13

16 1 0
                                    

Karena keduanya berasal dari keluarga bangsawan yang terpandang di kerajaan mereka. Pernikahan mereka menjadi perbincangan hangat di seluruh kerajaan, karena tidak hanya menyatukan dua hati yang saling mencintai, tetapi juga kedua keluarga yang memiliki sejarah panjang dan hubungan yang erat.

Meskipun persiapan pernikahan mereka memakan waktu dan tenaga, dan kadang di selingi dengan masalah-masalah yang biasa timbul menjelang pernikahan namun Raden Arya dan Cia tetap teguh dalam cinta mereka satu sama lain. Mereka menghabiskan waktu bersama di antara kesibukan persiapan, saling memberi dukungan dan menguatkan satu sama lain. Bagi mereka, pernikahan bukan hanya sekadar acara, tetapi juga simbol dari kesetiaan dan cinta yang tak tergoyahkan.

"Ayu, Mas ingin bicara dengan Ayu tentang persiapan pernikahan kita" ujar Raden Arya melihat raut kelelahan yang nampak di wajah Cia.

"Ya, tentu saja Mas. Ada yang salah dengan persiapan kita?" ucap Cia bertanya sambil menatap sang pujaan hati.

Raden Arya kemudian menjawab "Tidak, tidak ada yang salah. Mas hanya khawatir Ayu terlalu lelah. Mas melihat betapa kerasnya Ayu bekerja untuk membuat semuanya sempurna, dan Mas ingin memastikan bahwa kamu tidak kelelahan. Padahal kan Ayu bisa meminta para pelayan yang menyiapkannya tanpa harus turun tangan sendiri."

"Terima kasih, Mas. Ayu memang agak lelah, tapi Ayu senang bisa membuat pernikahan kita menjadi istimewa." ujar Ciaa sambil tersenyum.

"Mas tahu, dan Mas sangat menghargai semua usaha Ayu. Tapi ingatlah, pernikahan ini bukan hanya tentang acaranya saja. Yang terpenting adalah kita berdua, dan cinta kita. Jadi, jangan terlalu membebani diri Ayu sendiri." Nasehat Raden Arya.

"Ayu akan mencoba, Mas. Tapi Ayu ingin semuanya sempurna untukmu." ucap Cia dengan lugas

"Dan Mas yakin akan sempurna, karena yang terpenting adalah kita akan menjadi satu. Jadi, jangan terlalu khawatir. Mas selalu ada di sini untukmu, dan kita akan melalui semuanya bersama-sama." Raden Arya menyakinkan calon istrinya tersebut.

"Terima kasih, Mas. Ayu sangat beruntung memiliki Mas." Cia berucap dengan penuh kesungguhan.

"Dan Mas lebih beruntung memiliki Ayu sebagai pasangan Mas. Ayo kita jalani persiapan ini dengan senang hati, dan mari kita nantikan hari pernikahan kita yang akan menjadi awal dari petualangan baru kita bersama." Ujar Raden Arya sambil ngambil salah satu tangan sang kekasih dan menggenggamnya dengan erat.m

....

Hari yang dinanti-nantikan keduanya pun tiba. Suasana pernikahan Raden Arya dan Ayu alias Chia bak pernikahan keluarga kerajaan yang kental akan adat Jawa selalu penuh dengan keanggunan dan keharmonisan. Pernikahan ini tidak hanya menjadi perayaan cinta dua insan, tetapi juga merupakan peristiwa sakral yang melibatkan seluruh kerajaan.

Upacara dimulai dengan prosesi adat Jawa yang megah. Pengantin pria, yang merupakan Raden Arya, tiba di pelaminan dengan diiringi gamelan yang merdu. Di sisi lain, sang pengantin wanita yang cantik mempesona, mengenakan busana adat Jawa lengkap dengan paes yang memukau, disambut oleh keluarga dan tamu undangan yang hadir.

Pada hari yang penuh kebahagiaan itu, di kursi pelaminan yang indah terhampar di depan mata, sang mempelai pria tidak bisa menahan kekagumannya saat melihat mempelai wanitanya. Dengan hati yang penuh kasih, ia memandanginya, terpesona oleh kecantikannya yang memancar dari dalam.

Dalam keheningan yang penuh makna, mempelai pria pun berbicara dengan lembut, "Ayu begitu cantik hari ini. Mas terpesona oleh kecantikan Ayu yang memukau."

Cia tersenyum manis mendengar pujian itu, "Terima kasih, Mas. Mas juga terlihat sangat tampan dan gagah dalam busana adat kita."

Setelah kedua mempelai duduk di pelaminan, acara dilanjutkan dengan berbagai upacara adat yang sarat makna. Mulai dari siraman, seserahan, hingga akad nikah yang dilakukan dengan khidmat sesuai dengan tradisi Jawa klasik. Setiap langkah dan kata yang diucapkan penuh dengan kelembutan dan kearifan, mencerminkan nilai-nilai kebijaksanaan dan kebersamaan yang diyakini oleh masyarakat Jawa.

Dalam kebersamaan yang penuh makna di kursi pelaminan itu, keduanya saling melengkapi, saling menguatkan, dan saling menyayangi. Mereka bersama-sama merencanakan masa depan yang indah, sambil menikmati setiap momen kebersamaan yang diberikan pada hari pernikahan mereka yang penuh berkah.

Makanan tradisional Jawa menjadi sajian utama dalam pesta pernikahan ini. Mulai dari nasi tumpeng yang melambangkan keberkahan, hingga berbagai hidangan khas Jawa lainnya seperti sate, gudeg, dan tempe penyet, semuanya disajikan dengan tata cara yang penuh dengan keindahan dan kehalusan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan tari-tarian Jawa yang memukau, seperti tari Bedhaya dan tari Srimpi, yang melambangkan keanggunan dan keindahan dalam hubungan pernikahan. Musik gamelan yang mengalun lembut menjadi latar yang sempurna untuk menambah kekhidmatan suasana.

Seiring berjalannya acara, suasana semakin meriah dengan hadirnya para tamu undangan yang turut merayakan kebahagiaan pasangan pengantin. Semua orang terlihat begitu bahagia, mengikuti alur adat Jawa yang telah diwariskan turun-temurun sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan mereka.

Pernikahan keduanya bak keluarga kerajaan yang kental akan adat Jawa bukan hanya sekadar acara, tetapi juga merupakan peristiwa budaya yang memperkuat dan memelihara warisan nenek moyang mereka. Dalam setiap detilnya, pernikahan ini menggambarkan keindahan, kearifan, dan kelembutan dari budaya Jawa yang begitu kaya dan memukau.


Destiny? (SELESAI)Where stories live. Discover now