20.

2K 205 10
                                    

"Lo ngerti kan?" Tanya Azka dengan lirih. Matanya menatap sohibnya dengan lembut. Entah apa maksudnya. Tapi yang Rei tangkap sih Azka tak ingin dianggap bercanda kali ini. Sedangkan Tito yahh mungkin Azka tak ingin diejek untuk acara curhatnya kali ini.

Lapangan belakang yang memang sepi, kini lebih terasa sepi karena Rei dan Tito diam tak menanggapi. Masih bingung ingin berbicara seperti apa dan bagaimana memberi pencerahan pada pemimpin gengnya yang tengah galau karena satu cewek tulalit yang tadinya dibenci itu.

"Eumm ... Gini deh bro, lo ha-"

"Nah?!! Sini lo!! Ikut gue lagi. Selesaiin urusan kemarin!" Ucapan Rei terpotong dengan kedatangan Adam yang tiba-tiba kembali menyeret Azka seperti kemarin.

Ya ... cowok yang kemarin menjadi penonton adegan menyek-menyek Adam dan Alsa adalah Azka. Sohib adam dari kelas IPS. Tahu kan? Adam masuk MIPA gara-gara apa? Dan bukan fakta yang mengejutkan bila Adam berkawan baik dengan Azka, Rei, juga Tito yang notabennya memang sama-sama somplak seperti Adam.

"Dicari dari tadi jugaa.. malah ndeprok di lapangan belakaang!!"

Adam menyeret Azka layaknya emak-emak yang meminta bocilnya pulang dari keasyikan permainan di sore harinya.

Rei dan Tito yang tadi mendengar curhatan Azka lantas menyetop jalan Adam begitu saja.

"Lo lagi berdua. Gue mau ngerampungin misi sama Alsa!! Ini tuh tersangka ya, awas minggir!!" Kesal Adam.

"Dam. Gue tuh bingung .. gue kena masalah apa sihh sama cewek tulalit itu?!" Tanya Azka kesal. Karena memang pada dasarnya sejak kemarin, dia sama sekali tidak tahu alsan dibalik kelakuan Adam yang sedikit tak baik ini. Mana lagi dia kan kepala geng, masa malah ditarik-tarik gini sama bawahan?!

"Iya. Gue sama Rei yang tadi denger curha-"

"Gak usah dibongkar jugaa!!" Sela Azka tak trima rahasia curhatnya akan dibongkar.

"Udaahh.. ini waktu gue tuh mepet ya! Awas bawahan 2 dan bawahan 3. Bawahan 1 beserta babang atasan mau lewat dulu! Alsa tuh udah nunggu dari tadi di rooftop!!" Kesal Adam. Rei dan Tito yang masih sangat bingung menggeser tubuhnya otomatis. Daripada membuat bawahan 1 marah kan?

"Atasan kok bandel sih. Udah tak bilangin lewat chat juga!!" Teriak Adam yang masih menyeret-nyeret Azka keluar lapangan belakang. Rei dan Tito hanya mengedikkan bahu. Saling tatap, kemudian tersenyum diam-diam mwngikuti langkah Adam dan Azka yang katanya pergi ke rooftop. Tempat Alsa menunggu.

***

"Gak usah ditarik ih!! Gue bisa jalan sendiri!!"

"Ehh nanti atasan kabur. Bawahan 1 gak mau capek ngejar ya,"

"Anjir!! Lo tuh gak ada hirmatnya sama atasan!"

"Biarin cuma atasan geng juga!"

Mereka terus saja berdebat. Azka yang masih kesal sekaligus bingung terus saja mengomel tidak terima diperlakukan seperti ini oleh bawahannya sendiri.

"Kayak gak ada harga diri kan? Eh wibawa maksudnya."

"Alsaa!! Tersangka pertama udah gue bawa nih!!"

Alsa yang tengah duduk memandang langit lantas menoleh ke sumber suara. Adam datang bersama dengan cowok "tulalit sekaligus tempramen" yang tadi kena semprot olehnya.

"Kenapa harus ketemu lagi?! Nanti gue jadi penonton adegan menyek-menyek lo doang!!" Protes Azka dengan raut wajah yang jelas saja datar dan menyebalkan dipandangan Alsa.

Mendadak Alsa kembali mengingat kejadian kemarin. Kemudian membelalak sebentar.

"Kemarin Adam juga bawa Azka pas Alsa nangis?! Kok Alsa gak lihat?!"

Introvert?Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz