🍒 Part. 11

6.1K 180 15
                                    

REASON

Tell Me About Your Reason


🍁

Arahan semilir angin yang terus bergulir menyapa bahu kurus Taehyung tak membuat pria itu bergidik dingin. Kaus putih bertelanjang lengan yang ia kenakan juga turut mengikuti arus angin, menyempit seiring mengetat pun memperlihatkan lekuk tubuhnya yang perfeksionis. Taehyung juga berselonjor santai di atas hamparan karpet bulu mewah di dalam kamar seseorang.

Tangannya terangkat guna mengapitkan sebatang rokok pada dua belah bibirnya yang plum. Menatap pada lengkungan punggung seorang wanita yang saat ini meringkuk meremat perutnya memunggungi Taehyung. Pun mengulas senyum, Taehyung segera membuang puntung rokok terakhirnya pada tong sampah yang sengaja ia letakkan di samping tubuh. "Apa rasanya sesakit itu?" pria itu berujar santai sebelum akhirnya merangkak mendekat pada pribadi wanita yang sedang menahan sakit di perutnya itu.

Tanpa Hyerin sadari, tangan besar nan hangat milik Taehyung mendadak menyampir melingkar di perutnya. Menahan deruan napas Taehyung terasa benar-benar menyiksa kesehatan, Hyerin ini sedang merasakan sakit lain, tetapi perlakuan Taehyung ini membuat kesehatan jantungnya berulah tidak karuan. "Atau kau mau mencoba menjadi wanita, Kim Taehyung?" wanita itu berujar spontan, walau dengan susah payah berlagak seolah tak merasakan apa-apa.

Taehyung sendiri menyadari semburat merah yang timbul pada pipi gembil Hyerin, pun dirinya tak terlalu terkejut karena menurutnya wanita pemalu itu terlihat menarik. Wanita yang malu bukan karena sebuah kekurangan, melainkan karena secara tidak langsung mereka telah mengakui bahwa apa yang menyambanginya sangatlah menarik dan menyenangkan. Begitu pikiran Taehyung.

"Apa pelukanku meredakan sakitnya?" Taehyung makin merapatkan tubuhnya pada presensi tubuh milik Hyerin. Mengukung wanita itu dengan hangat pun nyaman, hingga tanpa sadar Hyerin berani menyandar pada dada bidang milik Taehyung. "Lain kali jika sakit seperti ini lagi cepat kabari aku, Rin." Ucapnya mendadak serius. Aura manis Taehyung tiba-tiba saja menghilang.

Membuat Hyerin turut menukik alis serius, "Tapi kau kan sibuk, mana ada waktu untuk mengurusi wanita yang sakit karena sedang datang bulan sepertiku." Deliknya menjauhkan tubuh dari presensi Taehyung.

Membuat Taehyung menghela napas kelewat jengah, "Setidaknya aku bisa menghubungi dokter, kan? Bulan kemarin kau sampai pingsan karena menahan sakitnya. Apa kau tidak merasa khawatir dengan kesehatanmu? Apa kau tidak ingin memiliki tubuh sehat? Atau paling tidak, apakah kau tidak akan memikirkan masa depan kita?"

Hyerin bingung mengapa kekasihnya itu jadi lebih nyinyir sekarang. Seolah sesuatu sedang terjadi dan Taehyung berusaha menahannya sendiri. Hingga Hyerin membalik tubuhnya sendiri guna menghadap Taehyung, "Tae, coba jelaskan padaku, apa terjadi sesuatu?"

Taehyung terkesiap lalu memandangi wajah Hyerin dari dekat dan mencuri satu kecupan di bibir, "Semuanya baik-baik saja. Aku hanya ingin memberikan suatu perhatian yang pantas untuk wanita yang aku cintai ini." Jawab Taehyung kemudian mencubit gemas pucuk hidung Hyerin.

"Tapi memikirkan tentang masa depan yang bagaimana maksudmu, Tae? Coba jelaskan padaku. Apa kau secara tidak langsung mengira bahwa aku ini memiliki penyakit rahim atau sejenisnya?" Hyerin menilik pada sorot mata Taehyung penuh curiga.

Mendapati ekspresi penuh tanda tanya dari Hyerin, Taehyung mendadak mengapit kedua bibirnya ke dalam, sebelum pria itu menjilatnya sekilas. "Ya. Aku menemukan surat hasil cek kesehatan tercecer di mobilku setelah aku menjemputmu kemarin sore, Rin." Taehyung jadi meremat rambutnya frustasi. Membuat Hyerin kepalang cemas karena surat hasil cek kesehatan tersebut bukanlah berisi sebuah kabar yang baik. "Kau terkena penyakit Kista akut, Hyerin. Bagaimana aku bisa diam saja? Dan kau dengan teganya merahasiakan ini dariku."

Y A D O N GWhere stories live. Discover now