🍒 Part. 8

6K 233 8
                                    

LIE

He Liying To Me

🍁

"Are You kiddin' me?"

"No, absolutly not. Kau bisa tidak sih, dengarkan aku dulu?"

"Nope! Kau tahu kan kita kemarin sudah membuat janji bertemu? Where are you for that time? Where are you goin' yesterday?"

Kira-kira begitulah kebisingan tiba-tiba dari wanita dan pria di tengah kicauan burung pagi, menyapa rungu Saehee ketika matanya berusaha mengerjap melawan rasa kantuk karena terpaksa terjaga akibat kebisingan yang ia dengar.

Saehee tidak boleh melupakan kalau dirinya semalam tidak tidur di ranjang miliknya dan Hyera, melainkan di ranjang super king size milik pria asing yang baru ia kenal beberapa hari ini.

Tampak dari pantulan kaca balkon yang terbuka seperempat putaran, pria yang Saehee tahu bernama Jungkook itu tengah berkacak pinggang memunggungi dirinya di undakan balkon. Tidak tahu juga saat ini Jungkook sedang berdebat dengan siapa, tetapi Saehee dengar sama-samar pembicaraan Jungkook dan seseorang di luar sana cukup mengundang penasaran kelewat besar. Sampai akhirnya Saehee menyeret tubuh rampingnya untuk bangkit dari empukan ranjang, berjalan perlahan menuju pintu balkon.

Presensi Saehee jelas hadir dari belakang lebarnya punggung Jungkook, membuat seorang wanita berambut pirang dengan setelan gaun hitam selutut yang tengah melipat kedua tangan di depan dada menoleh dengan kerutan di kening. Menatap Saehee penuh atensi hingga bibir kecilnya kembali membuka tak terkontrol.

"Jadi begitu? Kau diam-diam menyimpan gadis muda ini di rumahmu?"

Jungkook menoleh kala menyadari Saehee dengan muka bantalnya yang lebih terkesan imut itu hadir di belakangnya. "Sae, sejak kapan kau berdiri di belakangku?"

Saehee menguap lucu, mencoba menghalau rasa kantuknya alih-alih ingin bertanya, "Ahjussi, kenapa pagi-pagi begini berisik sekali?"

"Ahjussi?" wanita dengan rambut pirang ini kembali berseru. "Is he Your uncle?" tanyanya menunjuk tepat ke arah wajah Jungkook.

Belum sempat Saehee menjawab, napasnya bahkan sudah dicegat terlebih dahulu oleh Jungkook, "Iya, aku pamannya. Dia keponakanku dari Busan." jawab Jungkook lekas menarik lengan Saehee untuk lebih dekat dengannya.

Sedangkan wanita yang kelihatannya bukan berasal dari Korea ini hanya menatap bingung keduanya. Lantas menghantar tawa ketika Saehee malah kelihatan bingung tidak jelas.

"Jadi, gadis seusiamu tidur bersama seorang paman? Dont You afraid something happened with You?" jelas sekali nada bertanyanya seolah meragukan.

"Pardon Madam, kenapa aku harus takut? He's my uncle."

Seolah mencoba mengikuti alur, Saehee bahkan sukses membawa dirinya untuk turut berbohong. Demi upil Guanlin yang menyangkut di rongga hidung, Saehee sebenarnya malas sekali harus mendapat asupan persandiwaraan di pagi hari seperti ini.

"Sudahlah Delancy, dia memang keponakanku. Can you leave us, now? Kita akan bicara lagi nanti, di apartemenmu." terdengar seperti mengusir memang, tapi ini demi kebaikan keadaan. Keadaan Jungkook maupun Saehee sendiri.

Wanita bernama lengkap Delancy Hagard itu hanya menyipitkan mata kesal, bulu matanya yang lentik bahkan tidak terlihat cantik sama sekali bagi Jungkook kalau dirinya sudah mulai muak melihatnya.

Hingga Delancy kembali menatap Saehee, "Listen girl, he is My fiance. I trying to believe that you're his niece. Tapi kalau aku mengetahui sesuatu yang tidak-tidak tentang kalian nantinya, awas saja." setelahnya Delancy berlalu pergi dengan menuruni tangga yang langsung mengarah ke taman samping. Meninggalkan Jungkook yang masih merangkul Saehee erat.

Y A D O N GWhere stories live. Discover now