Thirty six

4.3K 438 27
                                    


Sampai saat ini Carissa belum juga berhenti menangisi salah satu cucunya yang berada di benua lain. Semua orang datang untuk menenangkan nya, Carlo bahkan sampai membawa Iriana untuk datang menenangkan ibunya yang tidak akan berhenti menangis itu. Aaron saat ini hanya bisa diam terus memperhatikan roomchat nya bersama Aaric yang sampai saat ini belum juga dia balas. Masih terlalu syok untuk satu hal ini, mereka benar-benar sangat jauh sekarang

"Mama tenanglah" Iriana tak henti-hentinya merangkul ibu mertuanya. Sesekali mengusap bahunya, sangat sakit melihat keadaan Carissa saat ini yang sangat-sangat bergantung dengan cucu kembarnya

"Dia sendirian Iriana, dia tidak bawa apapun. Baju-bajunya bahkan masih ada disini" Carissa menciumi kaos oblong Aaric yang dibawa Coolio saat dia memastikan bahwa kaburnya Aaric sudah direncanakan. Namun ternyata tuduhan nya salah, dia hanya membawa satu ransel sekolahnya

Carlo dan Ciro menatap ibunya iba. Mereka sangat tahu Carissa sangat menyayangi kedua cucu kembarnya. Trauma besar ibu mereka belum juga hilang, semeninggalnya Cardio membuatnya harus mati-matian menjaga kembar lain nya untuk tetap hidup. Namun kini salah satu dari mereka justru pergi dari rumah

Kedatangan Smith dan Jayden mengejutkan mereka. Keadaan disini tentu sudah ditebak oleh mereka berdua, termasuk Coolio yang berdiri dibelakang Gregory. Tatapan nya mungkin biasa saja namun pikiran nya sudah pasti sangat jauh. Perhatian mereka jatuh pada Aaron yang duduk diam disebelah Ates. Kali ini tidak ada hal yang bisa membuat Jayden meledeknya, tapi dia ingin memukul anak Coolio yang satu itu karna perbuatan nya

"Aku minta maaf tidak bisa menyambut hangat kalian" ucap Gregory lemas "Aaric pergi ke Las vegas sendirian, kalian bisa lihat keadaan dirumah ini kacau"

Suara tangisan Carissa membuat mereka berdua merasa sangat bersalah karna membantu bocah nekat itu pergi. Oleh sebab itu mereka datang kesini untuk memberi tahu tanpa ada hal yang dirahasiakan lagi, apalagi pertemanan nya bersama Coolio sudah sangat kental

"Jayden menemukan Aaric berjalan sendirian di pusat kota"

Sekarang semua orang diam. Ucapan Smith barusan membuat Carissa berhenti menangis, namun dia yakin setelah ini keadaan makin kacau

"Aku berinisiatif mengajaknya pergi tapi dia bilang tidak ingin pulang lalu aku mengajaknya ketempat Smith" Sambung Jayden "Madam aku minta maaf hal ini akan menyakitkan untuk mu, tapi kami yang mengirim dia ke Las vegas"

Coolio berjalan kedepan. Berdiri tepat dihadapan kedua teman nya "Kalian pikir apa yang kalian lakukan?" Mereka tahu Coolio sedang menahan emosinya karna status pertemanan mereka tapi Coolio akan meledak sebentar lagi

"Kalian mengirim cucuku ke Las vegas? Kalian yang lakukan itu! Apa kalian tidak punya otak!"

Seperti dugaan Smith

"Aku melakukan negosiasi dengan nya selama dua jam dari semua ancaman ku dia hanya ingin pergi ke Las Vegas" jawab Smith mencoba tenang

"Dia hanya 17 tahun dan kalian mengirim cucu ku sendirian kesana. Apa yang kalian inginkan?" Tanya Gregory

"Kami melakukan apa yang dia inginkan Master" jawab Smith "Terakhir aku menolaknya pergi ke Las Vegas dia ditabrak. Tulang tangan nya bergeser"

Carissa kini hanya bisa menangis mendengar ucapaj Smith. Kejadian lalu dimana dia juga ditabrak seseorang saat berada di pusat kota

"Dia berikan alasan?" Tanya Coolio

"Kau ingin alasan apa?" Tanya balik Jayden yang menantang Coolio "Kau ingin alasan yang mana Coolio?"

"Alasan kenapa anak bodoh itu melakukan hal yang membuat semua orang panik"

"Kau" jawab Smith cepat "Alasan satu-satunya dia pergi adalah agar kau bisa leluasa mengurus kembar yang satunya dengan baik tanpa perlu susah payah mengurusnya"

Stayed with fatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang