TELEPON (gift from @bakpaokeju)

617 44 7
                                    

TELEPON by bakpaokeju 💚💚💚

--------

Seorang lelaki bersurai kelabu dengan mengenakan topi berlari kencang mengalahkan angin yang menerpa wajahnya yang tertutup masker.

Lautan langit malam dengan sekawanan bintang menyaksikan betapa tergesanya lelaki itu.

Senyap jalanan ini. Terang saja, ini sudah hampir tengah malam.

Sesekali ia berhenti sebentar untuk mengatur napasnya yang tersengal. Setelah membaik ia melanjutkan larinya.

Lampu jalanan membantu penglihatannya pada jalan ini. Lalu lalang mobil sudah hampir takterlihat.

Setelah melalui beberapa belokan, lelaki itu menghentikan langkahnya. Merogoh ponsel yang ada di saku celananya. Kemudian mencari sebuah nama di menu kontak, setelahnya mendekatkan ponsel pada telinganya.

Setelah tersambung dan akhirnya diangkat oleh penerima telepon.

Lelaki itu berhenti di depan sebuah rumah yang penerangannya dipadamkan. Artinya penghuni yang di dalam rumah itu sudah terlelap.

"Halo." suara seberang sana. Suara perempuan.

"Hai..." lelaki itu menyapa dengan napas masih tersengal.

"Kamu kenapa?"

"Tidak apa-apa. Coba buka jendela kamarmu." si lelaki menghadap ke jendela lantai atas rumah itu yang kemudian terbuka.

Meski samar, lelaki itu tahu ekspresi si perempuan melihat ke arahnya. Sebentar menghilang perempuan itu untuk menyalakan saklar lampu, lantas kembali ke dekat jendela melihat lelaki yang ada di bawah sana.

Lelaki itu kemudian menarik ke bawah maskernya dan melepaskan topinya.

Wajahnya kini terlihat jelas. Ia tersenyum lebar memamerkan deretan giginya. Memang senyuman spesialnya.

"Mona, selamat ulang tahun."

"Kamu telat, Haruto."

Lelaki yang dipanggil Haruto itu takbosannya tersenyum, "Hey, ini masih tanggal 8 November pukul 23:59. Belumlah terlewat."

"Tetap saja terlambat. Kamu yang terakhir."

"Biarin. Sengaja, tahu. Siapa tahu aku nanti beneran jadi yang terakhir buat kamu."

Tergelaklah ia, "Gombal!"

"Aku serius. Eh, sudah, ya. Kamu kembali tidur sana, nanti kerja pagi, kan? Aku pamit pulang, ya, siang nanti aku ada wawancara di sebuah radio dengan Nobu-chan. Jangan lupa dengarkan, loh!"

"Iya, iya. Terima kasih ucapannya. Kutunggu hadiahku."

"Kamu sudah dapat hadiah, tahu."

"Apa hadiahnya?"

"Lelaki yang sedang kamu tatap malam ini."

Tergelak mereka bersamaan.

"Eh, jangan berisik, sudah tengah malam. Sudah, ya. Sekarang usia kita sama, nih. Semoga rasa sayang kamu juga sama seperti aku." Haruto mengedipkan satu matanya.

Mona tertawa renyah, "Iya. Selamat tidur. Hati-hati. Semangat buat wawancaranya."

"Semangat kerjanya."

Sambungan telepon terputus. Mereka saling melambaikan tangan.

Date with You (Haisute-Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang