CHAPTER 11: WHY ME?

1.8K 188 37
                                    

DOOORRRR.... DOOOORRR....

"ANDWAAAEEEE!!!!!"

Luhan menjerit nyaring saat melihat pemimpin kawanan itu terjatuh dari motornya akibat luka tembak di dadanya karena terkena peluru Sehun disusul dengan jeritan tertahan dari Sehun akibat bahu kirinya tertembak. Luhan juga melihat terjadi tabrakan beruntun dari motor-motor lain akibat menabrak motor pemimpin mereka yang terus terseret.

"Aaaakkkhhh...."

Sehun membeku. Tangannya bergetar hebat, menjatuhkan pistol yang dipegangnya. Matanya membulat tak percaya. Dia..dia sudah membunuh. Dia membunuh!!!! Bahkan rasa takutnya lebih mendominasi sekarang daripada rasa sakit dibahunya akibat tertembak.

"HEIII ALBINO, cepat masuk!!!!" Tao menyuruh Sehun masuk ke dalam mobil, sepertinya Tao sudah berhasil mengambil mobil entah darimana

"AYOOO CEPATT!!!!" Teriak Luhan keras

Sehun masih terpaku. Masih tidak menyadari dengan sesuatu yang sudah dia lakukan. Tubuhnya gemetar hebat tanpa peduli jika bahu kirinya tengah mengeluarkan banyak darah

"Cepat pergi! Biar hyung dan yg lainnya mengurus ini semua. Cepat temui daddymu!!!" Sahut Suho menyadarkan lamunan Sehun

Suho mendorong tubuh Sehun dan menggiringnya menuju mobil hingga Sehun kesadarannya mulai kembali. Sehun mengerjapkan matanya dan menatap Suho dengan pandangan linglung.

"Cepat pergi! Aku akan melindungi nenek ini!! Aku juga akan mengurus semua kekacauan ini!!!" Perintah Suho cepat

Sehun berpikir sejenak lalu mengangguk dan melompat masuk ke dalam mobil yang kini dikendarai Luhan. Ia kembali menatap Suho yg kini tengah membawa sang nenek ketempat yg lebih aman dan melihat hyung-hyungnya yg lain tengah meringkus kawanan pria berbaju hitam tersebut.

"Kita harus kemana?" tanya Luhan pada Sehun

"Hotel Seoul" jawab Sehun pelan

Luhan mengangguk dan tanpa perlu waktu lama, ia langsung menancap gas dan mobil yg ia kemudikan langsung membelah jalanan. Tao mengalihkan pandangannya pada Sehun dan mengernyitkan keningnya saat melihat kondisi Sehun yang tidak terlihat baik. Tao mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Sehun. Seketika mata Tao melebar saat mendapati tangan namja itu yang benar-benar dingin. Wajahnya pucat. Juga bibirnya yang terus gemetar.

"Heiii albino, apa kau baik-baik saja??? tanya Tao terlihat khawatir

Sehun tidak menjawab. Tetap diam bahkan tidak menoleh kearah Tao. Otaknya masih memutar kejadian tadi. Saat tangannya menekan pelatuk dan membunuh seseorang. Jujur ia tidak pernah membunuh seseorang sebelumnya. Daddynya mengajarkan padanya untuk tidak pernah membunuh seseorang. Maksimal ia hanya akan melukai orang sampai orang itu pingsan

"Stop!!!" Tiba-tiba Sehun berteriak membuat Luhan langsung menginjak rem dalam-dalam.

"Heii, apa kau mau membuat kami mati muda karena serangan jantung huh??" Omel Tao

"Minggir!!!! Biar aku yang akan mengemudi!" titah Sehun tanpa mempedulikan omelan Tao

"Tapi keadaanmu kan_____"

"Diam!!!! Dan jangan membantah!!! Ikuti saja perintahku!!!" Sehun menepis tangan Luhan yang menahan lengannya. Ia membuka pintu mobilnya dan menyuruh Luhan untuk berganti posisi sehingga Sehun menduduki kursi kemudi sedangkan Luhan pindah kesebelahnya.

Sehun memutar setir, menginjak gas dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Genggamannya pada setir mobil semakin menguat. Bersamaan dengan gemuruh dihatinya yang semakin lama semakin riuh. Ia masih begitu terkejut dan tidak percaya dengan apa yg telah dilakukannya barusan.

MAFIA VS EXO AGENT (COMPLETED)Where stories live. Discover now