7. Jalan Bawah Tanah

33 11 0
                                    

"NEFER!"

Rian mengepalkan tinjunya yang nyaris sebesar kepala Nefer dan mengayunkannya ke lantai, tepat ke wajah Nefer. Gadis itu sadar pada saat-saat terakhir dan berguling miring, menghindari pukulan maut tersebut. Nefer berdecak, menjejakkan kaki kanannya dan merogoh ke saku belakang, memasukkan jemarinya ke dalam cincin brass knuckles dan menariknya keluar, siap menghadapi Rian. Pria itu berdiri menjulang di hadapannya sementara keributan pecah di sekitar mereka; Cewek-cewek Femme yang semakin banyak menghambur masuk dan anggota Greendogs yang berada di dalam ruangan.

"Jadi gini, Femme yang sekarang?"

Nefer menyeringai geram. "Rian, aku berani sumpah—"

"Sumpahmu gak ada artinya buatku," Rian memuntahkan kata-kata tersebut. "Enggak lagi."

Mengabaikan tusukan tajam di batinnya, Nefer menghindari tendangan kaki prostetik Rian, berusaha membuat jarak di antara mereka namun justru menabrak seorang anggota Greendogs. Cowok asing itu berusaha menyerang Nefer namun gadis itu menonjok perut cowok misterius tersebut duluan. "Rian!" Semakin banyak tubuh-tubuh berdesakan mengelilinginya; suara teriakan ganas dan brutal diiringi suara kulit dan otot beradu dengan kulit dan otot, tulang yang patah, jerit kesakitan, dan aduan entah senjata apa yang cewek-cewek Femme miliki melawan senjata anggota Greendogs. Di bawah sinar temaram hijau gelap di ruangan yang pengap itu, Nefer kehilangan jejak atas Rian.

Tempat itu terlampau sempit untuk baku hantam yang terjadi. "Femme!" panggil Nefer. "Keluar! Mundur! Kita mundur!"

"Mau kabur, Nefer?"

Nefer menghindar tepat pada waktunya saat seorang anggota Greendogs mengayunkan batang kayu yang tampak seperti berasal dari kursi ke arahnya. Nefer menyipitkan mata, mendapati cowok itu adalah Adam yang mengantarkannya ke tempat ini. Nefer merutuk dan meninju wajah cowok tersebut, membuatnya melolong kesakitan dan menjatuhkan batang kayu dalam genggamannya. Nefer menyikut, menendang, menjambak, dan mendorong orang-orang untuk menyingkir dari hadapannya, berjalan keluar dari pintu hanya untuk mendapati lorong masuk pun dipenuhi oleh tubuh-tubuh yang beradu ganas.

"Femme mundur!" teriak Nefer sekali lagi. "Mundur! Perintah Nefer! MUNDUR!"

Suara musik yang ingar-bingar ditimpali oleh suara para anggota Femme yang mengulang perintah pemimpin mereka. "Telepon polisi!" seseorang di samping Nefer berseru. Berdecak kesal, Nefer menyikut wajahnya keras, membenturkan kepala anggota Greendogs tersebut ke dinding.

"Femme!" perintah Nefer sekali lagi. "Mundur!" Ia menarik lepas seorang Cewek Femme yang sedang bergumul dengan seorang anggota Greendogs. "Pergi! Pergi!" dorongnya keras. Cewek-cewek Femme yang belum sampai ke bagian belakang kelab seolah mengabaikannya begitu saja. "PERGI! Perintah Nefer!"

"Perintah Nefer!" Cewek-cewek Femme itu kini bertarung melawan Greendogs sambil berusaha untuk pergi keluar. Nefer menoleh, dan mendapati ruang belakang tempatnya dibawa tadi telah mulai lengang; hanya terisi oleh beberapa anggota Greendogs yang mengerumuni satu orang sekaligus. Mendesis marah, Nefer berjalan melawan tubuh-tubuh yang saling beradu dengan brutal dan menarik tubuh terdekat yang mengeroyok siapa pun itu, menonjok wajahnya dan darah menyembur, mengalihkan perhatian orang-orang tersebut padanya. Suara besi yang familier di telinganya terdengar dan Nefer menyadari anggota-anggota Greendogs tersebut kini cukup lengah untuk Han serang sendiri. Cewek Dalam itu menatap Nefer dengan mata menyala.

"Aku bisa mengurus diriku sendiri."

"Oh ya, jelas kamu bisa mengurus dirimu sendiri, dilihat dari jumlah orang yang memutuskan melawanmu bersama." Nefer dan Han berdiri saling memunggungi, melayangkan tendangan dan pukulan terhadap anggota Greendogs yang tampaknya memilih untuk mengincar mereka kali ini. "Ingatkan aku untuk enggak lagi ikut campur urusanmu!"

[ID] Femme Fatale | Novel: Old Version, CancelledWhere stories live. Discover now