenapa sendari tadi tidak ngomong tau gitukan tidak usah di ajarin bahasa isyarat.

"To-tolong,"

"Ah iya ini saya ambilkan,"

Dokter Hermanpun mengambilkan air putih yang ada di gelas untuk Gus Syafiq minum, tidak heran kalau satu gelas hampir habis karna memang sudah satu minggu tidak minum pasti tenggorokannya kering.

"Saya priksa kamu dulu ya, nanti setelah itu saya panggilkan keluarga kamu," ucap Dokter Herman.

Dokter Herman di bantu satu suster mengecek kondisinya mulai dari memriksa mata, mulut, detak jantung dan infusan yang ada di tangannya.

CINTA DALAM DO'A    Where stories live. Discover now