🍒 Part. 12

6.8K 176 9
                                    

GAMCHEON

Grandma's House in Gamcheon

🍁

Setelah kejadian dua jam yang lalu di dalam mobil bersama Jungkook, Saehee jadi berpikir lima kali lebih keras sekarang. Mana ada ajakan beremeh-temeh soal menikah di dunia ini. Setahunya pun, menikah adalah permasalahan kelewat serius antara dua orang dewasa yang melibatkan kedua belah keluarga. Dan yang diajukan padanya adalah rencana pernikahan yang seperti apa?

Bagaimanapun juga perjanjian awal adalah yang utama, baik Saehee maupun Jungkook harus tetap konsisten dengan janji yang pernah mereka buat. Bahwa mereka hanya akan merencanakan tentang pernikahan bohongan. Tidak ada unsur sungguhan sama sekali di antara mereka. Tetapi mengapa Jeon Jungkook malah mendadak mengajaknya menikah sungguhan?

Saehee menggaruk tipis alisnya sembari mengerutkan dahi, berdiri di antara tiga koper ukuran sedang di samping mobil dan satu paperbag berisi camilan ringan. "Oh Tuhan, aku sungguh-sungguh akan ke Busan sore ini." ucapnya separuh merengek.

Hingga tak lama kemudian, si pria yang membuat Saehee jadi merasa resah belakangan ini pun muncul dari pintu utama dengan setelan santainya. Meneteng satu tas besar dan diikutin oleh Jimin dan Hyera di belakangnya. Baru melihatnya lagi saja sudah membuat Saehee muak, apalagi harus bermanis-manis di depan Nenek nantinya sebagai sepasang calon suami dan istri dengannya.

"Kenapa hanya berdiri saja? Ayo bantu masukkan!" sentak Jungkook kala mendapati Saehee dengan menungnya menggosok pelipis tanpa artian.

"Iya-iya." jawabnya singkat.

Dari sekian pria dewasa yang pernah Saehee temui, ia juga heran mengapa perawakan Jungkook sukses membuatnya terjebak. Jika Saehee boleh jujur, dirinya benar-benar tak pernah bertemu dengan pria dewasa dengan berbagai tingkah-tingkah aneh pun mengundang ketertarikan sebelumnya. Mengapa sekarang diri Jungkook hadir dengan segala sifat seenak hatinya dan menarik juga dalam waktu yang sama.

"Dasar Ahjussi!" omel Saehee sambil memasukkan satu koper ke dalam bagasi. Entahlah, apakah sang empu yang dijuluki Ahjussi itu mendengarnya atau tidak, Saehee benar-benar merasa masa bodoh saja sekarang.

Sebenarnya pun Saehee sudah lelah sekali hari ini. Mulai dari membantu Jungkook mengemasi barang dan barang pribadinya pun juga tidak boleh dilupakan, lalu berbelanja sedikit keperluan dan membeli oleh-oleh untuk Nenek. Berpamitan kepada kedua orang tua Jungkook kemudian berakhir melabuhkan bokong di atas empukan jok mobil.

Sejenak memang terasa seolah letihnya Saehee akan berganti dengan menikmati pemandangan selama dan sepanjang jalan ke Busan. Tetapi kembali lagi pada narasi di atas, lagi-lagi Saehee harus memikirkan tentang Nenek yang saat ini mungkin sedang menunggunya di Busan. Walau di hati kecilnya ia tetap mengaplikasikan kalimat "All gonna be okay, Saehee." terdengar simple tapi percayalah, Saehee bukanlah tipe orang yang mudah tenang sebetulnya. Bagaimana jika nanti ia sudah terlampau depresi dan berakhir dengan meminum alkohol seperti yang ia lakukan terakhir kali saat ia divonis pihak sekolah bahwa ia gagal mengikuti tes pertukaran pelajar ke Inggris. Saehee sempat menghabiskan sekitar dua botol vodka ukuran sedang. Padahal saat itu umurnya belum mengijinkan ia untuk mengonsumsi minuman keras tersebut.

Hingga menung Saehee di sepanjang jalan yang baru saja Jungkook dan kawan-kawannya itu jajahi membuat pria yang terbalut kaos oblong putih dan luaran denimnya itu menetra dengan heran. Memang ini cukup rumit, tetapi Jungkook bahkan tidak bisa menyadari bahwa ia telah membawa gadis sebelia Saehee ke dalam permasalahan pribadinya. Dan bodohnya Jungkook karena masih tetap heran mengapa Saehee jadi banyak bermenung alih-alih memandangi indahnya pemandangan. Sangat beda dengan sepasang pribadi yang saat ini cukup nyinyir duduk di jok belakang, lumayan mengganggu kegiatan menyetirnya, sih. Tetapi hal yang dilakukan oleh Jimin dan Hyera bukanlah hal yang salah.

Y A D O N GWhere stories live. Discover now