Eleven

8.5K 626 7
                                    

   Coolio bersama kedua anaknya masuk kedalam showroom mobil yang saat ini mereka datangi. Aaron tidak bisa menahan nafsunya, karena sedari tadi dia terus berteriak agar Coolio mau merubah fikiranya dan membelikan mereka masing-masing satu mobil

Tapi Coolio tetap Coolio. Tidak ada yang bisa merubah apa yang sudah dia putuskan. Coolio bersama Aaric berjalan naik ke lantai atas meninggalkan Aaron yang masih merengek dibawah

"Apa ini juga saham mu?" Tanya Aaric sambil terus mengikuti langkah Coolio

Coolio menyalakan rokoknya dan menjawab "Bukan, ini punya teman ku. Aku hanya memberinya tempat untuk membangun bisnis"

"Kalau begitu kenapa tidak berikan satu mobil untuk Aaron? Aku tidak masalah jika berdua dengan Ates, walaupun kau bilang dia pecundang"

Coolio menggeleng sambil mengeluarkan asap rokoknya

"Walaupun kita tidak bertemu selama 17 tahun, aku tahu masing-masing sifat kalian" Dia kembali menghisap rokoknya "Aaron bisa saja menghamili anak perempuan orang kalau aku menuruti semua yang dia mau"

Mereka sampai didepan meja administrasi dari showroom itu. Seorang perempuan cantik yang menatap Coolio malu-malu. Aaric yakin perempuan itu menyukai Ayahnya

"Bisa aku bertemu Smith?"

"Ahm..ehm..se-seb-sebentar Mr.Cosbi akan saya telfon terlebih dahulu"

Saat perempuan itu berbalik untuk menelfon seseorang Aaric mendekat dan berbisik pada Coolio

"Aku rasa dia menyukaimu"

"Sejak 4 tahun yang lalu"

"Dia terlalu muda untukmu"

"Kau mau?"

Aaric memasang wajah jiji "Terlalu tua untuk ku" jawabnya "Ibuku jauh lebih dari pada dia"

Mereka berhenti berbisik saat perempuan itu kembali dan sekali lagi menatap Coolio malu-malu

"Apa kabar Elda?" Tanya Coolio yang semakin membuat perempuan itu malu

"Aku baik sekali, bagaimana denganmu? Sudah lama kau tidak kesini Mr. Cosbi"

Aaric memperhatikan dua orang ini dengan muak

"Ya aku sibuk mengurus kepindahan Anak-anak ku"

Perempuan yang bernama Elda melotot saat Coolio menyebut 'Anak-anak ku'

Aaric yang tadinya tidak berniat ikut campur sekarang justru menyukai obrolan ini. Dia maju selangkah dan berbicara pada Elda

"Aku Aaric, adik ku ada dibawah" Elda semakin terkejut "Kau cantik Elda, tapi kurasa Ibuku lebih darimu"

Coolio tersenyum kecil dibelakang melihat bagaimana Aaric sangat mudah menjatuhkan harga diri seseorang

Saat mereka masih asik menggoda Elda yang wajahnya sudah seperti kepiting rebus, datang Smith dari satu pintu dibelakang Elda

"Ternyata bukan hanya kau, Anakmu juga senang menggoda Elda"

Coolio tertawa ringan "Kenapa kau tidak hadir semalam?"

"Aku harus kerumah orang tuaku dude, dan juga tidak terlalu pede bertemu Carlina"

Coolio memukul bahu Smith bercanda. Semua orang tahu bahwa Smith menyukai kakak Coolio. Sampai sekarang Coolio tidak tahu, kenapa Smith belum berani kerumahnya untuk berbicara pada Gregory bahwa dia menyukai Carlina. Coolio tahu Smith selalu merasa rendah jika harus disandingkan dengan kakak nya

Stayed with fatherWhere stories live. Discover now