CHAPTER 20: AWAKE

1.7K 171 40
                                    

3 Months Later

Suho dan yg lainnya kini sedang memasuki sebuah rumah sakit St Elizabeth. Wajah mereka datar dan tidak menyunggingkan senyum sama sekali. Mereka tampak memasuki sebuah ruangan isolasi setelah mereka dipastikan tidak membawa barang-barang berbahaya.

Cklekk..

Diruangan yg didominasi warna putih dan hanya ada satu ranjang disudut ruangan tersebut, ada seorang namja yg sedang terduduk dipojok ruangan sambil memeluk kedua lututnya. Suho dan yg lainnya langsung menghampiri namja tersebut dan raut wajah mereka berubah menjadi sendu.

"Luhaannn..." Lirih Kris pelan

".........."

"Luhan, kau baik-baik saja??" Tanya Suho pelan

"........"

Suho dan yg lainnya menghela nafasnya pelan. Mereka begitu sedih melihat Luhan yg harus menjalani rehabilitasi di rumah sakit jiwa karena jiwanya terganggu semenjak Sehun menghilang.

Sudah 3 bulan berlalu semenjak Sehun menghilang, tapi mereka masih belum dapat menemukan keberadaan Sehun dan itu membuat mereka frustasi.

Mereka juga sengaja masih berada di Washington DC dan belum kembali ke negara asal mereka karena mereka yakin jika Sehun masih berada di negeri paman Sam ini.

Mereka menatap Luhan sendu dan mata mereka tampak berkaca-kaca. Tidak ada kebahagiaan yg menghiasi mereka sekarang ini, karena mereka sekarang begitu terpuruk telah kehilangan Sehun dan Luhan juga terganggu kejiwaannya.

"Apa kalian masih belum mengetahui dimana keberadaan Sehun?" Tanya Xiumin

"Hmm... Kami masih belum menemukan keberadaan Sehunnie, keundae kami tetap terus berusaha mencari tahu dimana keberadaan Sehunnie dibantu oleh CIA dan juga FBI" jawab Kyungsoo pelan

"Huuuffttt... Aku harap semoga mereka bisa segera mengetahui dimana Sehun berada sekarang. Karena hanya dengan cara itulah Lu ge bisa sembuh" sahut Lay pelan

Mereka menganggukkan kepala mereka tanda setuju dengan perkataan Lay. Satu-satunya cara untuk membuat Luhan kembali normal adalah dengan cara menemukan Sehun.

Tapi sampai sekarang saja mereka tidak tahu dimana Sehun berada. Bahkan rasanya semakin sulit untuk menemukan Sehun karena mereka kini berada dinegeri Amerika Serikat yg begitu luas.

"Hunniee... Kau dimana?? Hunnieee... Hunnieee..."

Mereka menatap Luhan sedih saat mereka mendengar Luhan menggumamkan nama Sehun sambil terus meringkuk dan memeluk kedua lututnya. Bahkan mereka seringkali mendengar Luhan tertawa sendiri dan bermain sendiri seolah-olah ia sedang bersama dengan seseorang.

"Hihihi... Hunnie... Ayoo kita ke taman... Hunnie... Kita beli bubble tea.. Eohh.. Hunnie??? Dimana kau Hunnie??? HUNNIEEE!!! Hiikkss... Hiksss... Hunnie... Hiksss... Hiksss... Hunnie... Hihihi... Hunnie... Hunnie hanya bercanda... Hihihi... Dia hanya sembunyi.. Hiksss.. Hiikks... Tapi Hunnie menghilang... Hikss hiikks..."

"Lu ge... Kau harus cepat sembuh... Kau harus sabar dan tabah ge..." Lirih Chen pelan dengan airmata yg berlinangam dikedua pipinya.

Ya, mereka begitu sedih melihat kondisi Luhan yg begitu memprihatinkan dan benar-benar seperti orang gila. Kapan Luhan akan menerima semuanya? Dan kapan Luhan akan kembali bersikap normal?

.

.

Piipp... piipp... piipp...

Bunyi suara alat EKG yg terpasang pada tubuh Sehun tampak terdengar memenuhi ruangan yg didominasi dengan warna putih. Tampak jari-jari Sehun bergerak-gerak dan matanya mulai mengerjap perlahan.

MAFIA VS EXO AGENT (COMPLETED)Where stories live. Discover now