EUROPA

11 3 0
                                    

Pukul 11.30, aku dan kak David keluar dari hotel untuk mencari makan siang terlebih dahulu sebelum bertemu dengan pak Hitman, CEO HitBegin Ent. HitBegin Ent merupakan agensi besar Indonesia karena berhasil membuat aku dan Timku diterima oleh warga dunia.

Setibanya ditempat makan yang letaknya tidak jauh dari hotel, aku melihat sosok perempuan yang tidak asing dimataku. Reva, apa secara kebetulan kita berada direstoran yang sama untuk makan siang? Tanyaku dalam hati.

Kak David terus menuntun ku kearah yang semakin dekat dengan meja Reva bersama managernya. Ternyata memang pertemuan ini sudah disengaja oleh kedua manager kita.

"udah lama ya nunggu kita" sapa kak David.

Reva dan managernya yang bernama Ica menyambut hangat kedatangan kita. Terutama Reva yang nampak senang melihat aku ada disitu. Dimeja sudah ada list menu, Reva mneyuruhku untuk segera memesan makanan, karena ia sudah sangat lapar.

"gak berubah ya kamu, dari dulu paling gak sabar kalo soal makanan" ucapku mengejek. Kak David dan kak Ica tertawa kecil mendengar ejekanku untuk Reva. Setelah pelayan mengambil list menu yang kita pesan, kita kembali memulai obrolan, kak David bercakap dengan kak Ica, sedangkan aku dengan Reva membicarakan kesibukan kita akhir-akhir ini, dimana kita yang sekarang jarang sekali berkomunikasi karna kesibukan kita masing-masing. Aku juga tak pernah bertemu dengan Reva lagi semenjak ia putus dengan Jo. Agensi melarang keras Reva bertemu dengan Jo karna hubungan mereka hampir saja terbongkar. Mereka sengaja membuat jadwal Reva dan Jo sepadat mungkin agar mereka tidak saling berhubungan lagi. Sebenarnya ada satu rahasia yang aku sembunyikan dari Jo. Dulu Reva pernah bercerita kepada ku, bahwa ia sengaja memutuskan hubungannya dengan Jo karena desakan agensi. Agensi mengancam Reva jika ia tidak memutuskan Jo. Reva tidak mau karir yang selama ini ia impikan hilang begitu saja hanya karna masalah percintaan, ia pun mengalah dan mencoba mengobati hatinya dengan terus menyibukan diri. Pengorbanannya tidak sia-sia, sekarang ia tumbuh menjadi aktris dan model yang sangat diperhitungkan.

Tak perlu menunggu lama, menu yang kita pesan sudah tiba, kami pun memutuskan menyantap makanan tersebut sebelum melanjutkan perbincangan, rasanya banyak sekali hal yang ingin aku ceritakan kepada Reva, begitu juga Reva. Bahkan sedari tadi aku tidak punya waktu untuk memotong ucapan Reva yang terus datang bertubi-tubi.

Sedang asik kita menyantap makan siang, kak Ica tiba-tiba beranjak dari tempat duduknya seraya berkata "aku kekamar mandi dulu ya, Rafin sama Reva kalo udah selesai makan segera kemobil, kita bakal ketemu sama pak Hitman pake satu mobil, dav kamu yang urus pembayarannya". Kak David pun mengiyakan perintah kak Ica. Ia pun segera ikut beranjak dari tempat duduknya, sekarang tinggal aku dan Reva yang ada dimeja itu.

"Rev, aku mau tanya satu hal sama kamu" ucap ku memulai perbincangan setelah makan.

"apa?" tanya Reva yang masih mengunnyah sayur dimulutnya.

"gimana hubungan kamu sama Jo sekarang?" tanya ku.

"hei, gak usah kasih aku pertanyaan bodoh itu dong Fin, tanpa aku jawab pun kamu pasti udah tau apa jawabannya. Jo sering juga kan cerita sama kamu. Hubungan aku sama Jo baik-baik aja" jawab Reva.

"kalo Jo ngajak kamu balikan, kamu mau gak?" tanyaku lagi.

Reva nampak sangat terkejut dengan pertanyaanku. "kamu gila ya, apa dia pernah cerita kalo dia bakal nembak aku lagi?" tanya Reva.

"jawab dulu pertanyaan aku" ucapku terus mendesak.

"walaupun sebenernya sampai detik ini aku masih sayang sama dia, tapi aku belum siap pacaran lagi. Aku takut karir aku berantakan, dan kayaknya bakal banyak fans yang gak setuju sama hubungan kita, aku gak mau ngecewain fansku sama fansnya Jo. Aku juga masih takut sama ancaman pak Hitman. Aku gak mau mentingin ego aku doang. Aku gak mau ngerusak karir Jo dan aku gak mau ngecewain orang-orang yang ada disekitarku, aku masih punya keluarga yang berharap besar sama aku" jawab Reva.

PERSONAWhere stories live. Discover now