ME

11 2 0
                                    

Ada yang perlu kalian tahu, menjadi seorang Idol adalah bukan pilihan hidupku. Aku yang berasal dari sebuah Desa kecil di Jawa Timur, memutuskan pergi ke Ibukota demi mencari kerja untuk membantu perekonomian keluargaku. Aku yang hanya lulusan SMK dan tidak tahu mengenai apa itu musik, tiba-tiba terjerumus didalam lingkup yang mengharuskanku tahu tentang musik dan industrinya. Hari pertama aku di Ibukota, aku benar-benar tidak memiliki tujuan harus kemana. Akhirnya aku memutuskan bernyanyi di tempat umum, untuk mendapatkan uang. Hari itu aku tidak akan bisa makan, karna uangku sudah habis untuk ongkos transportasi. Aku sempat berfikir bahwa aku adalah manusia terbodoh, yang datang ke Ibukota tanpa mengantongi pengalaman yang mencukupi.

Aku pun memutuskan untuk mengamen demi mendapatkan uang untuk. Sore itu, saat aku sedang bernyanyi, aku bertemu dengan kak David, kemudian ia membawaku ke Hitbegin ent. Disana aku bertemu dengan pak Hitman, beliau sangat ramah saat melihatku datang. Hari itu juga aku diperbolehkan menginap di asramanya. Aku tidak berfikir panjang saat pak Hitman memberikan aku tawaran untuk tidur disana. Aku sangat senang karena malam itu bisa mendapatkan tempat untuk tidur. Pak Hitman sempat bertanya apa tujuanku datang ke Jakarta, dan kemudian aku menjawab.

"aku ingin mencari uang untuk meringankan beban kedua orang tuaku, aku berasal dari keluarga tidak mampu, ayahku di PHK dari perusahaannya karena ayahku memiliki fisik yang lemah, sehingga dia harus banyak beristirahat dan tidak melakukan aktifitas apapun". Ayahku adalah satu-satunya tulang punggung dikeluarga kecilku. Jika beliau tidak bekerja, keluargaku tidak akan bisa makan. Bagaimana dengan sekolah Jeni, adik perempuanku yang saat itu masih duduk dibangku sekolah menengah, ditambah lagi biaya pengobatan untuk ayahku yang sering sakit-sakitan.

Pak Hitman berkata, "kamu punya wajah yang tampan dan suara yang indah, saya bisa membantu kamu untuk mendapatkan banyak uang". Aku pun percaya dan tergiur dengan tawaran pak Hitman. Setiap malam aku datang kecafe bersama kak David untuk bernyanyi, banyak respon positif dari pengunjung cafe setelah mendengar suaraku.

Selama aku diasrama aku bertemu dengan Jo, dia sangat ramah dan mudah bergaul dengan orang baru. Dia sering datang kekamarku dan berbagi cerita denganku. Dia menceritakan kesehariannya saat menjadi training, dia juga sempat bertanya apakah aku seorang training juga. Tapi aku menjawab aku bukanlah seorang training. Enam bulan aku tinggal disana, sudah banyak uang yang berhasil aku kirimkan kepada kedua orang tuaku. Bulan ke tujuh, pak Hitman menyuruhku berkumpul dengan para training Hitbegin ent, dan saat itu pula aku terkejut karena pak Hitman menyuruhku untuk bergabung dengan boy grup yang akan didebutkan oleh Hitbegin ent. Aku sudah berusaha untuk menolak. Namun kak David terus meyakinkanku untuk mau bergabung, sedangkan pak Hitman mengancamku untuk keluar dari asrama dan tidak memperkerjakan aku dicafe lagi jika aku menolak tawaranya.

Saat Hitbegin mendebutkanku, Jo berkata "katamu kamu bukan training disini. Tapi kenapa kamu bisa debut?". Aku pun bingung harus menjawab apa.

Aku merasa tidak yakin dengan diriku sendiri, selama dua hari aku mengurung diri dikamar untuk memikirkan masalah debut tersebut. Aku tidak memiliki kemampuan menari yang memumpuni, kemampuan vocalku juga sangat pas-pasan, apalagi dengan tampilanku yang cukup kampungan ini. Aku tidak tahu apa yang membuat pak Hitman mau mendebutkan aku menjadi seorang bintang. Aku juga merasa tidak enak hati dengan training lainnya, yang sudah berlatih selama bertahun-tahun, tapi tidak memiliki kesempatan untuk debut, sedangkan aku baru saja 7 bulan tinggal diasrama.

Karena pilihanku yang memutuskan untuk bergabung dengan BT25 (nama boy grupku saat ini), aku harus banyak berlatih dance dan vocal. Aku tahu aku tidak bisa menari sama sekali, dan aku merasa tidak pantas ada di grup ini.

"kau yang paling tampan diantara kita" ucap Bima saat pertama kali bertemu denganku.

"vocalmu sangat luar biasa" ucap Biyan saat pertama kali mendengar aku bernyanyi.

"kamu gak pernah dance sama sekali? Gimana bisa kamu lolos debut?" Ray pernah bertanya soal ini kepadaku.

Walaupun banyak pujian berdatangan kepadaku, tapi aku masih merasa kurang percaya diri dengan diriku sendiri. Aku sangat berterimakasih kepada Yuta, Biyan, Bima, Jo, Wiga, dan Ray yang sudah banyak membantuku dalam mengasah bakat menyanyi dan menariku. Sekarang mereka adalah bagian dari keluargaku, yang harus aku jaga. Aku tidak mau kehilangan mereka.

Meskipun aku sudah berlatih cukup keras untuk meningkatkan kemampuan menariku, tapi dimata pak Hitman, aku masih tidak pantas menjadi artis jika memiliki kemampuan menari yang seperti ini. Aku tidak habis fikir, bukankah dulu dia yang memaksaku masuk ke BT25 dan sekarang dia juga yang akan menghentikan aktivitasku sebagai seorang idol.

Namun setelah aku mampu membiayai kehidupan keluargaku, aku malah merasa semakin membebani mereka. Hidup mereka menjadi tidak tenang setelah aku menjadi terkenal. Banyak fanatic fans yang bahkan nekat datang kerumahku dan mengusik kehidupan pribadi aku dan keluargaku. Hampir setiap hari, Jeni meneleponku untuk bercerita tentang fans ku yang suka padaku dengan cara tidak normal. Bahkan hingga keluargaku memutuskan untuk pindah rumah.

Mataku sudah lelah, aku menengok jam dinding yang ada dikamarku sudah menunjukan pukul 2 dini hari. Aku harus segera memejamkan mata, karna besok pagi ada banyak aktivitas yang harus aku lakukan bersama Timku. Usai Jeni meneleponku, aku selalu menjadi susah tidur, karena aku terus memikirkan keluargaku. Memikirkan apa yang akan terjadi kepada keluargaku esok hari, apakah aku bisa melindungi mereka, apakah mereka akan baik-baik saja. Aku hanya bisa berdoa, semoga Tuhan selalu memberi perlindungan untuk Jeni, Mama dan Ayahku.

PERSONAWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu