OL19 - Hate

9.8K 470 3
                                    

Huhuhuu... Happy reading

📖📖📖

Dugaan Kesya salah, hari demi hari tubuh Cristy semakin membaik. Ia tak habis pikir bagaimana ini bisa terjadi, dia sudah sangat yakin telah memasukkan racun tersebut kedalam minuman itu. Apa ia salah menggunakannya? tidak tidak ini tidka mungkin. Hanya satu obat yang ia diberikan kepada Kesya dan tidak ada obat penawar lainnya lagi. Hanya saja tubuhnnya yang membaik namun sampai sekarang ini ia belum membukakan mata sedikit pun.

Kesya mendekati ranjang yang ditiduri oleh Cristy selama ini, niat jahat mulai memasuki pikiran Kesya. Pikiranya sudah melayang kemana kemana, tubuhnya seperti dikuasai oleh jiwa lain yang tak dapat ia kendalikan.

"Apa, apa yang telah terjadi? kenapa aku tidak bisa mengerakkan tubuhku?"Kesya mulai memberontak seraya menggoyang goyangkan tubuhnnya.

"Sttt, diamlah aku adalah sisi gelapmu selama ini yang kau kurung rapat rapat dipikiranmu. Aku diciptakan hanya khusus untukmu, terima kasih sudah membebaskan ku karena rencana licikmu, sekarang biarkan aku saja yang mengatur semuannya dan kau hanya cukup diam dan lihat apa yang akan ku lakukan. Semua akan sesuai dengan keinginanmu hahahahahha."

"Ini tubuhku, kau tak berhak untuk mengambilnnya. Siapa kau sampai sampai aku harus berbagi tubuh denganmu,"Kesya memberontok sekuat tenaga, kini tubuhnnya sudah dikuasi oleh sisi gelapnnya.

"Sudah kubilang, aku adalah sisi gelapmu. Aku berhak mengambilnnya karena ini juga merupakan tubuhku,aku ingin mempunyai nama yang lebih baik darimu, bagaimana dengan Jane. Mungkin ini akan lebih cocok denganku daripada nama Kesya yang jelek,"sindir Jane kepada Kesya.

"Jangan pernah sekali kali mengejek namaku, namamu lebih jelek dari pada aku. Kembalikan tubuhku, aku akan memusnahkanmu dari muka bumi ini jika aku sudah bebas lihat saja,"emosi Kesya berada diubun ubun, seenaknnya dia mengambil tubuhnnnya. Ada sedikit rasa penyesalan yang menghampirinya, tapi ia buang jauh jauh rasa itu. Ia tak akan terlihat lemah dan diinjak injak oleh Jane.

"Blablablabla.... tunggu saja sampai itu akan tiba, mungkin tak akan pernah,"Jane menghiraukan omelan Kesya yang menurutnya sangat ribut dan buang buang waktu saja. Sekarang giliran Jane yang akan bereaksi, Jane mulai mendekati Cristy yang sedang tertidur pulas, Jane dengan perlahan lahan membelai pipi mulus Cristy.

"Andai saja aku masih hidup, maka aku tak akan sesengsara ini. Gara gara kau aku mati dan gara gara kau aku tak bisa seperti dirimu yang enak enakkan melakukan segala hal. Ckkk, lihat saja nanti aku dan ayahku akan membereskan semua penderitaanku ya seperti membinasakan kau dari muka bumi ini, kurasa aku tak sabar untuk menunggu hari itu dimana nanti aku bisa melihat kau tergeletak tak berdaya di bawah telapak kakiku, hahahahaha."

Krekkkt

Pintu terbuka terlihat Viola yang sedang membawakan napan berisi buah dan air putih"Kesya apa yang sedang kau lakukan disini?"tanya Viola heran tak biasannya ia sendiri biasannya ia akan bersama Flo... astaga ia hampir saja melupakan kalau Flora telah pergi sejak kejadian beberapa hari ini.

Jane segera beranjak dari kasur Cristy"Tidak, aku hanya sedang mengkhawatirkan Luna, kuharap Luna bisa segera bangun dan kita bisa seperti dulu lagi,"ucap Jane dengan wajah yang dibuat dibuat, dasar bermuka dua.

Viola meletakkan napan tersebut di meja sebelah Cristy dan duduk di bangku yang telah disediakan.

"Kita semua mengharap itu, lihatlah kakak sekarang telihat lebih baik dari sebelumnnya. Tapi, aku kau percaya kalau Flora yang melakukan itu?"tanya Viola yang masih termenung menatap Cristy yang polos.

Our Luna ✔Where stories live. Discover now