Untuk tuan yang membawa serta seluruh kebahagiaanku pergi.
Hai, apa tuan mengenalku?
Mungkin aku beberapa kali mampir di pemberitahuanmu, ya! Benar! Aku yang itu, yang setiap malam menandaimu dalam sebuah kiriman dan doa-doa, itu masuk di garis waktumu, kan, tuan?Tuan, sekiranya apa boleh aku mengambil beberapa kebahagiaanku yang tak sengaja terbawa--terampas sebenarnya--olehmu?
Bahagiaku tak banyak, sebelumnya aku sudah terlatih patah sehingga aku memutuskan pergi dan menggapaimu yang cuma bisa dalam angan. Ya, aku sadar betul kamu sekedar dicukupkan untuk menjadi seseorang yang tidak tergapai. Aku senantiasa mendidik hatiku untuk tahu diri, tahu tempat, tahu situasi.
Tapi tuan, kamu tahu hati yang dilanda jatuh cinta, kan?
Ketika aku menyerahkan seluruh bahagia yang kupunya--kamu salah banyak diantaranya--semua itu terenggut.
Habis. Tanpa sisa.
Aku harus mencintai apa?
Sementara semua bahagia adalah tentangmu dan mereka.
Andai aku punya keahlian memilah-milah kesedihan, tentunya aku tidak akan merasa patah yang begitu dalam.
Untuk tuan yang membawa seluruh kebahagiaanku pergi,
Aku mencoba tidak menyesal, aku ingin tidak marah pada diriku sendiri yang menitipkan bahagia pada seseorang yang tidak mengenalku sama sekali--bahkan tidak pernah kulihat secara asli.
Aku jadi pintar menangis hari ini, air mataku dengan nakal lolos ketika aku membaca laporan, mengetik tugas, mengecek surat perintah--bahkan air mata itu tetap menetes disela sela tidur siangku di istirahatku yang dipangkas jadi singkat.
Tak banyak, hanya satu dua tetes. Aku tidak terbiasa bersedih. Aku tidak tau caranya bersedih. Aku takut membuat orang lain khawatir. Aku takut dibenci karena terlalu mencintai.
Seandainya aku bisa mengulang cerita, akan kutulis cerita yang tidak seperti ini, sayangnya bukan.
Sayangnya, padamu, aku cuma punya maaf untuk diucapkan.
Untuk tuan yang membawa seluruh kebahagiaanku pergi, bolehkah aku meminta bahagiaku kembali?
Membuatku terjatuh dan terjatuh lagi
Membuatku merasakan yang tak terjadi
Semua yang terbaik dan yang terlewati
Semua yang terhenti tanpa kuakhiriTetapi hatiku Selalu meninggikanmu Terlalu meninggikanmu
Selalu meninggikanmu
Kau hancurkan hatiku tak tertahan lagi
Kau hancurkan hatiku 'tuk melihatmu
Kau terangi jiwaku, kau redupkan lagi
Kau hancurkan hatiku 'tuk melihatmu
Kau hancurkan hatiku hancurkan lagi
Kau hancurkan hatiku 'tuk melihatmu Kau terangi jiwaku, redupkan lagi
Kau hancurkan hatiku 'tuk melihatmu~Peterpan - Kukatakan Dengan Indah
[Play] • [Pause] • [Stop]
YOU ARE READING
Date with You (Haisute-Fanfiction)
Teen FictionBagaimana jika.... Kamu berpacaran dengan anak-anak Haisute (Hyper Projection Engeki Haikyuu) yang kayaknya ampas tapi aslinya lebih bobrok? Eits, Tenang kok, kalau sama pacar (harusnya) mereka bisa romantis juga! Menggunakan rumus sederhana sebuah...