6. Greendogs

35 10 3
                                    

"...Maksudku, ada banyak cewek baru, dan mungkin kita harus satu per satu ... entahlah, semacam ... ngelakuin background check, dan—"

"Lecs," potong Nefer. "Kamu paranoid."

"Aku enggak paranoid!" bantah Lecs dari telepon. "Ada banyak cewek yang baru join ke Femme, dan kita nggak kenal mereka semua, dan jumlah anggota terus bertambah, dan—"

"Lecs," potong Nefer lagi. "Aku yakin cewek-cewek Femme gak ada yang terlibat sama hal ini."

"Oh, ya, karena kamu paling jago dalam praduga. Coba kasih tahu aku, siapa yang menuduh Skorpeon dua hari lalu?"

"Aku, dan—"

"—Dan Skorp itu salah satu cewek Femme paling setia. Nefer, aku tahu ini masa-masa sulit, tapi kamu pikir apa gunanya Cewek Dalam?"

"Yah, jujur aja nih ya, aku nggak mengharapkan kalian untuk mencerewetiku habis-habisan kayak gini. Terutama kamu, mengingat kemarin-kemarin kamu lumayan pendiam."

"Han berbicara cukup untuk jatah kami berdua."

"Oh, ya, Han. Tolong awasi jangan sampai dia melakukan hal bodoh—"

"Hal bodoh?" Lecs nyaris bisa dibilang memekik di telinga Nefer. "Di antara kami semua, dia yang paling enggak bodoh! Harusnya kamu mengingatkan Rum soal itu, bukan Han! Han enggak akan melakukan hal bodoh, aku yakin."

"Entahlah Lecs," ujar Nefer sambil mengamati jemarinya yang berwarna merah terang. "Terang-terangan melawan Nefer apalagi sampai menghasut cewek-cewek lain agak ... bodoh, buatku."

"Han enggak menghasut cewek-cewek lain."

"Kamu bisa jamin?"

Nefer dapat mendengar keragu-raguan di ujung sambungan, dan tepat saat ia hendak membuka mulut untuk mengatakan hal lain, ketukan terdengar dari pintu rumahnya. "Lecs, aku menghargai perhatianmu dan semuanya, tapi ada orang di pintu, jadi kita ngobrol lagi kapan-kapan ya."

"Siapa?"

"Itu yang mau kucari tahu."

"Nefer—"

"Aku tahu."

Jeda sesaat. "Aku gak mau kehilangan Nefer lagi. Enggak secepat ini, senggaknya."

Nefer nyaris merasa trenyuh. "Lecs—"

"Karena sejauh ini sebagai Nefer kamu brengsek banget, dan aku berharap aku sendiri yang bakal menghajar kamu habis-habisan. Mampus, mampuslah kamu."

Perasaan nyaris trenyuh itu hilang. "Wow. Makasih. Senang mengetahui cewek yang harusnya jadi perpanjanganku sendiri sebegitu haus darah." Ia mematikan telepon dan melempar ponselnya ke sofa yang dijadikan tempat tidur. Ketukan di pintu terdengar kembali. "Sebentar."

Ketukan itu terdengar lagi.

Nefer membuka lubang pengintip dan melihat ke luar. "Siapa?"

Laki-laki yang berdiri di depan pintunya bergoyang di atas lutut. "Adam," jawabnya. Ia mengenakan jaket hitam di atas kaus hitam yang dipadankan dengan skinny jeans hitam. Wajahnya tertutup bayang-bayang topi di bawah tudung jaketnya, namun sepatunya yang berwarna hijau terang memberitahukan dengan bangga identitasnya.

"Aku enggak mengharapkan kedatangan ramah tamah Anjing Hijau malam ini."

Anggota Greendogs itu menyeringai. "Bang Rian titip pesan."

"Oh?"

Seringainya semakin lebar. "Katanya, 'Ke sini sekarang, atau kita masak lobster Femme bareng-bareng.'"

[ID] Femme Fatale | Novel: Old Version, CancelledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang