Chapter 4

1.9K 100 9
                                    

Sholat taraweh baru setengah jalan. Perut Kamu terasa sakit, mules melilit sehingga membuat kamu ingin pergi ke kamar mandi. Ketika orang lain kembali berdiri setelah tahiyat terakhir, kamu berjalan keluar masjid.

Saat dikamar mandi kamu melihat noda darah dicelana. Kamu baru sadar tamu bulanan baru saja datang. Kamu tidak bisa melanjutkan sholat tarawih, Kamu kembali masuk kedalam masjid hanya untuk mengambil sejadah. Berbisik kepada Sari, untuk memberitahunya bahwa Kamu akan pulang duluan.

"Aku juga mau ikut pulang bareng. Tidak kuat, badan pegal semua rasanya." Jawab Sari.

"Tidak enak sama bu Yuyun nanti dia pulang dengan siapa, kamu lanjut saja biar aku pulang sendiri."

Waktu menunjukan jam 8, belum terlalu malam pikir Kamu. Walaupun perjalanan pulang akan menyusuri jalan besar, tapi tidak ada penerangan kecuali senter yang dibawanya. Tidak ada lampu jalan didesa, ditambah jarak dari masjid ke rumah bidan Yuyun cukup jauh. Hal tersebut membuat Kamu mengurungkan niat untuk pulang pada awalnya. Saat berangkat tadi mungkin jalanan cukup ramai karena banyak warga yang juga pergi ke masjid, namun sekarang tidak ada seorangpun, jalanan sepi dan hening.

Menunggu bidan yuyun dan teman-teman Kamu selesai sholat pasti akan lama dan membuat Kamu bosan, ditambah darah yang terus keluar akan membuat celana Kamu semakin basah oleh darah. Kamu merasa risih dan tidak nyaman, maka memutuskan untuk pulang.

Kamu keluar dari halaman masjid, berjalan menyusuri jalanan besar. Disamping kiri dan kanan adalah lahan kosong. Kadang Kamu juga melewati pohon beringin atau mahoni yang menjulang tinggi. pohon beringin yang sudah sangat tua, banyak dahan-dahannya yang seperti akar menjuntai kebawah seperti tali ayunan. Ketika tertiup angin, suara gemuruh daun yang bergesekan terdengar. Pohon besar didesa ini jumlahnya cukup banyak. Warga desa tidak ada yang berani menebangnya, bukan karena alasan mistis tapi karena letak pohon-pohon itu berada dipinggir jalan, menjadi tidak jelas siapa pemiliknya.

Kalaupun saat berjalan kamu melewati rumah warga, tetap saja tidak memberi penerangan. Karena letak rumahnya menjorok kedalam, tidak persis dipinggir jalan. Rumah terhalang oleh halaman yang cukup luas, yang oleh warga biasanya ditanami pohon rambutan dan cengkeh.

Kamu tidak bisa berjalan cepat, karena saat kamu melangkah dengan terburu-buru perut kembali terasa ngilu. Setiap kali Kamu berjalan beberapa langkah, kepala Kamu selalu berbalik kebelakang, hanya untuk memastikan tidak ada yang mengikuti.

Kamu berjalan persis ditengah jalan. Semakin jauh kamu dari masjid, semakin Kamu berharap ada kendaraan atau orang yang lewat. Siapapun itu, kalau motor yang lewat kamu akan merasa lebih tenang karena suaranya dapat mengusir keheningan.

Badan Kamu menggigil , mungkin karena udara malam ini terasa lebih dingin. Atau mungkin karena sakit dibagian perut, membuat Kamu lebih sensitif. Disaat seperti ini, Kamu teringat pada sesuatu tentang cerita hantu yang pernah dia dengar saat jam kosong dikelas. Orang percaya bahwa kehadiran hantu selalu datang disertai dengan udara dingin, membuat bulu kuduk merinding dan kadang disertai bau busuk yang menyengat.

Tapi seberapa sering orang merasakan hal itu. Orang yang benar-benar ketemu hantu tidak pernah merasakan apapun, tidak pernah mencium bau apapun. Mereka biasanya hanya mendengar suara atau melihat pergerakan yang tidak wajar. Tubuh terasa dingin dan bau busuk tidak masuk akal, Kamu mencoba meyakinkan diri untuk mengusir ketakutan didalam kepalanya.

"Jangan berpikir, jangan berpikir, aku tidak takut, aku tidak takut." Sambil berjalan Kamu terus melafalkannya seolah-olah itu adalah mantra untuk mengusir rasa takutnya.

"Semuanya gelap, semua bayangan adalah pohon, tidak ada yang bergerak. Setan hanya halusinasi manusia, mereka tidak benar-benar nyata.."

"Kalaupun ada, ini bulan puasa. Tidak ada setan yang berkeliaran semuanya dikurung dineraka." Kamu terus berbicara untuk menghibur diri sendiri dan mengusir keheningan.

SARANGKALAWhere stories live. Discover now