38. Zia Marah

63.2K 3.8K 259
                                    

"Sholawat lebih utama dari istigfar, jika engkau memperbanyak sholawat maka ALLAH mengampuni dosa dosa mu dan ke dua orangtuamu lebih cepat dari air yang memadapkan api"

[Habib Umar Bin Hafidz]

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى عليّ سيدنا محمد


HAPPY READING❤️

•••

Ponpes Al-ikhlas akan mengadakan wisuda Alfiyah, taun ini kurang lebih ada 500 santri yang akan di wisuda termasuk Zia dan kawan-kawanya terkecuali Tiara.

Semua santri mendapat info untuk berkumpul di lapangan, karna akan ada pemberitahuan langsung dari pengasuh ponpes Al-ikhlas sendiri, bukan cuman santri saja tapi Ustad dan Ustadzah juga ikut hadir.

Terlihat dari arah ndalem Abah, Umi, Gus Syafiq dan Ning Kayla berjalan menuju lapangan, semua santri menunduk hormat.

Di mulai pembukaan dari Abah dan di lanjut Umi memberi sedikit nasihat, dan yang terakhir Gus Syafiq menyampaikan tujuan kenapa mereka di kumpulkan di lapangan.

Bisa semua orang lihat Gus Syafiq sangat terlihat tegas, berwibawa, sorot matanya yang tajam namun teduh, wajahnya yang bersih hanya ada kumis itu pun sangat tipis menambah kesan tersendiri  ketika memandangnya. Beliau terlihat sangat pantas menjadi pemimpin, auranya tidak usah di ragukan, pundaknya yang tegap terlihat seperti laki-laki yang penuh tanggung jawab.

Zia yang melihat aura suaminya yang terlihat begitu menawan sempat terpesona "pantas saja Mba-Mba santri memandang Kamu sampai segitunya, ternyata Kamu emang tampan Mas,"

"Cie senyum-senyum," bisik Hani.

Zia langsung merubah mimik wajahnya "siapa yang senyum?"

"Dih malu-malu, kamu terpesona kan sama auranya Gus Syafiq,"

Zia menggeleng "biasa aja," jawabnya cuek.

"Mulutnya ngomong biasa aja, tapi matanya ngga bisa boong,"

"Udah deh mending diem, nanti ngga kedengeran ngomong apa,"

"Masyaallah sholeha sekali istri satu ini," ledek Hani.

"Dih apaan sih Han gj banget,"

Hani tertawa melihat muka Zia yang memerah antara kesal dan salting.

Gus Syafiq berbicara di depan dengan nada yang terdengar begitu tegas, kurang lebih ada 1000 santri lebih mendengarkan apa yang beliau sampaikan.

"Gus Syafiq pasti nanti kalo punya istri bakalan tegas banget sama istrinya,"

Zia menengok ke arah suara dan tiba-tiba Zia tertawa lumayan kenceng karna teringet Gus Syafiq yang kalau tidur harus ngempeng dulu, mendengar ada yang tertawa santri yang di depan dan di pinggirnya menengok ke arah Zia.

Zia langsung tertawa canggung karna malu "hehe ma-maaf,"

Zia kelepasan saat mendengar ada santri yang berbicara seperti itu dalam hatinya Zia berkata "belum tau aja kalau udah di rumah langsung berubah jadi Bayi,"

CINTA DALAM DO'A    Where stories live. Discover now