Twenty one

6.4K 489 10
                                    


   Aaron merapihkan jas nya yang agak kusut karena terlalu lama duduk. Sebagai penggemar bran-brand fashion dia tidak akan membuat kesukaanya rusak sedikitpun. Aaron telah berjanji akan bersikap baik demi Gucci, nanti setelah ini dia akan membujuk Coolio membelikanya koleksi sepatu dari Dolce gabbana yang baru dirilis. Mulai hari ini, Aaron akan memanfaatkan kekayaan Coolio sebaik mungkin

Berbeda dengan Aaron, Aaric justru berharap acara langsung dimulai dan cepat selesai. Dia tidak suka ditempat ramai

Kediaman keluarga Achilles hampir mirip dengan bangunan kuno ala-ala dewa dewi di Yunani. Vanko bilang ibu dan ayahnya penggemar berat Cupid dan Psikhe. Salah satu cerita mitologi Yunani yang berkisahkan dewa dewi yang saling mencintai, maka itu keluarga mereka sampai saat ini masih menjunjung tinggi adat dewa dewi meskipun mereka sudah memilih agama

Aaric dan Aaron berjalan dibelakang Coolio, Jayden serta Smith. Aaric tidak bisa berbohong, dia menyukai bangunan ini. Semua interior disini sungguh membuatnya ingin tinggal ditempat ini

Bangunan nya tidak luas, hanya saja semua di dekor sedemikian rupa dengan details. Dia akan bicara pada Coolio untuk merubah mansion mereka menjadi seperti ini

"kalosoríste" (selamat datang)

Mereka disambut langsung kedua orang tua Vanko. Piero dan Sophia Achilles. Sebelumnya Coolio mengenal mereka hanya karena mereka orang tua Vanko. Namun saat dia melihat ayah Vanko, Piero keluar dari ruang kerja Gregory dia yakin bahwa ayahnya dan ayah Vanko terlibat bisnis yang sama

"Kalian semakin tampan"

Sophia memeluk semua orang yang baru datang dan memberinya ciuman di pipi. Namun terhenti saat dia berhadapan dengan dua orang asing

Sophia menoleh pada suaminya, dan Piero membalasnya dengan senyuman hangat

"O Theé mou, kalian sangat tampan" (oh yatuhan)

Aaric dan Aaron tersenyum sopan

"Ayo semua orang menunggu dimeja makan"

Mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju ruang makan. Aaric lelah jika terus berjalan selama ini, memangnya rumah mereka sepanjang apa sih? Sedari tadi lorong ini tidak selesai-selesai

Setelah pintu besar dibuka, mereka sampai diruangan besar dengan meja panjang penuh makanan. Disana ada Vanko dan dua orang gadis cantik

Oh tidak, jaga Aaron agar selalu sadar

Makan malam akhirnya dimulai. Mungkin karena terbiasa diam saat makan, Coolio hanya diam setiap kali orang-orang mengajaknya bicara. Dan Piero mengerti tata krama tamu mereka, maka itu dia hanya diam menikmati makananya sampai makanan penutup datang. Baru setelah itu pembicaraan dimulai

"Sudah lama sekali sejak pertemuan kita di Swedia, apa kabar keluargamu?" Piero menjadi pembuka obrolan dimeja makan itu

"Baik, ayahku menunggumu bertamu di tempat kami"

Piero tersenyum "Aku yakin dia merindukanku"

Piero dan Coolio tertawa singkat

"Tapi sepertinya keadaan tidak sebaik yang kau katakan Coolio, karena tidak mungkin kau kemari jika bukan karena sedang butuh bantuan"

Coolio berdehem "Ada sedikit gangguan diluar sana"

Piero mengangguk mengerti

"Dad, anak Coolio memukul seseorang yang ternyata punya koneksi khusus pada Stokoe"

Stayed with fatherWhere stories live. Discover now