(Arita Kenji) - Paman

1.4K 139 48
                                    

Seseorang memasuki ruangan tempat karoke dengan penuh makanan dimeja yang sudah kupesan, aku memang menunggunya dari tadi, lama sekali. Sosok tinggi besar itu menggunakan mantel dan syal lalu duduk disebelahku.

"Paman lama."

Ia mendelik, mantan atlit voli itu memang hampir tidak punya ekspresi. Oh iya, aku belum memperkenalkan dia kan? Tapi aku yakin semua orang tahu siapa dia.

Arita Kenji, pacarku.

Eh, apa aku terdengar mengaku-ngaku?

"Sudah kubilang jangan panggil aku paman, jangan ngaku-ngaku sebagai keponakanku deh." Ia menyeruput teh hijau kesukaannya yang sudah ku pesan lebih dahulu.

Aku iseng mendekatkan wajahku pada Kenji, "Terus kalau bukan keponakan, aku ini apa?"

Kenji menatapku dengan tatapan lurus seperti biasa, "pacar."

Kan, masih tidak percaya, kalau dia pacarku?

"Lampunya dinyalakan seperti ini, kamu nggak mau nyanyi?" Kenji bertanya padaku dan mengambil mikrofon yang sudah disediakan disana.

Aku ganti meliriknya, "Bukannya kencan kita selalu seperti ini?" aku melihat kesekeliling, "Ditempat tertutup, yang jauh dari keramaian publik sehingga orang nggak bisa lihat?"

Ia mendekatkan wajahnya pada wajahku lalu menciumnya sekilas, hal kecil seperti itu masih mampu membuatku deg-degan, "itu kan waktu aku masih jadi artis."

"Memangnya sekarang paman bukan artis?"

Dengan muka datarnya ia mendelikan bahu, ia sudah keluar dari agensinya beberapa minggu lalu. Tapi meski begitu aku tetap ingin menjaga reputasinya, ia masih enterteiner yang baik. Model yang tampan, atlit yang jago, dan actor stage play yang dicintai para fans-nya.

Ia melebarkan tangannya dan merangkulku, lalu aku bisa bebas bersandar pada dada bidangnya itu, "Aku sekarang warga sipil biasa."

"Aku baca gosip yang beredar di internet, paman keluar agensi karena akan menikah. Apa benar?"

Ia mendelikan bahu, "Tergantung, kamu mau nikah sekarang?"

Aku langsung menegakkan badanku dan membebaskan diri dari rangkulannya, "Hei paman, aku masih 24 tahun dan baru lulus kuliah tiga tahun lalu. Aku belum siap, belum siap!"

Kenji mengangguk khidmat tanpa ekspresi, "Ya berarti beritanya salah, soalnya aku tidak menikah sekarang."

UGH, OJISAN BISA AE NGERAYUNYA.

Aku menelungkupkan kedua tanganku dipipi kenji, "Memang paman mau buru-buru nikah?"

"Siapa yang nggak mau nikah?" Kenji bertanya, entah untukku atau untuk dirinya sendiri.

Aku berkata lagi, masih dengan memegangi kedua pipinya, "Kalau begitu paman cari tante yang siap diajak nikah saja. Paman kan sudah cocok gendong anak."

Ia terdiam, dengan tatapan innosen, polos, garing, krik, tanpa ekspresi, yang menjadi wajah dierinya sehari-hari, "Memang kamu mau aku sama orang lain?"

Aku manyun.

Ia mengecupku singkat lagi, "Aku nggak nikah kalau nggak sama kamu."

HADEH, MELELEH HATI ADEK BANG, MELELEH. TOLONG KASIH SAYA OKSIGEN KAGAK BISA NAPAS INI.

"Nggak sekarang."

Kenji memakan beberapa camilan dan meminum teh hijaunya, "Kenapa kamu nggak udahan saja sih manggil aku paman. Serasa orang mesum begitu aku."

"Memang kenji kan sudah paman-paman." Jawabku polos.

"Hanya lebih tua empat tahun darimu."

"Empat tahun itu bukan 'hanya', lho, paman." Aku mengoreksi kalimatnya, enak saja mau disama-samakan.

"Nggak terlalu jauh, kan."

Memang sih, tapi paman itu sudah melekat untuk kenji bagiku, "Jauh dong. Aku baru masuk SD, paman sudah kelas 5. Aku kleas 5, paman sudah SMA." Aku mengemukakan teoriku.

Kenji melirikku, "Dasar."

"Tapi kalau kamu terganggu, anggap saja paman itu panggilan sayangku untuk Kenji."

"Baiklah." Ia mengganguk, "Boleh aku minta cium?"

Aku memutar bola mataku lalu mendekat lagi kearahnya, susah memang pacaran sama orang datar, makanya aku suka. Aku suka sekali pacarku, Kenji Arita.

"Padahal itu bukan gosip, lho."

"Eh maksdunya?"

"Memang aku yang bilang kalau keluar agensi untuk menikahi pacarku."

"EH?"

Sebelum aku meminta kejelasan lebih lanjut, ia sudah mencumbuku dengan dalam, aku benar-benar tak sempat bertanyaーapalagi menuntut penjelasan.

***

Note:
HAHAHAHAHAH APAAN INI? YEAY PAS DEADLINE, JAM 1! LEWAT DIKIT SIH, HEHEHEHE! Liburan bagian 2 punya Tatsun dibuatnya setelah Arita Kenji ini ya. Soalnya idenya sudah membludak dikepala. Sayang kalau nggak dikerjakan. Hehe. Oh iya, mas Ariken sudah ngehapus semua akun medsosnya, dan karena itu jadilah fanfi ini. Makasih sudah baca semoga kamu suka :D sekali lagi terimakasih banyasudah meluangkan waktu untuk mampir membaca karya jele ku ini. Hehe. Oh iya, masih terima request loh, hehehe.

Date with You (Haisute-Fanfiction)Where stories live. Discover now