Part 21

1.6K 115 40
                                    

Dan pada akhirnya, semua akan terungkap.


Happy Reading

AUTHOR POV

"Kau senang?" sarkas Chanyeol begitu mereka memasuki ruang kerja Chanyeol.

Sera mengerutkan alisnya bingung. "Maksudmu, oppa?"

Chanyeol tidak menjawab pertanyaan Sera, dengan cepat dirinya menarik Sera mendekat hingga wajah Sera membentur dada bidangnya.

Sera tentu saja terkejut, bagaimana jika Sena tiba-tiba masuk dan memergokinya?

Tamatlah riyawat Sera.

"Oppa lepa---mmphh"

Dengan cepat Chanyeol membungkam bibir Sera dengan bibir miliknya. Dengan sekuat tenaga Sera memukul dada Chanyeol dengan tangan mungilnya. Namun, tenaga pria bukanlah tandingan untuk tenaga wanita. Jelas Sera sudah kalah dari awal.

Hampir lima menit berlalu dan Chanyeol tidak berniat sama sekali untuk melepaskan ciuman tersebut jika saja ia tak merasakan cengkeraman tangan Sera di pundaknya mulai melemah. Jika ia tidak berhenti, mungkin gadisnya bisa saja pingsan.

Bukankah akan lucu, jika seandainya Sera pingsan dan sudah pasti dengan panik Chanyeol akan menyuruh dokter pribadinya untuk memeriksa kondisi gadisnya dan saat dokter bertanya apa yang terjadi, karena aku menciumnya terlalu lama. 

Tidak mungkin seperti itu bukan?

Oh tidak. Apa yang tidak mungkin bagi seorang Park yang berkuasa?

Dengan kondisi yang masih lemas Sera hampir saja terjatuh jika Chanyeol tidak memeluk pinggangnya erat. Tangan kanan Chanyeol mengelus rambut halus Sera, sedangkan tangan kirinya memeluk pingang kecil Sera yang sangat pas di tubuhnya.

Sera menatap Chanyeol lemah, ia takut. Bahkan sangat takut jika kakaknya sewaktu-waktu masuk dan melihat pemandangan yang pasti membuat hatinya sakit.

"Oppa..." lirih Sera sembari menggelengkan kepalanya lemah. Kepalanya menunduk hingga menyender di dada bidang Chanyeol. Ia cangkup kedua tangannya sembari tetap menundukkan kepalanya.

"Aku mohon padamu oppa.. aku mohon.." ucapan Sera makin melemah dan tak terasa air mata menetes membasahi pipi dan kemeja bagian depan Chanyeol.

Merasa kemejanya basah, Chanyeol mengangkat wajah Sera dengan tangan kanannya yang tadi ia gunakan untuk mengelus rambut Sera. "Sayang, ada apa?"

Sera menatap Chanyeol dengan pandangan memohon, ia lelah. Hubungan ini tidak benar. Bagaimana mungkin ia mengkhianati kakaknya sendiri? Walaupun tidak bisa ia pungkiri jika secuil rasa cinta yang mereka jalani selama enam tahun lamanya masih tersimpan apik di lubuk hati Sera yang paling dalam.

"Aku mohon padamu, hubungan ini sal--"

"Byun Sera!" potong Chanyeol dengan nada dingin. Matanya menatap tajam Sera penuh amarah. "Sudah ribuan kali kukatakan jika aku tidak peduli. Bahkan jika dosanya sangat besar, aku siap menanggung semua dosanya. Aku akan meminta pada Tuhan agar dosamu di limpahkan padaku."

Dengan kasar Chanyeol melepas dekapannya pada Sera. Ia marah. Gadisnya membuat suasana hatinya yang sudah buruk menjadi lebih buruk lagi.

Sera yang melihat Chanyeol seperti ini merasa sedikit sakit. Ya. Hanya sedikit. Dengan langkah pelan ia berjalan menuju pintu keluar, dan saat tangannya hendak menarik kenop pintu, dorongan dari luar telah lebih dulu dilakukan.

Hal yang pertama Sera lihat adalah wajah terkejut Sena yang dengan baik ia sembunyikan. Begitu pula dengan Sera, ia terkejut setengah mati melihat kakaknya sudah berdiri di ambang pintu dengan wajah terkejut. Namun sama seperti Sena, ia berhasil menyembunyikan keterkejutannya dengan baik. Tangannya mengepal erat di samping tubuhnya, jantungnya bergemuruh kencang dan dalam hati ia merapalkan banyak doa yang pasti akan semakin menambah dosanya ke akhirat nanti.

Forbidden Love [END]Where stories live. Discover now