Part 18

1.7K 134 53
                                    

Terkadang melepas lebih baik daripada menggenggam.


Happy Reading

AUTHOR POV

"Kenapa Chanyeol lama sekali? Apa dia tersesat? " Lee Sora. Ibu dari Chanyeol itu menggerutu kesal karena anaknya yang sejak lima belas menit lalu izin ke toilet, tidak kunjung datang hingga saat ini.

"Ibu, mungkin Chanyeol sedang memenuhi panggilan alamnya". Ujar Sena dengan menahan tawa.

"Sena benar, Sora. Kau terlalu berlebihan, lagipula Chanyeol tinggal di sini dari ia tidak bisa berjalan. Tidak mungkin kan dia tersesat?"

"Park Woobin! Aku kan hanya khawatir." Sora mengibaskan rambutnya ke samping dan menatap suaminya itu kesal. Sedangkan Woobin hanya terkekeh melihat istrinya yang merajuk akibat perkataannya.

Sena yang melihatnya pun tidak bisa menahan tawanya lagi. "Sudah, ayah dan ibu jangan bertengkar. Aku akan mencari Chanyeol sekarang."

Sena hendak pergi meninggalkan meja makan untuk mencari suaminya jika saja sekilas bayangan tegap Chanyeol terlihat dari matanya.

"Oh! Chanyeol kembali." ujar Sena semangat.

Chanyeol menatap aneh pada Sena dan kedua orangtuanya. "Apa aku melewatkan sesuatu?"

Woobin menunjuk Sora dengan dagunya.
"Ibumu mengira kau tersesat karena tidak kunjung kembali. Ayah hanya bilang bahwa kau tidak mungkin tersesat, tapi dia malah marah." ujar Woobin jengkel.

"Bukan! Tadi kau tidak bilang dengan nada seperti itu. Iya 'kan menantuku?" bela Sora sambil menatap Sena yang masih tersenyum geli melihat mertuanya yang tidak mau umur jika bertengkar.

"Sudah sudah. Sekarang aku sudah kembali. Tapi aku menerima telepon dari Sehun, makanya aku sedikit lebih lama." ucap Chanyeol sambil menyantap makanannya kembali.

Dan tolong beritahu Sehun bahwa namanya telah dikambing hitamkan oleh Chanyeol. Bagaimana mungkin Sehun yang menelpon Chanyeol jika Chanyeollah yang menekan tombol 'panggil' pada handphonenya pada nomor Sehun?

.

"Luhan! kenapa kau malah bertambah cantik bukan bertambah tampan?"

"Hey! hati-hati kalau berbicara, aku ini tampan dan akan selalu tampan, bukan cantik seperti yang kau katakan!"

"Astaga Lu, enam tahun berpisah tapi kau masih sama. Cerewet dan suka membentak. Bagaimana aku bisa jatuh cinta padamu jika kau selalu saja kasar padaku?"

"Alasan. Kau dulu juga menolakku saat aku bersikap lemah lembut padamu. Tapi ngomong-ngomong kenapa kau makin cantik saja sih?"

"Aku memang cantik dan akan selalu cantik."

"Tapi Lu, kau datang kemari karena apa? kuliahmu sudah selesai?"

"Aku bahkan menjadi lulusan terbaik tahun ini. Aku datang kemari untuk melepas rinduku padamu. Oh iya, kau dan kakakmu bagaimana? kalian baik-baik saja kan selama aku pergi?"

"Kakak sudah menikah dengan Chanyeol oppa sesuai surat wasiat kakek yang pernah kuceritakan padamu."

"Kenapa kau sedih? kau masih mencintainya?"

"Lu, aku tahu ini salah. Tapi enam tahun bersama oppa benar benar sulit, awalnya aku tidak percaya kakek akan menjodohkan oppa dengan kakakku. Tapi aku juga tidak bisa menolak karena tidak satupun dikeluargaku yang mengetahui hubungan kami selain keluarga Chanyeol oppa."

Forbidden Love [END]Where stories live. Discover now