(Takasaki Shungo DREAM) pt. 1

778 63 19
                                    

BANGUN TIDUR

Sebagai mahasiswa yang mendapat pendidikan norma kesopanan dan manusia yang belajar tata krama dirumah, otakku yang masih mencerna informasi ini hanya mengerjap dan menyusun kemungkinan-kemungkinan masuk akal tentang apa yang sedang terjadi sekarang.

Saat aku membuka mata, tepat didepanku seorang lelaki sedang menghadapku dan tertidur pulas sekali. Napasnya teratur. Bulu matanya lentik. Dan wajah tidur pemuda ini seperti malaikat penjaga pintu akhirat-tampan sekali. Cute.

Oke, akan kuulang informasi yang diterima mataku.

Seorang lelaki tampan sedang tertidur pulas dihadapanku ketika aku bangun.

Lelaki tampan sedang tertidur pulas.

Lelaki sedang tidur.

Lelaki tidur. Bersamaku?

APAAAAAA?

Seketika itu mataku langsung terbuka sepenuhnya. Aku nggak mungkin teriak disituasi seperti ini, kalau ternyata dia baru tidur dan dia terbangun bagaimana? Aku sering sekali mengalami stres karena baru tidur subuh terus dibangunkan ibu karena harus berangkat ke kampus, memang derita anak yang selalu dapat kelas pagi itu--tunggu! Kenapa kelebaran sih mikirnya?

"Permisi," aku mengulurkan tanganku dan membereskan poninya yang berserakan di dahi lalu berbisik lembut, "Kenapa ganteng banget sih, mas?"

Hhhhhh. Aku jadi senyum-senyum sendiri sih? Apa jangan-jangan sebenarnya aku mesum? Duh mulai sekarang harus mengurangi nonton anime genre ecchi, ataupun romance yang nyerempet hentai, deh.

"Ya?" sosok itu membuka mata, tepat saat aku masih sibuk mengelus-elus rambutnya.

"MAAF!" Aku langsung menarik tangaku menjauh dari wajahnya.

Pemuda itu tersenyum, aku bersumpah baru kali ini bangun tidur di berikan wajah setampan ini--selain poster, "Kenapa panik?" katanya.

Melihatnya sedekat ini, Mata cokelat dan wajah imut tersaji didepanku, aku langsung teringat seseorang. Aku memang bodoh--apalagi di mata kuliah pemrograman--tapi aku punya memori yang luar bisa hebat untuk mengingat orang-orang tampan. Apakah benar asumsiku ini ya?

"Soalnya aku bangun dan menemukanmu seranjang denganku." Aku berterus terang, dan aku bersumpah debaran jantungku berdebar sangat cepat sekarang.

Sosok itu tersenyum lagi, suaranya bagus, aku suka. Mirip suara Akaashi Keiji dari anime Haikyuu. Ya, kira-kira seperti itulah. "Harus banget sampai deg-degan begitu?"

Suara debaran jantungku tentu saja kedengaran, jarak kami nggak sampai setengah meter, dan lutut kami saling bersentuhan. Oh, shit! Aku ingin mengutuk diriku sendiri.

"Yaiyalah, bangun-bangun aku tidur sama cowok asing." Ganteng banget pula, inign kutambahkan dalam hati, tapi nggak jadi.

"Enak dong." Ia tertawa lepas, manis kuadrat, "memangnya aku cowok asing?"

Aku memejamkan mata sebentar, lalu setelah menguatkan hati ku sebut namanya seperti sebuah bisikan, "Takasaki Shungo?"

Ia mengangguk lalu terbangun untuk duduk, aku mengikuti gerakannya, "Tentu saja, siapa lagi yang punya muka seganteng dan imut ini selain aku?"

Aku memutar mata, "Aku inign sekali berteriak kalau yang kamu bilang ini benar."

"Teriak saja."

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!"

Ia serta merta membekap mulutku yang barusan berteriak sekuat tenaga, "Kamu gila ya? Nanti aku disangka mencabuli orang."

"Siapa yang nggak gila kalau bangun-bangun ada Shungo???" Aku kesal sendiri, lagi pula nutup mulutku tadi semangat banget, nutupin hidung lagi, untung saja nggak mati. Kalau aku mati bagaimana? Belum wisuda lho ini!

Date with You (Haisute-Fanfiction)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora