(Jun Sera) - Semi Final 🔞

1.1K 47 6
                                    

Cerita ini akan cendrung membosankan, yakin ingin membacanya sampai selesai?

__________________________

Ruang tengah pada dini hari seperti sekarang selalu tampak seperti ini; aku yang mengerjakan kodingan program di meja kerja (atau belajar, whatever) pojokan dengan rambut yang dicepol sembarangan menggunakan pensil karena tidak menemukan ikat rambut ataupun sumpit rambut serta kacamata antiradiasi yang miring kesana kemari, dan ada Jun yang menggunakan kaos melar yang masih betah ia pakai meskipun sudah tidak layak—sudah waktunya baju itu jadi lap dapur sebenarnya--menatap layar tv sambil menguyah beberapa snack dengan khidmat.

“Yang, kamu nggak mau ikutan nonton?” Akhirnya dia berteriak, sambil mengunyah.

Padahal dia tahu betul kalau mengunyah camilan di atas jam dua belas malam itu bisa membuat gendut mendadak, percuma juga kan dia fitnes mati-matian tapi masih hobi makan berat tengah malam. Siapa yang begitu? Jun Sera doang memang.

Tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop aku menyahut, “Memang sudah berapa-berapa?”

“Masih skor kacamata lah, orang baru main limabelas detik.” Skor kacamata itu maksudnya kedua tim masih belum mendapat angka alias 0-0, seperti kacamata, kan? “Kamu sini dong.”

“Bentar dikit lagi,”

Jun mendesah, “Nggak seru ah.”

“Apanya?” Aku masih belum berminat meninggalkan layar laptopku. “Permainannya ngebosenin?”

“Bukan.” Jun terdiam sebentar, “Nggak ada kamu jadi nggak seru, Yang.”

“Lha aku kan disini. Nggak kelihatan?”

“Tapi nggak ikut nonton.” Jun kalau sudah merengut seperti anak kecil ini adalah favoritku, semenjak berpacaran dan memutuskan tinggal bersama setelah dua bulan berhubungan, aku rasa aku semakin menyukai sifat-sifat childish Jun. Cara dia melempar kaus kaki ke mesin cuci, mengambil nasi dari rice cooker, atau mengepel mundur dengan pantat yang digoyang-goyang. Ia benci mengepel sebenarnya, tapi aku memutuskan Jun cocok untuk tugas itu.

"Yaudah kalau nanti udah satu kosong aku ikutan." Aku mengalah, tapi tetap tidak mengalihkan fokus dari pekerjaan.

Jun melirik padaku, "Kamu megang siapa?"

"Emang yang lagi main siapa?"

"Liverpool - Barca." Pemuda itu menarik napas tidak tertarik, mungkin dia kesal. Atau capek aja? Atau akunya yang tidak peka?

"Final ya?"

"Semi final."

"UCL kan ini?"

"Ih kamu mah nggak merhatiin." Ia merenggut. Lucu. UWU.

Aku nyengir lebar, "Kan nanya."

"Iya, liga Champions." Jun mengangguk-angguk sambil meraih beberapa keripik kentangnya

"Widih, ini leg pertama apa kedua?"

"Weh! Eh! Eh!" Ia berdiri, gemas sendiri, aku tau situasi sedang greget sekarang, jadi aku hanya memperhatikan tingkah Jun, "YAH MASUK!" Ia memegang kepala dengan kedua tangan frustasi, "Ah tai banget padahal tadi udah di jegal."

Aku langsung penasaran, "Siapa yang masukin?"

"Si onigiri!" Jawabnya sebal

"Hah?" Aku berpikir dulu sebentar, maksudnya siapa ya, "OGIRI ANJEER."

"yaudah kamu ikutan nonton sini." Jun menatapku dan menggerakan tangan memintaku menujunya

"Ih nanti dulu." Aku mengetik beberapa kode di laptopku, masih. Sedikit lagi.

Date with You (Haisute-Fanfiction)Where stories live. Discover now